Lho, bukannya DR Fuad Hassan sudah meninggal 2 tahun yll?
Riri Bekasi, l, 47 2009/12/12 PONDOK PESANTREN MODERN AL HARBI <zharbisa...@gmail.com> > DUBES RI PROF. DR. FUAD HASSAN KEPADA “ANTARA” CAIRO : > > KRISIS TIMUR TENGAH DALAM PENYELESAIAN > > Antara : > Sesudah kunjungan Presiden Sadat ke Jerusalem dan sesudah pertemuan > Presiden Sadat dengan PM Menachem Begin di Ismailia, untuk menyelesaikan > krisis Timur Tengah dengan jalan damai, bagaimana tanggapan Bapak tentang > usaha-usaha damai tersebut dan mohon penjelasan! > > Dubes: > Menurut hemat saya pertemuan Ismailia itu suatu pertemuan yang selangkah > lagi lebih maju dari pertemuan Jerusalem. Meskipun pada pertemuan Ismailia > ini belum ada kesepakatkatan mengenai semua hal, tapi tidak bisa disangkal > bahwa pertemuan itu pasti selangkah lebih maju lagi dari pertemuan > jerusalem. > Petama, adanya “peace pilan” (perencanaan) usul perdamaian yang kongkrit > dari pihak Israel. > Kedua, adanya kesepakatan untuk tidak lagi menyelesaikan masalah sengketa > Timur Tengah dengan jalan perang. > Ketiga, yang pentng sekali adalah: andaikata masih ada perbedaan-perdedaan > pandangan dan pendapat, itu akan diselesaikan terus melalui jalan > perundingan dengan mempertahankan semua saluran komunikasi, semua saluran > dialog, tetap terbuka pada tingkat apapun.Tingkat Ahli tingkat Menteri dan > tingkat Puncak. > Adalah sangat keliru dan sangat tidak realistis untuk mengharapkan bahwa di > Ismailia itu segera akan selesai semuanya dalam 24 jam. Terang 29 tahun > diselesaikan dengan 29 jam di Jerusalem, tentu saja tidak bisa. Jangan lupa > bahwa setiap perudigan perdamaian, bermula dengan adanya perbedaan > pendirian. Kalau semua sudah cocok, buat apa ada perundingan. Apabila > perundingan perdamaian antara Israel dengan sejumlah negara-negara Arab yang > berbgheda-beda pendapatnya, pendiriannya tentang situasi Timur Tengah. Oleh > karena itu, saya anggap sangat tidak fair untuk menduga bahwa perundingan > Ismailia itu akan menghasilkan sesuatu yang “kontan”, tidak mungkin! > Saya menganggap cukup berhasil kalau misalnya pada hari ulang Tahun > presiden Sadat yat, Timur Tengah sudah damai. Itu saya anggap sudah fair. > Mengingat prosesnya panjang dan yang diselesaikan bukan perdamaian antara > dua negara, bukan antara Mesir dan Israel, tetapi masalah perdamaian dari > sengketa beberapa negara, sekaligus berikut masalah pendirian suatu masalah > lain. > Kalau dipikir masalah Timur Tengah ini menyangkut sekian banyak negara dan > masalah baru yaitu pendirian negara Palestina. Saya anggap kalau umpamanya > dalam tahun 1978 sampai akhirnya tercapai kesepakatan, itu sudah saya anggap > hasil yang besar. > Kalau orang menilai pertemuan Ismailia sebagai pertemuan yang gagal, itu > mungkin dikarenakan mereka mengharapkan melalui pertemuan Ismailia, > sekaligus tercapai. Hal mana sangat tidak tealistis. > Satu realitet yang tidak bisa disanggah, merupakan dasar yang baik untuk > perundingan. Baik Sadat maupun Begin menyatakan bersedia setiap waktu > apabila bertemu lagi. > Saya menganggap pertemuan Ismailia “berhasil”. Sekurang-kurangnya berhasil > meletakan pedoman-pedoman yang ada arahnya kepada perdamaian. > Jika disana sini masih ada perbedaan pendapat itu adalah “Lumrah”. Tidak > ada perundingan perdamaian di dunia ini yang dimulai dengan semuanya sudah > “sama” semuanya sudah “sepakat”. > Mengenai penyelesaian Timur Tengah yang pada waktu ini memasuki tahap yang > sudah beberapa langkah lebih maju setelah Koperensi Cairo maupun Koperensi > Ismailia. Kalau tidak ada halangan 2 minggu lagi pertemuan Komite Politik > dan Komite Militer. > > Antara: > Bagaimakah pendapat Bapak tentang usaha-usaha Blok “Anti Sadat” yang pro > Moskow dan sejauh mana pengaruh Uni Soviet di Timur Tengah? > > Dubes: > Satu keputusan pasti menimbulkan pro dan kontra. Oleh karena itu dapat > mengerti tumbuhnya satu blok yang “Anti Sadat”. Saya anggap ini sebagai > “family quarrelsome”. Sebagai “sengketa keluarga”. Artinya ada penilaian > yang berbeda tentang usaha perdamaian di Timur Tengah. > Pihak-pihak yang mendukung dan tidak mendukung move Sadat adalah ungkapan > hak untuk berbeda pendapat dan ini perlu di “apprise” (perlu dihargai). Akan > tetapi saya berharap jangan sampai pendapat ini sebagai penghambat, tetapi > adalah sekedar berbeda pendapat saja! Tidak mungkin orang mengharapkan Sadat > setelah kunjungan tanggal 19 Nopember itu terus mencapai perdamaiaan. > Tidak ada yang bisa menyangkal bahwa ada pola-pola baru dalam penyelesaian > masalah Timur Tengah ini. Nah, kalau umpamanya sekarang ada penilaian yang > berbeda maka waktu nanti akan membuktikan siapa yang benar. Tidak bisa > sekarang “apriori” menentukan si ini benar si itu salah. Tapi yang terang > semua iktikadnya sama, semua mencari penyelesaian. Ada perbedaan cara untuk > mencapai penyelesaian, hasilnya mana yang benar, itu akan diketahui nanti > dalam waktu mendatang. > Sekurang-kurangnya yang penting dicatat adalah bahwa presiden Sadat telah > mengambil inisitip, mengambil prakarsa. > > Antara: > Bagaimana dengan masalah Palestina? > > Dubes: > Masalah Palestina adalah masalah yang paling rumit sejak semula. Memang > benar apa yang dikatakan oleh Presiden Sadat berulang-ulang bahwa masalah > Palestina sebetulnya pangkal dari masalah Timur Tengah. Kita masih ingat > ketika PM Begin pada Komperensi Pers di Ismailia mengatakan “I am > Palestinian Jew”. Ini salah satu indikasi bahwa Beginpun menyadari bahwa > konsep Palestina itu semula adalah konsep geography (konsep wilayah). > Didalam wilayah Palestina dahulu disitu ada orang Arab Palestina ada orang > Jahudi Palestina. Jadi tidak salah kalau Begin dalam Komperensi Pers itu > mengatakan “I am Palestinian”. > Sekarang ini orang Palestina tersebar dimana-mana. Ada 2 sebab: > Pertama, memang dari dulu banyak yang menetap di negara-negara Arab. > Kedua, orang Palestina ada yang terusir dari negerinya dan mengungsi karena > didirikannya negara Israel. > Pengusiran ini yang kurang tepat dan tidak bisa dibenarkan. Oleh karena > mereka berhak berada di tanah airnya, di negerinya sendiri, juga menentukan > nasibnya sendiri. > > Antara: > Mengenai peranan Yasser Arafat dan PLO-nya bagaimana? > > Dubes: > Saya berpendapat bahwa PLO adalah satu gerakan yang memang memperjuangkan > pendirian negara Palestina. Untuk ini kita juga mendukung PLO. Indonesiapun > tidak pernah absen mendukung perjuangan untuk kepentingan rakyat Palestina > dan pengembalian hak-hak rakyat Palestina. Saya yakin bahwa akhirnya > kalangan PLO sendiripun akan melihat bahwa Sadat tidak melepaskan tututan > dan hak Palestina dalam meja perundingan dengan Israel. > Satu hal yang nyata sampai sekarang bahwa Sadat tidak menyelesaikan masalah > sengketa ini hanya “bilateral” antara Mesir dan Israel. Ini harus membuka > mata bahwa tidak ada unsur “penghianatan” sampai sekarang Sadat terbukti > tetap gigih menuntut diberikannya hak menentukan nasib sendiri untuk orang > Palestina. Sampai sekarang sadat tidak melepaskan sedikitpun tuntutannya > atas penarekan mundur tentara israel dari seluruh wilayah arab yang > didukukinya. > Kalau tuntutan ini menjadi tuntutan Sadat yang nota-bene menjadi tuntutan > semua negara Arab dan PLO, maka apa salahnya kalau akhirnya semua menjadi > sebaris lagi. Sampai sekarang tidak ada yang menunjukkan bahwa Sadat jalan > sendiri. Sampai sekarang keamcetanpun karena masalah Palestina. Kenapa PLO > sampai sekarang belum kembali segaris dengan Sadat, ini saya tidak tahu! > Tapi saya yakin pada suatu saat semua akan menyaksikan bahwa Sadat tidak > melepaskan tuntutan yang prinsipil dari tuntutan bangsa Arab maupun rakyat > Palestina sendiri. Oleh karena itu saya berkeyakinan kuat pada suatu hari > mereka akan bertemu lagi. > > > -- > Posting oleh PONDOK PESANTREN MODERN AL HARBI ke ZULHARBI SALIM > BLOG<http://zulharbi.blogspot.com/>pada 6/02/2009 06:32:00 PM > > -- > . > Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat > lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet > - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama > =========================================================== > Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com > Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe