Dear Dunsanakdi RN RN adalah milist dg beragam org. Dalam pemilu ini, ada yg pro JK ada yg SBY, sedikit ke Mega, hehe Namun, saya melihat mengapa sejumlah tokoh di milist ini terlalu vulgar mendukung salah satu Capres, JK utamanya.
Kebaikan JK walau yg ukurannya hanya setitik menjadi begitu besar. Sementara SBY seperti org jahat walau dg backgroun track yg lumayan bagus. Satu atau dua kali memburukkan seorang Capres tertentu di milist org ramai ini mungkin sebuah hiburan pelepas penat kerja. Tapi setiap hari selalu membeberkan keburukannya, mual jg melihat "kampanye terselubung" seperti ini. Saya sayangkan, sanak, yg sangat membara bencinya pada SBY dan ditumpahkan ke milist bersama ini. Apakah sanak yg semacam ini, kurang punya perasaan terhadap pilihan org lain. Amir Hamzah, Jakarta, 36 ________________________________ From: Ronal Chandra <ronal_chan...@yahoo.com> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Tuesday, July 7, 2009 1:29:20 PM Subject: [...@ntau-net] Re: Fw: [milis-su] Fw: [ajisaja]: Rahasia di Balik Polling SMS TV One dan Metro TV Sedih Memang,. Apalagi mengetahui bahwa akar rumput memang paling gampang dipermainkan. Yang paling sedih yang mempermainkan akar rumput adalah mereka mereka yang berkedok suci, berkata sopan, membawa nama nama allah, terlihat santun. Jadi memang motonya adalah "Mari buka dulu topeng Mu". Sebagai pelaku Teknologi Informasi, Polling SMS memang terlalu tampak diciptakan. menaikan dan menurunkan jumlah Polling cuma diatur dalam sebuah meja makan kecil, dengan laptop terbuka, sebuah modem dan sambil sesekali tertawa. Sambil berkata dapat order ngebom polling nih. Saya melihat dengan pasti sampai mata ini terbelalak ketika BOM ATOM SMS ke beberapa media elektronik untuk membuat arah Polling berubah. Dalam hitungan 30 menit prosentase Polling di detik, kompas online, republika berubah drastis dengan salah satu calon jadi lebih besar. Karena saya dalam posisi netral (tidak berada dalam team kampanye manapun) saya suka perhatikan adu hebat teknologi ini dan kadang sesekali angkat telp dan bertanya "Siapa yang ngebom tuh" ? Yang kadang saya pikirkan, banyak yh Uangnya ? dan koq tega yh demi yang namanya PILPRES masyarakat di tipu. Tapi dari sini lah saya yakin kalau PILPRES IS A GAME OR PILPRES IS BAD COMPETITION Ini mungkin DEMOKRASI yang terkadang terlihat ke BABLASAN. Bagi saya tentu tidak setuju kalau penentuan NASIB BANGSA dilakukan dengan cara cara tidak FAIR dan menghalalkan segala cara (Entahlah adakah hukuman agama tentang penyalahan penggunaan teknologi) Ridha mungkin bisa jawab. Bagi kami pelaku Industri Telekomunikasi cuma berujar, 'BUSYET BANYAK YH UANGNYA" They Pay Cash For This, CASH, CASH. Kalau rakyat badarai pasti bisa tertipu tapi entah lah kalau masih ada yang berpendidikan tertipu juga. Salam Hormat Ronal Chandra > > > > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---