Wilayah pengrajin perak di Yogya yang terkenal adalah Kotagede. Ada yang pernah menyelidiki kenapa ada kemiripan seperti ini ?
Ichwan, 41 On 8/23/09, Nofiardi <nofia...@pec-tech.com> wrote: > > *Pengrajin Perak Koto Gadang Masih tetap Bertahan* > > oleh: *Alif Ahmad* > > > > Feature | Sabtu, 22/08/2009 20:33 WIB > > > > [image: klik untuk melihat > foto]<http://www.padangmedia.com/?mod=galeri&j=7&id=197> > > > Nagari Koto Gadang yang berada di kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, > terkenal dengan kerajinan peraknya. Hasil kerajinan penduduk dari daerah ini > tidak hanya dikenal oleh masyarakat Sumatera Barat, tetapi juga di tingkat > nasional dan luar negeri. > > Mencapai Koto Gadang, bila menggunakan kendaran bermotor, hanya memakan > waktu 30 menit dari kota Bukittinggi jika kita masuk dari Padang Luar. > Memang ada jalur alternatif melewati Ngarai sekitar 10 kilometer, yang dapat > dicapai lebih cepat. Dengan jalur ini anda dapat menikmati pemandangan yang > lebih alami. > > Selain kerajinan perak, sebenarnya Koto Gadang juga memiliki hasil sulaman, > bordir, tenun dan songket. Bila anda melihat dalam upacara resmi yang berbau > adat, atau upacara pernikahan sejumlah kaum ibu mengunakan selendang yang > lebar bersulam emas, itulah selendang koto Gadang. > > Tetapi yang paling populer di daerah ini adalah kerajinan perak. Meski di > daerah ini tidak menghasilkan perak, tetapi hampir di setiap rumah > mengejakan dan memproduksi kerajinan perak. Bisa dikatakan kerajinan ini > menjadi unggulan di Koto Gadang. > > ”Dahulu orang yang membeli perhiasan perak hanya orang-orang dari Sumbar > saja, sekarang sudah ada pembeli yang dari berbagai pelosok di Indonesia, > bahkan dari luar negeri pun ada”, ungkap Fitri salah seorang pengrajin perak > kepada padangmedia.com suatu kali. > > Menurut Fitri, dari pengamatannya, sejumlah bule atau orang asing yang > datang ke Koto Gadang tertarik membeli perhiasan atau ukiran perak karena > membuatnya masih memakai cara yang tradisional. ”Salah satu alasan mereka > tertarik membeli di daerah ini karena masih dikerjakan dengan cara > tradisional. Mereka datang selain untuk membeli, juga ingin melihat langsung > proses pembuatannya,” tambah Fitri. > > Sebab menurut mereka, sebut Fitri, kalau sudah diolah dengan cara modern, > tidak ada kesan keunikan pada perhiasan-perhiasan itu lagi.. > > Karena alasan itu pula wanita berusia 39 tahun ini mengaku sampai saat ini > bahkan hingga masa mendatang akan tetap mengolah perak dengan cara > tradisional, atau tidak akan mengembangkannya dengan cara modern. Menurutnya > cara tradisional itu sangat mahal nilainya, dan itu harus dipertahankan. > ”Saya akan tetap menggunakan cara tradisional. Karena saya tahu bule atau > bagsa asing akan datang kemari karena pengolahan secara tradisional itu, > ”jelasnya. > > Diceritakan Fitri pengolahan perhiasan perak itu, awalnya berasal dari > butir-butir perak yang berbentuk kerikil. ”Biasanya saya membeli bahan baku > tersebut 5,5 juta rupiah dalam 1 kg”, katanya. > > Butir perak yang berbentuk kerikil tersebut dibakar hingga melebur, lalu > diketok dengan memakai palu hingga butiran perak yang melebur tersebut bisa > dibentuk seperti batangan. Dari bentuk batangan itu kemudian diketok lagi > hingga berbentuk batangan kecil-kecil, lebih halus seperti rambut. > > ”Setelah berbentuk rambut itu lalu dicetak sesuai dengan motif yang kita > inginkan. Seperti cincin, piligram, anting, kalung, dan sebagainya,” ujarnya > lagi.. > > Kalau kita ingin membuat kalung, cincin, gelang, dan anting menelan waktu > hanya sampai satu hari, tapi kalau membuat jenis piligram bisa menghabiskan > waktu sampai dua hari. > > Setelah terbentuk seperti perhisan, lalu diberi pembersih atau pengilat > dengan memakai asam lemon jeruk atau pencuci batik. ”Dalam istilah kita di > Koto Gadangnya dicuci dengan Kanikil, yaitu sejenis buah pohon di hutan. > Setelah dikilatkan tersebut, berarti usaha untuk membuat jenis perhiasan > sudah berhasil,” ucapnya.. > > Menurut Fitri dari pembelian bahan baku dengan harga 5,5 juta rupiah > tersebut, setelah jadi bisa menghasilkan uang 2 kali lipat atau mencapai Rp. > 11 juta. > > Tetapi pasca gempa yang melanda Ssumbar yang menghancurkan sebagain besar > Nagari Koto Gadang, dikatakan Fitri juga berpengaruh bagi kehidupan nagari > yang sudah terkenal puluhan tahun sebagai sentra penghasil kerajinan perak > ini. Kunjungan wisatawan dari luar negeri mulai berkurang. Karena yang > banyak diharapkan pengrajin perak di daerah ini adalah wisatawan dari manca > negara. > > ”Mau bagaimana lagi. Namanya bencana alam. Tapi kita tetap optimis dan > tetap berproduksi. Sayangnya haruga bahan baku juga mulai tinggi. Sedangkan > daerah kita tidak menghasilkan perak. Bahan baku biasanya didatangkan dari > Bengkulu, Pesisir Selatan dan Pasaman,” urainya. > > Tak hanya Fitri, puluhan pengrajin perak Koto Gadang mengalami hal yang > sama. Tetapi karena sudah melakukan pilihan untuk kehidupan mereka, para > pengrajin perak di nagari tempatllahirnya sejumlah tokoh nasional seperti, H > Agus Salim, Emil Salim dan St Sjahrir itu berusaha bertahan. > > Dentingan palu kecil yang digunakan memukul butiran-butiran perak masih > terdengar hampir di tiap rumah. Dentingan itu sudah menjadi irama dalam > kehidupan mereka. Suara itu akan tetap terdengar bagai nyanyian yang akan > mengasapi dapur-dapur mereka. (alif) > > http://www.padangmedia.com/?mod=artikel&j=1&id=197 > > > The above message is for the intended recipient only and may contain > confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you > are not the intended recipient, you are hereby notified that any > dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, > is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us > immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. > Please delete the message and the reply (if it contains the original > message) thereafter. Thank you. > > > -- ************************************************************************ --- Have you try these application ? http://apps.facebook.com/zodiac-you-and-celeb http://apps.facebook.com/rahasia-terdalam --- Sudahkah anda membaca info di www.avail.001webs.com ? --- ************************************************************************ --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
<<inline: image001.jpg>>