Mokasi ni, informasi dari uni sangek bamanfaat untuak kami. Awak baru
punyo anak sorang umua 2th10bln. Alhamdulillah  istri awak lai maagiah
ASI eklusiv salamo 6 bln tanpa tambahan apopun. Cuma partamo maagiah
makanan tambahan, kadang2 urang rumah wak maagiah makanan instan,
kalau nyo sibuk dak sempat mambuek sorang (rang rumah guru). Mudah2
kalau kami punyo anak kaduo, saran uni kami laksanakan. Memang kok wak
bandiangkan jo anak2 nan saumua nan dak minum asi, anak kami
alhamdulillah iyo nan paliang rancak perkembangannyo, jarang lo sakik.
Batanyo ciek lai ni, kok lah lewat asi eklusif, salain asi jo makanan
tambahan, ditambah lo jo susu pabrik baa ni.
Sajak anak kami baranti manyusu, umua 22bln, sampai kini anak kami
minum susu pabrik, baa pandapek uni? Baa dg pemberian susu kedelai
buatan sorang ni!
Sakali lai tarimo kasi banyak ni.
Awak di solok-nyo di talang.

Salam, alang palabah, 31thn. Asal solok tingga di bima.

Pada tanggal 19/07/09, Yesi Elsandra <yelsan...@yahoo.com> menulis:
> Tanggapan ambo untuk sanak Alang Palabah:
>
> Kualitas ASI setiap ibu tentu berbeda-beda, tergantung kualitas makanan yang
> dikonsumsi sang ibu. Menurut saya ibu yang menyusui sebaiknya betul-betul
> memperhatikan apa yang dikonsumsinya. Yang penting menu seimbang. Ada
> karbohidrat, protein, vitamin. Agar ASI melimpah (sesuai pengalaman)
> banyak-banyak makan sayuran berklorofil, seperti bayam, brokoli. Pikiran
> harus tenang, tidak boleh stres. Satu lagi yang juga mmepengaruhi ASI adalah
> hormon. Kalau bisa jangan pakai KB yang mempengaruhi hormon (seperti pil,
> suntik). Sesuai rekomendasi WHO berikan HANYA ASI SAJA sampai usia 6 bulan.
> JANGAN kasih cairan atau makanan lain secuilpun. JUST ASI.Setelah itu ibu
> dapat melnajutkan dengan MPASI (makanan pendamping ASI) bentuknya harus
> lembut (jangan langsung kasih nasi, kasihan nanti pencernaanya belum siap).
> MPASI juga berpedomana pada menu seimbang, ada karbohidrat, vitamin,
> protein.
>
> Seburruk apapun kualitas ASI itu lebih baik dari pada sehebat apapun pabrik
> atau semahal apapun harga susu formula....
>
> Pengalaman saya, saat bayi mulai MPASI mohon untuk TIDAK memberi makanan
> instan seperti "N....", "S..." dll yang banyak diiklankan di media.
> Sebaiknya buatan tangan ibu sendiri.Kenapa, karena makanan kemasan itu
> sangat gurih, ketika anak mulai beralih ke nasi (setelah 12 bulan) biasanya
> lidahnya tidak mau lagi memakan makanan yang tidak gurih seperti nasi dan
> lauk pauknya, kecuali kalau ibu tega mmeberi MSG yang membuat makanan jadi
> gurih, bahayakan.....semoga ibu dan bayi sanak diberikan kesehatan yang
> berlimpah oleh Allah SWT, dan anaknya menjadi anak yang sholeh, generasi
> rabbani yang meneguhkan langit dan bumi dengan kalimat "La
> Ilahaillallah"...amin....ambo rang solok lo mah ANDESBA (ANak DEsa
> SaniangBAka)
>
> Tangggapan untuk Bapak Abraham Ilyas....
>
> Apa nan Bapak paparkan itu adalah realita yang terjadi di masyarakat kita
> hari ini. Gizi buruk tidak hanya menyerang anak-anak miskin yang tinggal
> diperkampungan kumuh. Tapi juga di kota-kota besar. Padahal menurut WHO
> pemberian ASI ekslusuf (Hanya ASI saja sampai 6 bulan) akan mampu mengurangi
> angka kematian pada bayi dan melindungi bayi dari resiko gizi buruk.....
>
> Saya prihatin, prihatin sekali......temen2 yang bekerja tidak sepenuhnya
> bisa memberi ASI secara ekslusif kepada bayi mereka. Dan faktanya tidak
> meleset. Anak-anak yang tidak mendapat ASI eklusif daya tahan tubuhnya
> sangat lemah dan rentan terhadap penyakit.....
>
> Berangkat dari keprihatinan yang mendalam itu, saya memutuskan (ditengah
> kesibukan saya di wilayah publik lainnya) untuk menjadi KONSELOR ASI yang
> bersertifikasi dengan modul dari WHO dan UNICEF.....
>
> Ada banyak cara yang bisa dilakukan ibu bekerja untuk memberi ASI kepada
> bayinya. Di tengah kesibukan saya menyelesaikan program doktor dan juga
> aktivitas lainnya, alhamdulillah saya berhasil, saya bisa memberi kedua anak
> saya ASI ekslusif selama 6 bulan bahkan sekarangpun anak2 kami tidak
> mengkonsumsi susu formula (lumayan ngirit).....:) kalau saya bisa, tentunya
> ibu-ibu yang bekerja lainnyapun pasti bisa. Asal ada dukungan dari keluarga,
> suami, orang tua, tetangga.....dll
>
> JIka saya ada waktu, saya membuka tangan saya selebar-lebarnya jika ada yang
> ingin sharing mengenai ASI....gratis, ga usah bayar......semoga menjadi
> pemberat timbangan dan memudahkan saya ke syurganya Allah SWT...amin.....
>
> semoga bermanfaat....:)
>
> ===================
>
> "Bersihkan hati, sucikan jiwa, raih kemenangan"
>
>
> Dr. Yesi Elsandra.
> Ibu 2 anak, 34 tahun
> Bandung.....
>
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: alang palabah [mailto:alangpala...@gmail.com]
>
> Assalamualaikum.
>
> Batanyo ciek ni, apo sadonyo ASI samo
> kualitasnyo atau dipangaruhi dari makanan ibu2 nan manghasilkan ASI
> tu? Makanan apose nan rancak dimakan tapi murah ni? Mokasi ni.
>
>
> Salam,
> alangpalabah, 31th. Asal solok,Tingga di bima
>
> Pada tanggal 18/07/09, Abraham Ilyas <abrahamil...@gmail.com> menulis:
>> Kmd. Yesi Elsandra yth.
>>
>> Salam kenal dari ambo.
>>
>> *Tetang masalah penggunaan ASI ini ada kaitannya dengan status gizi
> balita.*
>> *Dan status gizi balita berkaitan dengan kecerdasan SDM di masa depan.*
>>
>> Di Kep Mentawai yang kemungkinan ibu-ibu seluruhnya selalu memberikan ASI
>> kepada bayinya maka persentse bayi kekurangan gizi jauh lebih sedikit dari
>> kabupaten-kabupaten lainnya di Sumbar.
>> Silakan lihat di http://www.nagari.or.id/?moda=sumbar&halaman=7
>>
> ========CUT by Rang Dapua========
>
>
>
>
>
> >
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke