MENELUSURI GUNUNG PADANG Setiap kami pulang kampung ke Sungai Tanang Ketika kabut, awan, hujan atau asap Tak menyelimuti gunung Singgalang Anak gadisku sering bertanya “ Kapan kita mendaki gunung ma “ Ku janjikan kapan ada waktu dan cuaca mendukung Tak perlu mendaki puncaknya Cukup sampai barisan pohon pinus Yang kelihatan sangat rapi dan indah Di lihat dari halaman rumahku Janji yang belum terpenuhi sampai kini Enam tahun yang lalu Aku,suami dan anak-anak beserta seorang teman gadisku Menikmati indahnya pantai Muaro di Padang Mulanya kami pandangi saja gunung Padang Ku tantang gadisku untuk menelusuri gunung Padang Biar dia tau seperti apa mendaki gunung itu Kami seberangi sungai memakai perahu Kami telusuri jalan setapak yang ada Melewati kuburan Cina Jalan setapak mulanya dekat ke laut Kami pandangi laut yang indah Jalan setapak menjauh dari laut Kami memasuki hutan Rasa bahagia menikmati pemandangan Berubah jadi rasa cemas dan takut Hanya kami yang berada di sana saat itu Ketika jalan mendaki Terasa nafas sesak Sepi dan sunyi mendera hati Dalam hati selalu berdoa Semoga selamat dalam perjalanan Ku ingat di tahun 1986 Ketika aku dan suami belum menikah Kami telusuri jalan yang sama Sungguh suasana dan rasa yang terasa Sangat jauh berbeda Kami berjalan bergandengan Takut tersenggol pejalan yang lain dan jatuh Semakin sempit jalan Semakin kuat pegangan Saking ramenya pengunjung saat itu Yang melintas dijalan setapak Dengan arus yang berlawanan Ada yang dari Muaro Ada yang dari pantai Air Manis Tempat batu si Malin Kundang Perjalanan yang mengasikkan Dan tak kenal lelah Kami pulang dengan wajah bahagia Keluar dari hutan Kami ketemu peselancar Terasa lega di dada Rasa terbebas dari bahaya Tak lama berjalan di pasir pantai Kami di cegat nelayan Mereka minta uang ke suamiku Tanda masuk ke pantai Untung mereka mau di kasih ala kadarnya Perjalanan kami teruskan sampai ke batu Malin Kundang Disinilah akhirnya Bertemu dengan banyak orang Rasa takut dan lelah Sirna seketika Anak-anak menikmati liburan Berlari-lari main ombak Belanja makanan yang mereka suka Tak lupa es kelapa muda Kenangan yang tak mudah di lupa Bengkulu, 25 April 2009 Hanifah Damanhuri
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---