Wa'alaikumsalam P'Datuk Bagindo, dan dunsanak Palanta. Pendapat yg P'Datuk sampaikan ini ambo juga setuju bahwa tidak serta merta kalau ado urang Minang nan salah langsung diartikan Adat nan salah. Namun kalau adat itu merupakan hasil karya manusia tentulah pasti ada kekurangan/kelemahannya bahkan ada pula kadang yg mengatakan beberapa ajaran kebiasaan/adat di Minang yg tak sesuai dg Islam. Hanya karya Allah SWT lah yg sempurna sedangkan karya manusia jauh dari kesempurnaan yg total.
Berdiskusi dengan P'Datuk ini mengingatkan ambo kepada figur seorang Datuk yg sangat kami banggakan dan hormati di Jawa Timur, nama beliau (alm) Yubhar Dt Temenggung. Beliau sdh wafat kalau tdk salah th 2005. Kami sangat kehilangan sekali ditinggalkan beliau. P'Datuk Temenggung ini berasal dari Matur Kab Agam, waktu meninggal usianya sdh lebih 70 th, dulunya profesi beliau Dirut PT. Perkebunan di Surabaya, kalau di Gebu Minang beliau Ketua Penasehat. Belaiu sangat dihormati diorganisasi kita juga disegani oleh Gubernur dan pejabat2 lainnya di Prov Jatim. Praktis selama beliau menjadi Ketua Penasehat Gebu Minang Jatim tdk ada masalah yg nggak bisa diselesaikan. Kalau ada masalah yg berat sampai ketelinga beliau, maka beliau proaktif mencari info lainnya sebagai pembanding. Lalu beliau perintahkan diadakan rapat lengkap dan semua yg berbeda pendapat harus hadir....dalam mengikuti rapat inilah nampak beda dan kharismanya beliau, sbb; 1. (Alm)P'Datuk Temenggung tdk mau memimpin rapat, selalu diserahkan ke Ketua Umum atau Sekretaris Umum, namun duduknya di pusat perhatian mungkin maksudnya supaya beliau bisa melihat langsung semua yg berbicara. 2. Kalau sdg serius beliau tdk ada senyum, sangat serius wajahnya, dan setiap org berbicara disimaknya dg jelas matanya tertuju ke yg berbicara. 3. Beliau tdk pernah memotong orang yg berbicara, bahkan kalau ada yg berbicara berapi2 sangat bersemangat, ketika yg bersangkutan menyelesaikan pembicaraannya beliau suruh lagi ngomong siapa tahu masih ada yg belum tersampaikan. 4. Setelah semua selesai berbicara dan diserahkan ke beliau utk berbicara, maka kembali beliau tanyakan ; "Masih ada yg ingin menyampaikan pendapat ?" Kalau sdh tdk ada, beliau merubah posisi duduknya, badan/bahu agak ditegakkan nampak sekali kharismanya ketika berbicara, semua perserta rapat mendengarkan dg baik, kalau ada yg tdk menyimak dia tegur. Lalu keluarlah kalimat2 bijak beliau seperti yg P'Datuk Bagindo tulis. Setelah memberi ulasan atas permasalahan....beliau mengeluarkan kesimpulan dan keputusan organisasi...singkat, tegas. Lalu beliau tanya lagi siapa yg tidak setuju... Selama saya ikut rapat dg beliau tdk ada yg menolak keputusannya. Terkahir beliau tutup dg "Laksanakan keputusan ini kalau masih ada yg membuat masalah melanggar keputusan ini berurusan dg saya, dan saya yg mengambil alih urusan ini". 5. Setelah selesai rapat, beliau panggil/datangi lagi yg berbeda pendapat tadi, beliu tanya "Lai jaleh tadi tu ? Lai sabana sepakatkan ?" (Mana ada yg berani bilang tidak) Lalu beliau rangkul dan pukul2 pundaknya "itu baru dunsanak sakampuang...sukses yo !!" Jadi sanang pulo hati nan babeda pendapat ko. 6. Akhirnya kami berkesimpulan "Kato Putuih ko ado di tangan Datuak". Seorang Datuk tdk boleh berebut bicara dg peserta rapat lainnya. Kharisma Datuk harus dijaga, diamanapun, kapanpun. 7. Oleh krn itu muncul pendapat "hati2 lah mengangkat seseorang menjadi Datuk, beliau pemimpin, panutan, contoh tauladan, tampek batanyo (harus mampu manjawek). Ketika seorang Datuk berbuat yg tdk baik langsung orang menghubungkannya kepada Adat. Jadi saya berterimakasih sekali kepada P'Datuk Bagindo yg setiap saya punya pertanyaan terkait adat ini selalu mendapat arahan dan pencerahan dari P'Datuk. Begitu juga dg Bpk2 dan Ibu2 yg lain di Palanta ini. Saat menulis tentang (alm) Yubhar Datuk Tumenggung ini air mata saya menetes...teringat beliau yg bijak, berkharisma, peduli dan bahkan jam 12.00 malam pun pernah menelpon saya kalau beliau dengar ada masalah dan beliau support kalau itu baik. Kalau saya yg salah beliau langsung tegur...karano awak masih mudo mantah utk memimpin organisasi urang Minang di Parantauan Jawa Timur tantulah banyak kekurangan ambo. Semoga Allah SWT meredhai diskusi kita ini. Mhn maaf banyak nan talonsong. Kadang alah bantuak curhat pulo, ambo memang sedang serius mengintrospeksi diri dan mempelajari lingkungan utk bisa lebih bijak dimasa kini dan mendatang. Padang 16 Des 09 (jam 10.00 nanti insyaAllah kembali ke Jkt terus ke Sby) Wassalam Firdaus HB (41) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: azmi abu kasim azmi abu kasim <azmi_libra_kenc...@yahoo.co.id> Date: Tue, 15 Dec 2009 14:14:14 To: <RantauNet@googlegroups.com> Subject: Re: Tanggapan untuk Bung Daus dan Pak Saf, : [...@ntau-net] 33 TH KKSS, Bagaimana dg MINANG ??? Kelapa Gading 15 Desember 2009 Assalamualaikum w.w. Angku Saafroedin Bahar St.Majolelo, Bapak Mchtar Naim, Bapak Firdaus, Sarato dunsanak sapalanta nan ambo horamati Sato ambo saketek tetang hal nan sadang di bicarokan di milis nangko, yaitu apa sebenarnya nan salah dan apa pula penyababanya sehingga urang awak atau urang Minang sangat sulit untuk bersatu dan bekerja sama atau kalau ado nan maju, maju surang-surang. Menuruik pandapek ambo hal nangko ada baiknya kita kaji apa sebenarnya penyebabnya. Kalau kito lihat dan kito kaji dari segi adat dan budaya Minangkabau yang tersirat dalam pepatah, sebenarnya sangat banyak pepatah adat Minangkabau yang menjurus kepada persatuan dan kerja sama, keadilan dll, seperti dibawah ini : 1. Persatuan Saciok nan bak ayam, sadancing nan bak basi Kalurah sama manajun, kabukik samo mandaki Kailia samo sarangkuah dayung, kamudiak sama saantak galah Sarumpun nan bak sarai, sakabek nan bak lidih 2. Tentang Kerja Sama Barek samo di pikua, kok ringan samo di jinjing Duduak surang basampik-sampik, duduak basamo balapang-lapang Kok singkek samo diuleh, kok panjang samo di karek Kok lamah bilai mambilai, kok condong tueh manueh 3. Keadilan Hati tungau samo di cacah, hati gajah samo dilapah Mandapek samo balabo, kahilangan samo marugi Tatungkuik samo makan tanah, tatilantng samo makan angin 4. Umum, namun ado kaitan kepada yang diatas Nak luruih rantangi tali, nak mulia tapeti janji Nak ameh batabua urai, nak kayo badikit-dikit Dek ameh mangko kameh, dek padi mangko manjadi Dek sakato mangko ado, dek sakutu mangko satu Lamak diawak katuju dek urang, Awak mandapek urang jan sampai kahilangan Sekarang kembali kita ajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut : Apakah masyarakat Minang masih ada yang mau memahami akan arti dan makna dari pepatah-pepatah tersebut?Apakah masyarakat Minang masih menganggap bahwa pepatah-pepatah tersebut merupakan bagian, dari pedoman hidup bermasyarakat?Apakah masih ada masyarakat Minang yang mengunakan pepatah-pepatah tersebut, sebagai pedoman dalam hidup bermasyarakat?Jika masyarakat Minang tidak lagi mengunakan pepatah-papatah tersebut sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat pada saat ini, apakah adil, jika kita mengatakan bahwa yang salah itu adalah Adat dan budaya Minangkabau ?Apakah pantas atau adil, jika kita bertemu dengan anak orang lain dia sehat dan sukses, dan sebaliknya anak kita tidak seperti mereka, lalu kita salah kampung kita sebagai penyebabnya? Calak alah tajampun ado Tingga diabawa manympaikan Adat alah syarakpun ado tingga Tingga diawak mamakaikan Sakitu sajo dari ambo mohon maaf jikok ado nan salah, dan terima kasih ateh perhatian. Wasalam, Azmi Dt.Bagindo --- Pemerintahan yang jujur & bersih? Mungkin nggak ya? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe