*Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Riri, Ado bahaso panggilan di nagari awak nan alah mulai langka dipakai, yaitu Biay atau Mande. Wassalam Buya HMA
* Pada 29 September 2009 07:11, Riri Mairizal Chaidir < riri.chai...@rantaunet.org> menulis: > Sanak Ridha > > > > Kalau papa dan mama itu saya 90% pasti itu memang diserap dari bahasa > Belanda (10% lagi untuk membuka kemungkinan, justru Belanda lah yang > menjiplak kita, he he, PD boleh donk) > > > > Ibu dan Ayah, kelihatannya bukan milik exclusive kita, karena di suku2 lain > juga banyak yang memakai itu. Abah juga, saya punya teman orang sunda dan > betawi keturunan arab juga memanggil abah. Kalau Amak mungkik "asli" mungkin > serapan, karena di tempat lain banyak juga yang menggunakan "Mak" atau > "emak" > > > > Kalau “Amai” saya Cuma ketemu di lingkungan keluarga mama saya, urang > Sungai Balantiak, Kab 50 kota. “Ina” Cuma ketemu di 3-4 keluarga urang > Batipuah, dakek Padangpanjang. Tapi apakah itu otomatis menggambarkan > “budaya Minangkabau”? > > > > Kalu “Bundo” mungkin asli, tapi rasanya saya tidak menemukan ini lingkungan > saya di Sumbar – kecuali dalam penyebutan “Bundo Kanduang”. Rasanya ini – di > Sumbar sendiri – tidak (atau tidak banyak) digunakan sehari-hari. > > > > *Yang agak “modern” itu mungkin **“Bunda*”. Ini Cuma saya temukan di > lingkungan orang Minangkabau yang di Jakarta. Saya tidak tau, apakah ini > berasal dari kata “Bundo”, yang “di Jakartakan”? Entahlah. > > > > Btw, selamat memilih ingin dipanggil apa … > > > > Riri > > Bekasi, l, 47 > > > > > > > > -----Original Message----- > From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On > Behalf Of Ahmad Ridha > Sent: Monday, September 28, 2009 6:54 PM > To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: [...@ntau-net] Re: Panggilan terhadap orang tua di budaya Minang > > > > > > 2009/9/28 Riri Mairizal Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org>: > > > > > nggilan ke ortu perempuan: Ibu, Bunda, Bundo, Amak, Amai, Ina, Mama, > > > > > > Panggilan ke ortu laki2: Apak, Ayah, Papa, Abah, Abak, > > > > > > > Kalau Mama, Ayah, dan Papa sepertinya serapan ya, Pak Riri? Maksud > > saya, panggilan yang "tempo doeloe" seperti mungkin Nyak & Babe di > > Betawi. > > > > * Ceritanya sedang menimbang ingin dipanggil apa oleh putra saya nih. > > > > -- > > Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim > > (l. 1400 H/1980 M) > > > > > > -- Allahumma inna nas-aluka ridhaa-ka wa al-jannah, wa na'uudzu bika min sakhati-ka wa an-naar Allahumma ghfir-lana dzunubana, wa li ikhwanina, wa sabaquuna bil-imaan,wa laa taj'al fii qulubinaa ghillan lil-ladzina aamanuu Rabbana innaka ghafuurun rahiim. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---