Dan bagaimana caranya untuk mendapatkannya ..?
Sampai kini mancari nyo susah bana ...
Samo jo tenunan silungkang ..
lai niat untuak ka mamakai .. tapi kabaa lah .. barang nyo susah
mandapekannyo, sahinggo jadi maha

Salam
Erwin M

2009/6/9 Y. Napilus <ynapi...@yahoo.com>:
> Nah ini baru berita bagus...! Walaupun agak talambek, tapi tetap lebih baik
> dari pada tidak samasekali...
>
> Kembali ke himbauan ambo 2 tahun nan lalu, mari samo2 pakai Batik Minang
> atau Tenun Minang pada acara2 resmi...! Mari main ledek-ledekan secara sehat
> kalau ketemu di acara2/Undangan2: "Kok belum pake kerajinan Minang...?".
> Yang baru konsisten selama ini baru satu orang: Kkd. RAINAL RAIS...!
>
> Bgmn caranya agar batik2 ini bisa murah dan terjangkau harganya...?
>
> Salam,
> Nofrins
>
> ________________________________
> From: Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org>
> To: RantauNet@googlegroups.com
> Cc: solok-sela...@yahoogroups.com
> Sent: Tuesday, June 9, 2009 10:23:58 AM
> Subject: [...@ntau-net] Tiga Merek Batik Khas Minang Dipatenkan
>
>
> Bermotifkan Ukiran Rumah Gadang
>
> Arosuka, Padek-Satu dari tiga jenis batik asal Sumatera Barat baru saja
> dipatenkan hak ciptanya. Batik tersebut batik Monalisa asal Kota Padang.
> Sementara dua batik lainnya sedang dalam proses pendaftaran di Departemen
> Hukum dan HAM RI.  "Dua batik yang sedang menjalani proses paten tersebut
> Batik Rumah Gadang asal Nagari Panyakalan, Batik Tanahdarek, Kabupaten
> Pesisir Selatan," ungkap Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)
> Sumbar Vita Gamawan Fauzi saat meresmikan Rumah Batik Minang di Nagari
> Panyakalan, Kabupaten Solok, Senin (8/6).
>
> Hak paten akan menjamin motif dan ukiran yang diciptakan oleh
> kreator-kreator dari Ranahminang. Sebab, Pemprov Sumbar tidak mau lagi
> kecolongan atas pencaplokan karya seni budaya Minangkabau oleh pihak lain.
> "Pemprov telah mulai melakukan proses paten itu," sebut istri Gubernur
> Sumbar Gamawan Fauzi itu didampingi Ketua Dharma Wanita Bulog Pusat, Darliza
> Mustafa dan perajin batik nasional Komarudin Kudiya.
>
>
> Selama ini anak muda di Ranahminang hanya mengenal ukiran di rumah gadang,
> belum pada batik. Mereka juga hanya mengenalnya saat belajar muatan lokal
> Budaya Alam Minangkabau (BAM) di SD dan SMP. Sementara di tingkat SMA, hanya
> dipelajari siswa SMK kelompok kesenian dan kerajinan. Sample Image
>
> "Makanya, cara lain membudayakan motif ukiran rumah gadang itu dilakukan
> dengan cara menjadikan motif pada pakaian batik. Pakaian itu nantinya
> dipakai pada hari khusus, baik oleh PNS, maupun siswa sekolah.  Vita juga
> memberi jalan pelestarian ukiran rumah gadang pada suvenir, jilbab, baju
> kurung, baju koko bagi laki-laki dan sebagainya. "Kini batik asal Sumbar
> masih banyak diminati masyarakat di nusantara," katanya.
>
> Batik Rumah Gadang
>
> Batik Rumah Gadang asal Nagari Panyakalan Kecamatan Kubung Kabupaten Solok
> merupakan nama batik yang diberikan Gubernur Cumbar Gamawan Fauzi, ketika
> Darliza Mustafa ingin mengembangkan kerajinan batik di kampung halamannya di
> Panyakalan, beberapa waktu lalu.
>
> "Motif batik Panyakalan itu nanti lebih banyak mengembangkan motif ukiran
> yang terdapat di dalam rumah gadang. Ukiran batik tersebut berjumlah sekitar
> 77-an jenis. Motif itu nantinya kita kembangkan menjadi ciri khas batik asal
> Sumbar," kata Darliza.
>
> Dikatakan Darliza, kerajinan batik sangat berpotensi dikembangkan di Sumbar.
> Sebab, Sumbar dengan Ranahminang-nya sangat terkenal sekali dengan jenis
> kerajinan serupa. Seperti songket, sulaman dan lain sebagainya. Meskipun
> sebelum telah ada jenis batik tanah liek yang dikembangkan di Sitiung
> Kabupaten Dharmasraya.
>
> Menurut putri asal Panyangkalan itu, kerajinan batik dapat lestarikan dengan
> cara membudayakan pakaian batik. Bahkan, sebelumnya Gubernur Sumbar telah
> mengeluarkan surat edaran tentang penetapan hari khusus untuk menggunakan
> pakaian yang berdasarkan budaya lokal. Untuk lebih menjamin batik dijadikan
> sebagai sumber perekonomian, Darliza berharap Pemkab Solok mau menjadikan
> Nagari Panyakalan sebagai sentra batik. Hal itu langsung diaminkan Asisten
> II Pemkab Solok Syamsurizal, dan Ketua Penggerak PKK Nyonya Gusmal.
>
> "Untuk pemasaran batik tidak mesti harus mematok harga yang mahal. Harganya
> bisa terjangkau semua lapisan masyarakat. Jika masyarakat terbiasa batik,
> barulah kualitas kain dan motif batik ditingkatkan," ujarnya Darliza
> mengakhiri. (i)
>
> http://www.padangekspres.co.id/content/view/37655/1/
>
>
>
> >
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke