Waalaikumsalam ww pak Darul dan para sanak sapalanta,
Batua sakali, kito paralu marumuskan apo tujuan nan ingin kito capai dalam 
kagiatan basamo. Kalau manuruik ambo, sabagai sakadar titiak tulak, tujuan nan 
paralu kito capai adolah kaadaan nan mawujuikkan doa 'sapu jagat' fi dunya 
hassanah wa fil akhirati hassanah. Bahagia kito di dunia -- dalam sagi ekonomi, 
sosial, budaya, politik, hankam -- dan bahagia pulo kito di akhirat karano 
sarek dek pahalo dari amal baiak.

Kalau iko disatujui, khusus untuak bahagia di dunia alah ado sagarobak tundo 
tolok ukua nan bisa dipakai, antaro lain : human development indeks.
Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) 


--- On Sat, 11/28/09, Darul M <dar...@gmail.com> wrote:

From: Darul M <dar...@gmail.com>
Subject: [...@ntau-net] Silaturahmi Jo Mak Duta (Ajo Duta) di Padang,  tgl 27 
Nov 2009,
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Saturday, November 28, 2009, 12:55 PM




 
 






 



Assalamulaikum WW 

   

Pak Saaf dan sanak sapalanta. 

   

Urang numuah bakumpua atau bajalan basamo bilo punyo satu tujuan>
Bagi urang Cino dan Yahudi, jelas tujuan mereka, melancarkan bisnis bersama dan
menguasai bisnis dunia. Dengan tujuan yang sama maka masing angota dapat 
mengorbankan
sebagian kemerdekaannya demi tercapainya tujuan tersebut. Bila tujuan telah
ditentukan, maka semua hal yang menghaangi tercapainya tujuan tsb harus
dihilangkan dan seagala sesuatu yang mendukung tujuan tersebut harus didukung
(Sailia samudiak, saciok bak  ayam sadanciang bak basi). 

   

Sekarang beranikah kita orang Minang menentukan satu tujuan
bersama. Salah satu tujuan bersama misalnya, jadi follower penguasa bisnis di
Indonesia dan kemudian dunia. 

Nggak ada yang berani kan? 

   

Salam 

St.P 56 Jkt 

   



From:
rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf Of 
Dr.Saafroedin
BAHAR

Sent: Saturday, November 28, 2009 11:19 AM

To: rantaunet@googlegroups.com

Subject: [...@ntau-net] Re: Silaturahmi Jo Mak Duta (Ajo Duta) di Padang,
tgl 27 Nov 2009, 



   

   

Waalaikumsalam w.w. Sanak Bachtiar Muin dan para sanak sa palanta, 

Saya setuju dengan pandangan Sanak. Hanya ada satu pertanyaan yang perlu
kita renungkan sungguh-sungguh, yaitu mengapa persatuan orang Yahudi -- dan
orang Cina -- bisa demikian kuat dan mengapa persatuan di kalangan kita orang
Minang kok rasanya demikian lemah ? Apa yang ada pada mereka dan tidak ada pada
kita ? Atau sebaliknya, ada pada kita tak ada pada mereka ? 

Pertanyaan ini sudah lama mengganggu fikiran saya. Kalau sekedar jawaban
sementara -- hipotesa --  rasanya sudah saya lihat. Bagaimana pendapat
para sanak yang lain ? 

   

Wassalam,

Saafroedin Bahar 

(Laki-laki,
masuk 73 th, Jakarta)  

   






 







      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Reply via email to