Assalamualaikum wr.wb Pak Datuk Endang serta sanak sapalanta Yth,

Ambo indak manyangko bahwa diskusi awak yang terakhir cukup menggusar beberapa 
pihak. Demikian pulo ambo mencermati diskusi diskusi nan balansuang tidak lain 
menjadi pengetahuan dan pembelajaran bagi genarasi mudo awak untuk dimasa yang 
akan datang.
Jujur sajo walau ambo alah 40 tahun tingga di rantau namun bukan berarti ambo 
tidak mencermati  asal usul ambo sebagai orang minang. 

Insya Allah ambo lai mendapek pengetahuan keminangkabauan ini dari - Ibu 
sendiri yang menjadi bundokanduang di keluarga besar kami. 
Bundo ambo ada pernah bercerita bahwa di kampuang awak ado pulo kerajaan di 
Pesisir Selatan. Sabananyo ado pulo di tampek lain. Tapi nan acok tadanga 
iyolah Pagaruyuang. Tapi pagaruang itu alah tabaka... indak tagak lai.... ( 
carito bundo ambo iko disampaikannyo katiko ambo baru jadi mahasiswa). Ustano 
Rajo Basa alun dibangun waktu itu..

Sesudah itu bundo ambo bacarito pulo tentang kedudukan Limo Kaum, Saruaso,  
tampek  pucuak pimpinan urang minangkabau, kata beliau. Sayang memori ambo 
tentang kedudukan Limo Kaum  ini sudah tidak ado lai... bagaimana jenis 
kekuasaan di Limo Kaum itu.

Kemudian lebih lanjut bundo ambo bacarito bahaso kini banyak bangsawan minang 
indak asli lai... Dek karano bangsawan - bangsawan itu berasal dari gala yang 
diagieh dek orang Belanda ka Damang - damang di Sumbar. 

Nah berdasarkan carito bundo ambo masa lalu itu pulalah yang menimbulkan 
keingin tahuan ambo tentang kerajaan di ranah minang, apakah pagaruyuang kah 
atau kerajaan minangkabau. Bagaimana riwayatnya.....

Mohon maaf ini pengalaman pribadi :
Sewaktu berkunjung melihat menhir adityawarma di nagari Tanjung (?) Paguryuang 
pada tahun 1999 - ada penduduk yang berkata. kepada kami - seorang laki-laki 
setengah baya. Waktu itu ia memberi nama - tapi sekarang ambo alah lupo
Katanya  : batu - batu ko datangnyo dari Sijunjuang mah.. Dibao dek urang ka 
siko di zaman Suharto. Maksudnya untuk apa orang itu berkata ?

Lebih lanjut Ambo pun bertanya pada mereka: " Bukankah iko milik kerajaan 
pagaruyuang ?. 
Jawabnya ; Indak....!!!  Jadi.... ???? itulah tanda tanyo di ambo saat itu
Kemudian ambo bertanya lebih lanjut : Apakah Adityawarman ini raja Pagaruyuang 
??? 
Jawabnya : Indak lah Ni... 
Jadi sia...??? 
Jawabnya : Dari nagari Sijunjuang lah.... Kan sabananyo ado pulo karajaan 
disinan...

Salahkah ambo bila menafsirkan akhirnya ; bahwa ternyata di Ranah Minang  ini 
tidak semata kerajaan pagaruyung melainkan ada kerajaan lain.

Bagi ambo- apresiasi tentang ambo layang kepada kerajaan Pagaruyung seperti 
yang dikatokan oleh Mmd Saafrudin Bahar, bahwa kiprah 

kerajaan pagaruyung adalah dalam rangka nation- and state-building - 
(minangkabau - tentunya ),  namun hal ini selayaknya tidak mengenyampingkan 
peran Nagari - nagari yang membentengi adat istiadat di Minangkabau, dimana 
disitu ada datuak - datuak dan penghulu - penghulu.. Walaupun para ahli adat 
menyatakan bahwa : adat berlaku salingka nagari. Bukankah organisasi Nagari itu 
juga bersifat kolektif ; yaitu : Penghulu Pucuak dibantu oleh Manti - malin - 
Dubalang adat - penghulu. 

Memahami masalah adat dan kebudayaan minangkabau masa lalu, mau tidak mau kita 
memang harus membagi dalam beberapa masa :

1. Minangkabau kuno yang bersumber pada TAMBO,
2. Pra Perang Paderi,
3. Perang Paderi yang akhirnya melahirkan Sumpah di Bukit Marapalam,
4. Minangkabau masa kini dengan merujuk ABS - SBK sebagai pembaharuan adat 
istiadat di Ranah Minang.

Demikianlah dari saya, sekali lagi saya berharap peng - sejarahan Minangkabau - 
benar benar akan bersifat obyektif untuk kepentingan masa dengan orang 
minangkabau.

Lebih kurangnya ambo mohon dimaafkan - bilo ambo salah dalam menyampaikan 
pendapat.



Wassalam,


  Hifni H. Nizhamul 

http://bundokanduang.wordpress.com
  

   
  


--- On Thu, 2/12/09, Datuk Endang <datuk_end...@yahoo.com> wrote:
From: Datuk Endang <datuk_end...@yahoo.com>
Subject: [...@ntau-net] Re: RAJA MINANGKABAU ?????
To: RantauNet@googlegroups.com
Cc: sulita...@yahoogroups.com
Date: Thursday, February 12, 2009, 8:52 AM

Ibu Hifni yth.
Sebenarnya berat bagi saya menyampaikan pendapat lebih lanjut, mengingat 
diskusi terakhir cukup menggusarkan beberapa pihak. Tidak ada keinginan untuk 
membuka suatu masalah, selain hanya sekedar menjadi pengetahuan dan 
pembelajaran bagi generasi kita di belakang. Memang sebaiknya kita bersama bisa 
bersikap tawaddu' dalam hal ini, dan kebenaran yang haq itu hanya milik Allah 
SWT.
 
Memang perlu perhatian secara khusus dari sejarawan dan ahli-ahli terkait 
tentang hal ini. Seperti misalnya istilah "Raja Minangkabau" belum pernah ada, 
sampai Belanda sendiri menamakan hal tersebut. Dalam perjanjian penyerahan 
kedaulatan 1820 itu Belanda (untuk pertama kali) menuliskan "Kerajaan 
Minangkabau". Namun ketiga Tuanku dari Saruaso itu tidak menempatkan dirinya 
sebagai "Raja Minangkabau". Saya kira sanak Suryadi dapat memeriksa berbagai 
catatan tentang hal ini, atau juga bisa jauh ke belakang. Saya menyarankan 
kepada segala pihak untuk membaca dulu buku "Perang Paderi" karya M. Radjab; 
karena dari untaian sejarah yang diungkapkan dapat terlihat dengan jelas 
kedudukan, peran, dan situasi Kerajaan Pagaruyung masa itu; wabil khusus 
sebesar apa peran Tuanku Saruaso dalam perlawanannya kepada Belanda. M. Radjab 
cukup hati-hati menggambarkan peristiwa itu.
 
Demikian sementara waktu disampaikan, terlebih terkurang mohon dimaafkan.
 
Wassalam,
 
-datuk endang


--- On Thu, 2/12/09, Hifni H.Nizhamul <hy...@yahoo.com> wrote:

From: Hifni H.Nizhamul <hy...@yahoo.com>
Subject: Re: Fw: [...@ntau-net] Re: Raja Minangkabau Wafat 12 Februari -->RAJA 
MINANGKABAU ?????
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, February 12, 2009, 3:06 PM






Terima kasih Mmd Saaf,

Hal hal seperti ini memang perlu pelurusan oleh pihak yang berkompeten, karena 
masalah yang hampir mirip dengan ini telah pernah dibahas melalui diskusi 
antara Pak Datuk Endang, P, Abraham Ilyas, Pak Arman Bahar, Sanak Defyan Cory 
yang menjadi topik : Silsilah kerajaan di Sumbar - Tambo dan Gelar Sasangko 
Adat, yang file -file masih saya simpan rapih untuk pemahaman saya pribadi..


Wassalam, 



  Hifni H. Nizhamul 


http://bundokanduang.wordpress.com




     






      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke