BENANG DAN JARUM
Oleh: Dr.H.K.Suheimi
Satu  kali  saya  menyaksikan orang  sedang  merenda,  asyik sekali  dia  
merenda sehingga dia tidak  sadar  bahwasaya  sedang memperhatikan  
kerjanya.Tiap sebentar jarum itu timbul  tenggelam didalam  kain diikuti oleh 
benang, kemanapun jarum  pergi  kesana pula  benang  ikut.  Tidak pernah  
benang  bertingkah,  membantah apalagi  melawan,  dan tak pernah terniat 
dihatinya  untuk  tidak patuh, atau sekali-sekali berlawanan arah dengan jarum. 
Kemanapun arah  jarum  kesana  pula benang  mengikutinya.  Karena  patuhnya 
benang  inilah maka tercipta renda yang sangat bagus.  Sedangkan­ jarum  
sebagai orang yang paling didepan,  didahulukan  selangkah ditinggikan  
seranting, sebagai pemimpin, dia sangat  berani  dan penuh perhitungan, dia 
dapat menembus apa yang tak bisa di tembus oleh  benang,  dia dapat memasuki 
tempat-tempat  yang  tak dapat dimasuki  oleh benang. Dia punya inisiatif dan 
dia punya
  innova­tif.
Benang sangat membutuhkannya untuk membantu  menolong  agar benang dapat sampai 
ke tempat yang dituju 
 
Saya  terkesan sekali akan jalinan kerja sama yang  di  bina antara  benang dan 
jarum. Tanpa benang jarum tidak  bisa  apa-apa begitupun sebaliknya tanpa 
benang jarumpun tak ada artinya. Jarum kalau  sendirian,  justru  dia tajam dan 
 bisa-bisa  menusuk  dan melukai jari serta dapat menimbulkan petaka. Jika 
orang  tertusuk pedih,  maka jarum menjadi umpatan dan sesalan. Untuk  itu  
jarum jangan  dibiarkan  jalan sendirian, carikan dia teman,  beri  dia 
kesempatan dan beri dia pengawal. Kemudian suruhlah dia mengerja­kan  apa  
saja, maka apapun akan ditembusnya dan apapun  akan  di telusurinya
 
Benang,  dia  patuh dia penurut. tidak  ada  dalam  kamusnya kata-kata  
membangkang,  tak pernah  dia  melawan.  Paling-paling kalau dia tak senang dan 
tak suka, karena tingkah laku jarum yang selalu berbelit-belit, maka benang itu 
akan kusut. kalau di  bawa dia berjalan berbelit-belit tapi tetap berputar 
disitu-situ juga, maka  dia akan merajuk dia akan berganyi, dia akan  protes,  
lalu dia  akan kusut, sehingga fikiran orang yang  melihatnyapun  akan 
bertambah kusut. Kalau dipaksa dan tidak sabar untuk  menyelesai­kannya, maka 
kusut itu akan bertambah semrawut, menimbulkan kesal dan meyesakkan dada. Kalau 
tak pandai-pandailah memperbaikibenang benang kusut, maka kusut itu akan 
membelit diri sendiri,  semakin ditarik  dan  dipaksa dia semakin kusut. Kusut 
masai  dalam  diri inilah  yang  akan mebikin binasa. Tapi  dimanapun  dan  
kapanpun selalu saja saya lihat, bahwa benang selalu patuh, selalu  menur­ut, 
sami'kna
 waata'kna. Saya dengar dan saya ikuti kata benang.
 
Waktu melihat tukang renda dan tukang jahit, saya  terkesan. Hidup ini bagaikan 
benang dan jarum. Ada yang diikut dan ada pula pengikut. Kerja sama antara yang 
diikut dan pengikut inilah  yang akan menghasikan renda serta sulaman yang 
aduhai indahnya Keteku­nan  jarum keluar masuk tempat yang sulit, dan  
kesabaran benang mengikuti  kehendak jarum agaknya perlu kita simak dan kita  
con­toh.
 
Akhirnya setelah sulaman selesai, jarum tidak nampak,  tidak kelihatan  entah 
kemana mengirapnya. Orangpun tak pernah  memper­tanyakannya  lagi. Yang tampak 
dan yang tinggal  hanyalah  benang diatas  sehelai  kain, mengasilkan sulaman  
yang  berwarna-warni, menimbulkan lukisan yang berharga dan mahal harganya. 
Disaat  itu orang  hanya  me muji-muji, bagus benar  benangnya,  cantik  benar 
warna benang yang dijalin dengan manisnya. Sulaman itu di  pajang didinding  
jadi  hiasan, di jadikan baju  yang  bersulam  dipakai pergi  kenduri,  
sipemakainya  bangga memamerkan  baju  itu  kian kemari.  Yang dilihat, yang di 
banggakan dan yang di puji  adalah hasil  kerja  sama antara benang dan jarum. 
Semula  benang  hanya menurut  saja, akhirnya benanglah yang di pandang dan di  
nikmati dan  di  puji-puji.  Dari jauh jarum  bersyukur,  letihnya  sudah 
berobat.  Dia  tidak cemburu dan dia tidak memprotes,  dia  tidak
 meminta supaya dikut sertakan pula dalam pameran. Sewaktu  pamer­an,  jarum  
disimpan dalam kotak,  diletakkan  jauh-jauh,  jangan sampai  terlihat dan 
jangan sampai merusak acara.  Dia  dibiarkan 
sendirian,  kedinginan, tanpa baju dan tanpa  sehelai  benangpun. Dari  balik 
kotak jarum bangga melihat, hasil  pimpinannya,  anak buahnya,  pengikutnya 
sudah jadi lukisan dan sulaman yang  indah, di  kagumi. Diapun tidak menuntut 
terima kasih  ataupun  penghar­gaan. Biarlah dia dilupakan, asal hasil kerjanya 
dapat di nikmati dan di kagumi.

Entah  kemana  pikiran saya melantun  kesana  kemari,  entah kemana  dia  
menerawang,  tapi alangkah  inginnya  saya  melihat, pemimpin yang seperti 
jarum ini; rela berkorban, sanggup menembus dan  menempuh  kesulitan-kesulitan. 
Berani  keluar  masuk  kemana saja,  bersedia di panggang dan di asah supaya  
bertambah  tajam. Dan tidak menuntut macam-macam setelah programnya selesai,  
serta rela melihat pengikutnya di puji-puji dan disanjung orang.  Kemu­
dian  yang terakhir, bersedia di masukkan kembali  kedalam  kotak simpanan.
 
Untuk  semua itu saya teringat akan sebuah  Firman  suci_Nya dalam  surat  An  
Nisaa' ayat 32:" Dan janganlah  kamu  iri  hati terhadap yang di karunia Allah 
kepada sebagian kamu lebih  banyak dari sebahagian yang lain. Surat Al Anbiyaa' 
ayat 73 :"Kami telah menjadikan mereka itu sebagai  pemimpin-pemimpin yang 
memberi petunjuk dengan  perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka 
mengerjakan Kebajikan, mandirikan  Shalat,  menunaikan zakat, dan hanya  kepada 
 Kamilah mereka selalu menyembah".
 
Surat Al Ahzab ayat 67:"Dan mereka berkata :"Ya. Tuhan kami, sesungguhnya kami 
telah mentaati pemimpin-pemimpin dan  pembesar-pembesar  kami,  lalu  mereka 
menyesatkan kami  dari  jalan  yang benar".
 
B. Tinggi   14 Desember 1992
Terima Kasih

Prof.H.K.Suheimi, SpOG(K)


      Pamer gaya dengan skin baru yang keren. Coba Yahoo! Messenger 9.0 baru 
sekarang! http://id.messenger.yahoo.com
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke