Setuju dengan pak Syaf,
Ini cukup mengejutkan, ibarat melamar anak orang dan dia sudah terima lalu
di last minute diswitch ke gadis lain dan itu open ke publik. Akan tetapi
dari sisi lain, kalau kita melihat ulang kisah nabi Musa dan Nabi Khaidir,
tidak terbuka peluang hikmah itu ada bagi siapapun yang terkait, terutama
bagi Ibu  Nila ini.

Siapa tahu ini justru option yang sangat bagus terutama bagi beliau, yang
mungkin  baru ketahuan nanti sesuai dengan berjalannya waktu.
Kedatangan keluarga Moeloek ini ke pelantikan Menkes menunjukkan sikap
mereka yang sangat elegan. Mungkin terlalu cepat menilai, tapi tidak salah
untuk merasa bahwa sepertinya 'maqam' yang cukup tinggi ada di mereka berdua
who have shown a great quality of values in hard times. Well...why should we
rush for a position that will eventually lead to a bunch of hard questions
later after we die. Dan ini pun menjadi pelajaran berharga bagi bagi kita
semua.

cheers
.ari,33 thn, male

2009/10/23 Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com>

>
> Reni dan para sanak sapalanta,
>
> Saya sependapat dengan pandangan Din Syamsuddin. Saya rasa Prof Nila tidak
> pernah melamar menjadi menteri. Beliau diundang oleh Presiden SBY ke Cikeas,
> yang sudah penuh dengan wartawan, dan semua orang tahu bahwa undangan ke
> Cikeas berarti yang bersangkutan termasuk dalam daftar nominasi menjadi
> menteri.
>
> Saya rasa sungguh sakit dinyatakan tidak lulus 'fit and proper test' tanpa
> penjelasan apapun. Adalah sangat manusiawi jika Prof Nila tidak bersedia
> memberi wawantara kepada para wartawan setelah pengumuman kabinet. Sekiranya
> bukan maksud SBY untuk mempermalukan Prof Nila, seyogyanya SBY meminta maaf
> secara terbuka, minimal menilpon Prof Nila secara pribadi.
>
> Wassalam,
> Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta)
>
>
>
> --- On Thu, 10/22/09, Reni Sisri Yanti <resy_2...@yahoo.com> wrote:
>
> > From: Reni Sisri Yanti <resy_2...@yahoo.com>
> > Subject: [...@ntau-net] KOMENT Din Syamsudin " Kisah di Balik Batalnya
> Nila Jadi Menkes dan Munculnya Endang Rahayu"
> > To: rantaunet@googlegroups.com
> > Date: Thursday, October 22, 2009, 2:02 PM
> >
> >
> http://www.detiknews.com/read/2009/10/22/114319/1226340/10/penunjukan-endang-mempermalukan-siti-fadilah-dan-nila-moeloek?991102605
> >
> > Kamis, 22/10/2009 11:43
> > WIB
> > Penunjukan Endang
> > Mempermalukan Siti Fadilah dan Nila
> > Moeloek
> > Mega Putra Ratya - detikNews
> > Jakarta - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin
> > sangat menyayangkan pembatalan penunjukan Nila Juwita
> > Moeloek sebagai Menteri Kesehatan. Pembatalan itu
> > mempermalukan Siti Fadilah Supari dan Nila.
> >
> > "Terus terang kita cukup surprise. Saya tahu sekali
> > Profesor Nila Moeloek itu adalah sehat. Justru yang diangkat
> > adalah dia yang dikenal dekat dengan negara asing dan
> > lembaga penelitian asing yang merugikan rakyat Indonesia.
> > Saya prihatin sekali," ujar Din Syamsudin sebelum acara
> > seminar politik "Harapan dan Tantangan Kabinet SBY
> > 2009-2014" di auditorium utama UIN Syarif Hidayatulah,
> > Ciputat, Tangerang, Kamis (22/10/2009).
> >
> > Menurut dia, penunjukan Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai
> >  Menkes telah mempermalukan dua orang sekaligus, yakni Siti
> > Fadilah Supari sebagai menkes lama yang membantu dan sukses
> > dan Nila Juwita Moeloek sebagai calon menkes yang telah
> > diaudisi dan ikut tes kesehatan tapi tidak jadi dipilih. Dia
> > menganggap cara SBY memilih kandidat menteri-menterinya
> > cukup dramatis.
> >
> > "Kita menikmati drama audisi yang dramatis dan untuk
> > pertama kalinya ada uji kejiwaan atau psikotes. Ini
> > baik-baik saja, tapi jangan menimbulkan kesan performa
> > artifisial semu. Sah-sah saja, tapi ketika mengetahui
> > menteri yang diangkat dekat dengan AS dan lembaga asing,
> > saya kaget," kata Din.
> >
> > "Itu sangat tidak elok. Saya menyayangkan cara
> > Presiden SBY. Masih ada cara lain yang lebih elegan,"
> > tutur dia.
> >
> > Di samping itu, Din Syamsudin juga meragukan Presiden SBY
> > ke depan mampu merealisasaikan janji-janjinya seperti yang
> > disebutkan saat pelantikan kemarin. Misalnya mengenai
> > kekompakan dan kebersamaan.
> > Saya ragu karena saya lihat selama ini, SBY
> > masalahnya ada pada komunikasi politik. Pernyataan itu lebih
> > bersifat supervisial," ucap Din yang saat pilpres
> > mendukung JK ini.
> >
> > Namun Din menilai pemerintahan harus diberi kans untuk
> > bekerja lebih dulu. "Terlalu pagi kita menilai, jangan
> > timbulkan pesismisme," pungkasnya.
> > (nvc/nrl)
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > >
> >
> >
> >
>
> >
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke