Aha...agak baibo ato Kanda Zul nampak e, Ambo kirimkanlah sauntai pantun lamo: Bukik Putih Rimbo Kaluang, Dirandang jaguang dianguihsi, Di kida jalan ka ka balai, Rami galanggang pacu kudo, Hukum putih badan tabuang, Dipandang kampuang ditangisi, Sadang bansai badan marasai, Duya dikisai rang nan kayo. wasssalam, Suryadi
--- Pada Sab, 28/3/09, Zulkarnain Kahar <kahar_zulkarn...@yahoo.com> menulis: Dari: Zulkarnain Kahar <kahar_zulkarn...@yahoo.com> Topik: [...@ntau-net] Re: Sedikit klarifikasi mengenai masalah 'punah' Kepada: RantauNet@googlegroups.com Tanggal: Sabtu, 28 Maret, 2009, 2:32 PM Serupa tapi tak sama Orang selalu mengira gema perobahan yang didengungkan karena HARTA DAN GALA...dan Disinilah awal mula sebuah kesalahan. Ditambah lagi keEgoisan manusia.. yang hanya memikirkan diri dan kelompok sendiri. Bila saya bisa makan kali sehari orang lain makan satu kali itu bukan masalah saya siapa suruh dia tinggal dan lahir di dafur-sudan. ......... Karena kemiskinan dan tak berharta lah kita merantau dengan segala konsekuensinya. Dimuko lauit dibalakang gunuang kecek nenek ambo iduik bukan untuak makan sajo. Pergilah cari kehidupan yang layak dan berdirilah tegak atas nama keluarga ini dan bantulah orang yang susah seperti kita sekarang. Itulah beberaa pesan turun menurun Nenek buyut ambo. Sayang seribu kali sayang kebesaran suku melayu nenek buyut saya berhenti ditangan saya. That its. Pernah terfikir untuk membeli tanah dan rumah di kampung dan ingin melanjutkan cita cita besar nenek pada anak perempuan saya agar terus berjuang lebih keras lagi .. tapi tembok adat yang lebih kuat dari tembok berlin membuat akal sehat kita berhitung ulang. Saya juga tidak mau anak keturunan saya menjadi allien ditanah kelahiran saya. Akhirnya saya buang jauh jauh mimpi tsb, Mari mulai kehidupan dimana tempat orang orang di perlakukan equal -- kalau anda bermarga atau bersuku makan tu dua2 nya emang gua pikirin.... maka Jakartalah jadi pilihan dengan menepuk dada sambil berkatasaya orang Indonesia.. Saya sudah memilih dan selesai masalah saya. Cerita saya sudah selesai tapi saya selalu berharap kedepan pada generasi minang mendatang tidak akan terjadi lagi seperti yang saya alami. Dengan dasar inilah saya setuju dengan ABS-SBK walau saya sendir secara pribadi tidak begitu jelas dengan konsepnya. Tapi satu jelas bagi saya perubahan itu pasti akan ada walau sekecil apapun. Tak ada yang abadi di bumi ini dan kalau ada yang tidak berubah dibumi ini tolong beritahu saya, apalagi ciptaan manusia. Alam takambang jadi guru, kita tidak lagi belajar darinya karena alampun sudah berubah,dan kita selalu mengeluh setiap saat bahwa kita tertinggal dari Sumut, RIau, jambi palembag dst, universitas kebanggaan kita rangkingnya turun. Orang minag sekarang lebih banyak menjadi penonton, tidak lagi sebagai fighter. Akhirnya tak perlu cemas dengan perubahan karena ia pasti datang hanya masalah waktu apakah dimasa anda atau masa sesudah anda. Zulkarnain Kahar 50+th barumah di JKT, bakampuang ka Maninjau, basuku Malayu, bakureh dima diparalukan urang. --- On Fri, 3/27/09, Rasyid, Taufiq (taufiqr) <tauf...@chevron.com> wrote: From: Rasyid, Taufiq (taufiqr) <tauf...@chevron.com> Subject: [...@ntau-net] Re: Sedikit klarifikasi mengenai masalah 'punah' To: RantauNet@googlegroups.com Date: Friday, March 27, 2009, 11:21 PM Kondisi ambopun samo jo pak Saaf iko. Anak mak tuo jo mak tuo ambo/kakak Bapak lah maningga tahun 90an. Disusul Bapak ambo, terakhir pak Etek maningga 3 bulan yang lewat. Sabalun pak Etek maningga rumah gadang lah dibukaknyo. Bebarapa ladang pusako mereka tagadai antara lain untuak biaya sekola anak pak Etek itu. Ambo indak tau apo masih ado sawah/ladang yang tingga waktu baliau maningga kapatang itu. Tapi nan jaleh maso Bapak ambo masih iduik , pekarangan sekitar rumah Nenek itu lah dibangun beberapa rumah den dunsanak baliau nan saparuik (dari rumah sabalah). Kini etek-etek dari rumah sabalah itu lah banyak pulo nan maningga. Tando bahaso disekitar itu merupakan rumah ranggaek bapak ambo dulu Cuma ado kuburan nenek dihalaman rumah. Yang lain kuburannyo ditampek lain. Tapi ambo maraso kondisi iko sah-sah sajo….karano dijaman Bapak-Pak Etek masih iduik dulu mereka menganggapnya juga begitu. Samo jo rato-rato pemahaman urang kampuang kami Untuak kondisi kini salain ado menantu yang ikuik campua masalah keluarga istrinyo, si mamak sendiri acok juo jadi pangkabala. Misalnyo mensertifikatkan tanah pusako ateh namonyo. Sahinggo kok inyo maningga anaknyo nan manyimpan surek itu langsuang bertindak sebagai pewaris Bahkan lumayan banyak nan manjua tanah itu untuak keprluan anak/istrinyo. Wass St. R. Ameh Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. br> Cepat sebelum diambil orang lain Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---