Dunsanak Sadonyo.

Nampaknyo kasus skimming (bukan pishing) di Bali tu mambuek sebagian awak di
palanta ko berkesimpulan (setidaknya tend to conclude) bahwa nan buruak tu
memang nan sistem nan di awak (di Indonesia), nan rancak2 di lua.

Tadi ambo ambo cukia2 baliak beberapa literatur nan pernah ambo baco karano
kebetulan ambo pernah maaja Computer Audit di bbrp perguruan tinggi, dan
sampai kini masih "nyambi2" di tampek training yang berkaitan dengan
pencegahan korupsi.

Skimming (sekali lagi, bukan phishing, itu bedanya jauh), itu bukan milik
Indonesia saja. Itu sejalan dengan sejarahnya pemakaian kartu magnetik
(debit card, credit card, dst). Terjadinya di berbagai belahan dunia, baik
di Amerika yang teknologinya canggih, maupun di Bostwana.

Bagaimana dengan di *Amerika *tampek rantau Uda Muzirman? Jangan
dikata. *Justru
sejarahnya bermula dari sini*. Di sana skimmer sering memiliki modal yang
besar. Tahun 1993 saja di Manchester, Connecticut sudah ada yang tertangkap,
mereka bukan hanya menyelipkan card reader ke slot mesin, tapi benar2
menempatkan "fake machine" untuk mencuri data dari kartu ATM.

Di *Ulando *rantau Suryadi, salamo tahun 2008 kerugiannyo *lai ndak banyak
do, cuma 31 Juta Euro*.

Kalau berminat maliek negara ma sajo yang kanai dek Skimmer ko, iko ado link
nyo yang berupa "laporan bulan tahun 2009" (*tapi maaf, ndak ado Indonesia
di dalamnyo do, Alhamdulillah, ternyata Indonesia ndak saburuak nan awak
perkirokan do*)
http://www.atmsecurity.com/monthly-digest/atm-security-monthly-digest/2009-skimming-review.html

Tapi memang kadang2 skimming fraud iko agak aneh penangannannyo. Walaupun
mungkin "originnya" di Amerika Serikat, tapi ilmuwan di sanan justru
"menemukannya" di Amerika Selatan (fotonya pernah di forward Reni ka palanta
ko). Dan juga penyebaran informasinya agak keliru, apalagi diramu dengan
"seolah2 ini di Indonesia".

Apakah ini karena "pegawai bank di Indonesia" sulik dipacayo seperti nan
disabuik oleh salah surang dunsanak? Antahlah, tapi mari awak caliak sejarah
skimming iko sendiri (sejarah dunia per skim-an, jadi sabalun di Indonesia
ado kartu magnetik). Kalau pada awalnya, memang sering kali ada kasus
skimming yang dilakukan oleh merchant kartu kredit. Tapi, ambo alun pernah
mambaco satupun artikel lai nan manyabuikkan urang dalam bank terlibat.
Mengapa? Alasannya simple, sistem komputer perbankan tidak menempatkan
seluruh data seorang nasabah di dalam satu otoritas akses. Jadi, mengapa
para skimmer harus bersusah payah "mengajak" orang dalam? Tentunya mereka
memilih yang lebih murah dengan menggunakan card skimmer, atau menggunakan
pita seperti "teknologi kuno" yang disebut Lebanese Loop (dari namonyo,
jaleh iko bukan Indonesia).

Apa kaitannya dengan withdrawal limit? Nah, kalau ambo ndak maliek iko ado
kaitan langsuang dengan skimming do. Tidak selalu data hasil skimming itu
dicairkan dalam bentuk cash, tapi ada juga yang di transfer ke rekening
lain. Ambo ndak tau persis bagaimana di Eropa, tapi kalau mambandiangkan
jumlah kerugian di Ulando jo withdrawal limit nan disabuikan sanak Suryadi,
mungkin tipis kemungkinannya di kalau itu dicairkan dalam bentuk cash.
Besarnya limit itu ditentukan bank berdasarkan berbagai pertimbangan, baik
faktor internal bank nya, maupun bagaimana Bank melihat trend belanja
nasabah secara umum.

Apakah Single Identity Number bisa mengatasi skimming ko? Pada dasarnya
semuanya bisa terbantu dengan adanya SIN. Prinsip dasar Internal Control
dari jaman dulu memang begitu, semakin rapi administrasi, semakin berkurang
kemungkinan terjadinya penyimpangan. Tapi tidak hanya itu. Rasa2nya tipis
kemungkinan si Skimmer itu melaporkan "pendapatan"nya ini ke kantor pajak.
Dan yang kedua, jika rekening itu masuk ke jaringan ATM internasional, kan
uangnya bisa diambil dimana saja di dunia ini. Apalagi kalau ini dilakukan
oleh sindikat internasional. Contohnya bulan Juli 2009, 24 orang dalam satu
sindikat ditangkap, ada yang di Rumania, ada yang di Belgia, ada yang di
Italia, dan ada juga yang di Belanda.

Jadi kalau di ambo, marilah kita waspada dengan keamanan rekening kita, tapi
tidak perlu melebar ke mana2, apalagi melihat hal ini secara tidak netral,
Bukan berarti ambo mengajak "marilah kita memahami keburukan kita", tapi
"marilah kita melihat bahwa ini adalah salah satu risiko penggunaan
teknologi informasi".

Riri
Bekasi, l, 47












2010/1/22 Lies Suryadi <niadil...@yahoo.co.id>

> Da Muzirman,
> Di Ulando maambiak hepeng di ATM buliah e maksimal 1000 euro sahari. Kalau
> labiah, atm ko lansuang mandangek masin e. Nan agak aneh di ambo kode pin
> bank di Ulando ko hanyo 4 digit sajo.
>
> Wassalam,
> Suryadi
>
> --- Pada *Kam, 21/1/10, Muzirman -- <muzir...@gmail.com>* menulis:
>
>
> Dari: Muzirman -- <muzir...@gmail.com>
> Judul: [...@ntau-net] Fwd: PEMBOBOL ATM DI BALI BISA PUNYA RENCAN LAIN
> Kepada: "rantaunet" <RantauNet@googlegroups.com>
> Tanggal: Kamis, 21 Januari, 2010, 11:10 PM
>
>
>
> -
> From: Muzirman -- 
> <muzir...@gmail.com<http://id.mc760.mail.yahoo.com/mc/compose?to=muzir...@gmail.com>
> >
> Date: 2010/1/21
> Subject: PEMBOBOL ATM DI BALI BISA PUNYA RENCAN LAIN
> To: 
> muzir...@gmail.com<http://id.mc760.mail.yahoo.com/mc/compose?to=muzir...@gmail.com>,
> MuzIrman 
> <muzirm...@yahoo.com<http://id.mc760.mail.yahoo.com/mc/compose?to=muzirm...@yahoo.com>
> >
>
> Para hadirin balairung, berbicara ttg phising, skimming, dll nya, pewrsonal
> identity thief. etc.
> Saya rasa  Bank kita cukup bebas mengambil uang lewat ATM, seharusya utk
> mengambil Bank lewat ATM sebaiknya di batasi, mis nya 1 juta per minggu atau
> lbh kecil lagi, tergantung
> perrundingan kita dgn pihak bank.. bank2 tertentu  pengambilan lewat ATM
> dibatasi jumlahnya dalam waktu tertentu. Klau pengambilan lbh besar harus
> lewat counter jam kerja.
> Masalahnya mungkin kah pihak Bank sengaja utk membebaskan nasabah nya
> mengambil lewat ATM semaunya, dll
>
> Wass. Muzirman Tanjung.
>
>

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke