assalamualaikum wr wb

uni iffah yg di muliakan, berkata benar di tuntut setiap saat, membenarkan kata 
juga setiap saat dengan syarat kata2nya benar, jangan sekali2 membenarkan kata 
sahabat kalau jelas kata2nya salah....saya teringat ungkapan seorang pemikir 
agung...sahabat itu adalah yang berkata benar, bukan yang membenarkan kata...

salah satu ciri nabi besar kita adalah Shiddiq...yang berkata benar..

hikayat yg di porward kan oleh yg mulia prof. K suheimi itu juga akan kita 
jumpai dalam hikayat2 para wali...yg berkata atau bertindak di luar batas 
kebenaran bagi manusia awam..jawabannya sederhana saja...karena mereka itu para 
wali...yg diberi keistimewaan oleh Allah swt melihat atau merasa perkara2 yg 
akan terjadi...

sebagai manusia biasa yang masih dalam tingkata iman awwam...senantiasalah 
berkata benar, tapi dengan berhikmah..dan bijaksana...bukan dengan ngotot atau 
bertengkar...

wassalam,
ryan suku piliang 42 ipoh


 



________________________________
From: hanifah daman <iffa...@yahoo.com>
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Mon, December 7, 2009 9:27:13 PM
Subject: [...@ntau-net] Re: 8 x 3


Bapak Suheimi yth

Pertamyaan hanifah ...

Kapan kita sebaiknya berkata benar ? dan
Kapan sebaiknya kita membenarkan kata ?

Apa demi persahabatan .. kita selalu membenarkan kata ???

Salam


Hanifah



--- On Mon, 12/7/09, ksuhe...@yahoo.com <ksuhe...@yahoo.com> wrote:


>From: ksuhe...@yahoo.com <ksuhe...@yahoo.com>
>Subject: [...@ntau-net] 8 x 3
>To: "Sma" <sma1...@yahoogroups.com>, "Rantau" <RantauNet@googlegroups.com>
>Date: Monday, December 7, 2009, 11:43 AM
>
>
>Baru saja saya dapat email dari sahabat saya Sumadi yang berisi ajran yg 
>pantas jadi renungan
>Saya ingin berbagi dg mengirmkan artikel ini semga ada faedahnya
>Salam teriring do'a
>
>Renungan Hidup : Apakah Betul 8 x 3 = 23 ??????  Renungan Hidup : Apakah Betul 
>8 x 3 = 23 ??????SalamYan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka 
>belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia 
>melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan 
>mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.Pembeli berteriak: “3×8 = 
>23, kenapa kamu bilang 24?”Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 
>3×8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi.”Pembeli kain tidak senang lalu 
>menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau 
>minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang 
>berhak mengatakan.”Yan Hui: “Baik, jika Confusius bilang kamu salah, 
>bagaimana?”Pembeli kain: “Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku 
>potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?”Yan Hui: “Kalau saya yang 
>salah, jabatanku untukmu.”Keduanya sepakat
 untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius. Setelah Confusius tau duduk 
persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: “3×8 = 23. Yan 
Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia.”Selamanya Yan Hui tidak akan 
berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, 
diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil 
topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.Walaupun Yan Hui menerima penilaian 
Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan 
pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan 
alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti 
padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat 
kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasehat : “Bila 
hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh.” Yan Hui 
bilang, “Baiklah,” lalu berangkat pulang.Di
 dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah 
mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba 
ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya 
sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar 
dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah 
terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut 
malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya 
untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada 
seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, 
dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat 
lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata 
yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.Pada keesokan harinya, Yan 
Hui kembali ke Confusius, berlutut
 dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Confusius 
berkata: “Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, 
makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin 
pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan 
membunuh”. Yan Hui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah 
kagum.” Confusius bilang: “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan 
keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin 
guru bilang 3×8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi 
jikalau guru bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu 
berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 
1 nyawa yang lebih penting?”Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : “Guru 
mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. 
Murid benar2
 malu.” Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.Cerita 
ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi 
aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh 
memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan 
sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah 
gara-gara bertaruh mati-matian untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah 
menyesal, sudahlah terlambat.Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. 
Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua 
orang.Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. 
(Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti)Bersikeras melawan 
boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat penilaian bonus akhir 
tahun, kita akan mengerti)Bersikeras melawan istri. Kita menang, tapi 
sebenarnya kalah juga. (Istri tidak mau menghirau kamu, semua harus
 “do it yourself”)Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah 
juga. (Bisa-bisa kita kehilangan seorang teman)SalamYudistira Ardy  
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>>
> 


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke