Peringatan PDRI Terkesan Hambar, Nasionalisme Para Pejabat Dipertanyakan

 

Sabtu, 20 Desember 2008

Limapuluh Kota, Padek-Meski diagung-agungkan sebagai Hari Bela Negara,
namun peringatan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di
Kabupaten Limapuluh Kota yang merupakan daerah basis, ternyata terasa
sangat hambar sekali. Bahkan, pada Jumat (19/12) yang merupakan ulang
tahun ke-60 PDRI sejak dideklarasikan dalam sebuah kebun teh di Nagari
Halaban, tidak satupun kegiatan yang digelar Pemkab Limapuluh Kota,
untuk mengenang kembali peristiwa heroik demi penyelamatan NKRI
tersebut.

 

Padahal, tahun 2007 lampau, ketika Presiden SBY memutuskan PDRI sebagai
Hari Bela Negara di Indonesia. Pemkab Limapuluh Kota, telah mengawali
langkah peringatan PDRI dengan manis sekali.

 

"Buktinya, saat itu sempat diadakan napak-tilas perjuangan PDRI yang
diikuti generasi muda, sebagai wujud transfer ilmu dan semangat
perjuangan. Namun entah mengapa, pada tahun ini acara serupa tak
diadakan lagi," komentar Haji Khairuddin Makinuddin (77), seorang saksi
sejarah perjuangan PDRI kepada Padang Ekspres, kemarin.

 

Sebenarnya, bukan hanya napak-tilas PDRI yang tidak diadakan lagi.
Upacara dengan melibatkan seluruh stackholder seperti tahun lalu di
Halaban dan Koto Tinggi, ternyata pada tahun ini juga tidak digelar.

 

Wali Nagari Halaban Hamdan, ketika dihubungi Padang Ekspres (Kamis
(18/12), bahkan sempat menanyakan kepada wartawan, di mana upacara
peringatan PDRI digelar. "Di mana PDRI diperingati tahun ini? Apakah
tidak bisa diperingati di Halaban yang merupakan tempat deklarasi PDRI
tahun 1948 lalu," kata Hamdan penuh keheranan.

 

Nasionalisme Dipertanyakan 

 

Di sisi lain, anggota Masyarakat Sejarahwan Indonesia (MSI) Limapuluh
Kota Yulfian Azarial mengatakan, meskipun upacara atau napak tilak
tentang PDRI di kabupaten ini hanyalah sebuah seromoni belaka, namun hal
tersebut tetap dibutuhkan, sebagai upaya mengenang jasa-jasa perjuangan.

 

"Karena itu pula kita heran, mengapa pemerintah daerah tidak
menggelarnya? Atau jangan-jangan nasionalisme para pengambil kebijakan
atau pejabat di daerah ini sudah berkurang? Sehingga peristiwa besarpun
tidak diperingati lagi," sebut kata Yulfian Azrial.

 

Sementara itu, Wabup Limapuluh Kota Irfendi Arbi yang diminta
komentarnya oleh Padang Ekspres secara terpisah mengatakan, Pemkab
Limapuluh Kota memang tidak menggelar upacara, napak tilas, ataupun
acara lain, untuk memperingati PDRI pada Jumat (19/12).

 

"Namun bukan berarti, nasionalisme kita hambar. Sebab, PDRI sekarang
tidak lagi diperingati oleh Kabupaten Limapuluh Kota. Tapi sudah
diperingati Sumbar dan Nasional. Bahkan di Padang, diadakan pula
acaranya. Karena itu, Pemkab tidak menggelar acara hari ini," ujar
Irfendi Arbi.

Meskipun demikian, Irfendi Arbi mengatakan, PDRI akan tetap diperingati
oleh Pemkab Limapuluh Kota. "Pada tanggal 1 Januari mendatang atau
bertepatan dengan peringatan peristiwa Situjuah yang merupaklan
rangkaian PDRI, kita akan memperingatinya," jelasnya.

 

Dialog di TVRI

 

Pada bagian lain, meski kemarin pemerintah daerah Limapuluh Kota tidak
memiliki acara khusus tentang peringatan PDRI. Namun pada Kamis (18/12)
malam atau sehari sebelumnya, sejumlah tokoh asal Luhak Limopuluah,
mengupas tuntas masalah PDRI di stasiun TVRI Jakarta.

 

Tokoh yang berbicara tentang PDRI itu antara lain adalah Mayjend (Purn)
Djasri Marin (mantan Danpuspom ABRI) dan Thamrin Manan (Ketua Yayasan
Peduli Pertistiwa PDRI). Disamping itu, ikut pula nimbrung sebagai
pembicara sejarahwan asal Sumbar Asvi Warman Adam. (frv)

 




The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

    • ... efri doni
    • ... Syofiardi BachyulJb
  • ... Nofiardi
    • ... zul amry piliang
    • ... yulhendry S
    • ... Riri Chaidir
    • ... Darul M
    • ... irsad irsad
    • ... Defiyan Cori
    • ... aidinil zetra
  • ... Nofiardi
  • ... Nofiardi
    • ... Riri Chaidir
    • ... muhammad syahreza
    • ... Nofiardi
    • ... Nofiardi
    • ... Bot S Piliang
    • ... rollo
    • ... Syofiardi BachyulJb
    • ... asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang
  • ... Nofiardi

Reply via email to