Waalaikumsalam w.w. Sanak Zulidamel dan para sanak sa palanta, Baiklah kalau begitu. Saya coba mencernakan penjelasan Sanak ini, pelan-pelan, karena masih agak sukar bagi saya untuk benar-benar memahami contoh 'kearifan nenek moyang kita ' yang Sanak sampaikan itu. Dalam hubungan ini saya teringat -- sekali lagi -- pada penjelasan Prof Amri Marzali dari UI [beliau urang awak juo], yang menulis bahwa kita orang Minang memang penuh dengan kontradiksi [hal-hal yang bertentangan], seperti tercermin antara lain dalam pepatah : 'kandua badantiang-dantiang, tagang bajelo-jelo'. Jalan fikiran seperti ini mungkin dapat disebut sebagai 'logika Minang', yang nampaknya masih harus saya dalami lagi. . Terima kasih atas tanggapan Sanak.
Wassalam, Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) --- On Sat, 12/19/09, Zulidamel <zulida...@yahoo.co.id> wrote: From: Zulidamel <zulida...@yahoo.co.id> Subject: [...@ntau-net] Percaya dan menghargai To: rantaunet@googlegroups.com Date: Saturday, December 19, 2009, 11:11 PM Saya agak ragu dengan pernyataan Sanak bahwa ada sikap saling menghargai di kalangan kita orang Minang, walau ada rasa saling kurang percaya. Bagaimana mungkin akan saling menghargai kalau percaya saja tidak ? Wassalam, Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) Assalammualaikum w.w. Saya ingin menjawab pernyataan pak saaf yang saya kutipkan di atas!. Hal tersebut memang unik namun keunikan itulah yang saya lihat sebagai kearifan nenek moyang kita dalam membangun ranah minang. Bukanya tidak mungkin namun itulah fakta yang ada. Saya hanya menggunakan cara pandang sederhana. Untuk memberikan penghargaan pada siapapun adalah hal yg mudah. Kita dapat menghargai orang lain berdasarkan fisiknya, imbalannya kita juga akan dihargai namun tidak semudah itu kita percaya pada orang tersebut. Inilah yang menurut saya konsep yang dikedepankan oleh nenek moyang kita. Yang agak berat, Abu thalib sangat menghargai keponakannya Rasulullah Muhammad s.a.w dan ajaran yang dibawanya bahkan melindunginya namun beliau tidak mempercayai ajaran Rasulullah Muhammad s.a.w dan sampai akhir hayatnya dia tidak mengucapkan pengakuan bahwa Tidak ada yang disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah. Dalam kehidupan mayarakat adat Minangkabau ada keselarasan bodi caniago dan ada keselarasan koto piliang. keduanya kan tata kehidupan adat yang berbeda, mana yang kita percayai dan kita ikuti. Faktanya kita kan tidak menggunakan keduanya namun apa ada yang menyatakan bahwa salah satunya bukan adat Minang?. Dan kenapa adat salingka nagari?..., jelas karena yang kita anggap benar dan percayai adalah adat yang berlaku di nagari kita masing2. Namun lagi2 kita tidak pernah mengklaim bahwa adat minang yang benar itu adalah yang ada di nagari kita. Disini berlaku ungkapan " Iyokan kecek urang" sebagai bentuk penghargaan "lakukan apo kecek awak" karena itulah nan awak picayo. Tidak ada yang mengatakan bahwa adat di nagari a, b, c ... adalah salah. namun yang kita pakai adalah adat yang berlaku di nagari kita. Uniknya dalam kemajemukan itu, nenek moyang kita masih mampu membangun ranah minang dan secara aklamasi mengakui Rumah Gadang sebagai rumah adat Minang namun masih ada saja ciri khas masing2 wilayah. Yang muncul kepermukaan adalah adat Minang buka keselarasan Bodi caniago atau keselarasan koto pilian. Ini adalah fakta bahwa ada saling menghargai namun didalamnya tetap tersimpan saling tidak percaya. Bila tidak saling menghargai maka akan ada saling pertentangan rumah gadang minang itu yang mana?. Kalau disebutkan Rumah Gadang 9 ruang tentu tentunya yang 5 ruang tidak akan diakui sebagai Rumah adat Minang, Yang benar itu keselarasan Bodi caniago atau koto piliang dst sangat banyak yang akan diperdebatkan. Banyak sekali yang uniq dalam kehidupan masyarakat Minang. Saya banyak mendengar ada orang Padang yang malu mengaku orang Padang namun tidak ada orang Minang malu dan terpaksa mengaku orang Minang bahkan orang yang hanya tahu bahwa dia adalah keturuan minang pasti bangga sebagai keturunan Minang. Apa beda orang Padang dengan orang Minang?... Jawaban sederhana saja karena saya bukan ahli budaya. Orang Minang pasti Islam sedangkan orang Padang tidak semua Islam. Orang Minang tidak ada yang bengkok, yang bengkok hanya orang Padang. Pusat kebudayaan Minang di Pagaruyung sedangkan pusat kebudayaan Padang di Padang. Ini sekedar jawaban cik-mancik yang perlu diolah oleh ahlinya. Secara pribadi saya tidak tahu alasannya pusat peperintahan Sumatera Barat di Padang selain dekat dekat pelabuhan Teluk Bayur. Kalau kita semua sepakat bicara dalam khsanah alam Minangkabau tentunya kita akan memilih Pagaruyung sebagai ibukota propinsi. Kenyataan ini dapat dihubungkan dengan adanya pertanyaan "adanya tambo adat Minangkabau yang dicuri belanda sehingga orang Minang kehilangan Jatidirinya". Salah satunya fakta ini. Yang perlu di garis bawahi bahwa Minag dengan padang itu memang beda. Dan bukan hal yang mustahi generasi yang akan datang berfikir tentang ini. Dari apa yang saya sampaikan, saya berkesimpulan saling percaya dalam masyarakat minang tidak ada dari dulu tapi mereka bilang "saiyo", "sakato", "Sepakat", Bulek ayia di pambuluah Bulek kato di mufakat" pokoknya semua Ok namun semua bertentangan dengan fakta adat salingka nagari. Disinilah saya melihat kearifan nenek moyang kita dalam menyikapi dan mengatakan nenek moyang kita membangun ranah minang mengedepankan rasa saling menghargai dan saya percaya ini pula yang menjadi dasar Bhineka tunggal Ika yang digunakan dalam membentuk NKRI. namun saya merasa semua semu. Nenek moyang kita ternyata tidak mewariskan rasa saling percaya dan tidak pragmatis. Kini generasi muda Minang cenderung pragmatis bagaimana tokoh masyarakat minang saat ini menyikapi. Membangun rasa saling percaya sudah merupakan keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Bila selalu product lama yang dikemukakan maka akan dia bilang itu klasik. Jadi harus ada konsep Minang Modern biar bisa diterima untuk membangun mastarakat Minang ke depan. Wassalam, Zulidamel st.malin marajo lk 46 Jkt -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe