Maa Angku Datuk Endang, Mungkin ambo takalicau, ambo indak tampak postiang sabalun ko. Ambo talusua di rantaunet/messages, indak ado link psotiang tu nan kasabalaunnyo. Kok dapek tolong bari tahu ambo mungkin kapalo sureknyo babeda jo iko. Ambo ingin manalaah tulisan tu. Salam, --Nyiak Sunguik http://www.santacruzsentinel.com/localnews/ci_12030675
--- In rantau...@yahoogroups.com, Datuk Endang <datuk_end...@...> wrote: > > Sanak yth. > Ambo lanjutkan saketek tanggapan dari rumusan diskusi terdahulu. > > 3. Sebelum Belanda masuk, nagari otonom dan diperintah oleh cland matirinial. > Sejak Belanda masuk, unit pemerintahan diakui dan sekaligus diintervensi. > Sejak itulah terjadi dualisme dalam pemerintahan local. Situasi ini berlanjut > sampai sampai tahun 1983, ketika desa-desa dibentuk menggantikan > nagari-nagari adat. Sejak desentralisasi, kembali ke nagari, nagari-nagari > yang pecah disatukan lagi. > > DEP: > Perlu diperjelas priode dan tahapan transformasi pemerintahan ini melalui > data-data sejarah. Pasca Paderi, Belanda memang memberi angin kepada sistem > pemerintahan nagari yang ada; sehingga sebenarnya tidak ada campur tangan > yang berarti. Struktur pemerintahan Hindia Belanda hanya sampai pada > tingkatan asisten residen (bupati), dan di bawahnya langsung pemerintahan > nagari. Untuk penghubung, dibangun struktur Angku Damang, yang sifatnya > semata menjalankan tugas administrasi/statistik ke tiap-tiap nagari; dan di > atasnya ada Angku Lareh. Pemerintahan nagari masih dijalankan oleh urang > ampek jinih atau penghulu pucuk, sesuai dengan masing-masing sistem kelarasan. > Intervensi baru berlangsung pada tahun 1903 dengan diterbitkannya > Decentralisatie Wet, namun penerapannya untuk Minangkabau saya perkirakan > sekitar tahun 1910-an. Sejak masa itu diperkenalkan lagi struktur Wali > Nagari, yang tujuannya untuk menyederhanakan sistem pembuatan keputusan di > tingkat nagari dan dapat dipegang langsung oleh Pemerintah Hindia Belanda. > Jadi konsep Wali Nagari sebenarnya tidak berurat berakar dalam budaya > Minangkabau. Demikian seterusnya hingga sejarah yang kita ketahui hingga saat > ini. > Allahu alam. > > Wassalam, > -datuk endang --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---