Tarimokasih Mak Riri....analisisnyo sangaik tajam...ambo pribadi salut samo pemikiran dan opini2 Mak riri nan acok dilewakan ka palanta. Antah baa pulo, raso sapandapek sajo ambo jo pemikiran Mak Riri. Banyak nan satuju daripado indaknyo...hehhee...
banyak maaf, wassalam, Noveri -22-bdg ________________________________ Dari: Riri Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Jum, 22 Januari, 2010 09:53:52 Judul: APA MEMANG CUMA INDONESIA YANG BURUAK [Re: Bls: [...@ntau-net] Fwd: PEMBOBOL ATM DI BALI BISA PUNYA RENCAN LAIN Dunsanak Sadonyo. Nampaknyo kasus skimming (bukan pishing) di Bali tu mambuek sebagian awak di palanta ko berkesimpulan (setidaknya tend to conclude) bahwa nan buruak tu memang nan sistem nan di awak (di Indonesia), nan rancak2 di lua. Tadi ambo ambo cukia2 baliak beberapa literatur nan pernah ambo baco karano kebetulan ambo pernah maaja Computer Audit di bbrp perguruan tinggi, dan sampai kini masih "nyambi2" di tampek training yang berkaitan dengan pencegahan korupsi. Skimming (sekali lagi, bukan phishing, itu bedanya jauh), itu bukan milik Indonesia saja. Itu sejalan dengan sejarahnya pemakaian kartu magnetik (debit card, credit card, dst). Terjadinya di berbagai belahan dunia, baik di Amerika yang teknologinya canggih, maupun di Bostwana. Bagaimana dengan di Amerika tampek rantau Uda Muzirman? Jangan dikata. Justru sejarahnya bermula dari sini. Di sana skimmer sering memiliki modal yang besar. Tahun 1993 saja di Manchester, Connecticut sudah ada yang tertangkap, mereka bukan hanya menyelipkan card reader ke slot mesin, tapi benar2 menempatkan "fake machine" untuk mencuri data dari kartu ATM. Di Ulando rantau Suryadi, salamo tahun 2008 kerugiannyo lai ndak banyak do, cuma 31 Juta Euro. Kalau berminat maliek negara ma sajo yang kanai dek Skimmer ko, iko ado link nyo yang berupa "laporan bulan tahun 2009" (tapi maaf, ndak ado Indonesia di dalamnyo do, Alhamdulillah, ternyata Indonesia ndak saburuak nan awak perkirokan do) http://www.atmsecurity.com/monthly-digest/atm-security-monthly-digest/2009-skimming-review.html Tapi memang kadang2 skimming fraud iko agak aneh penangannannyo. Walaupun mungkin "originnya" di Amerika Serikat, tapi ilmuwan di sanan justru "menemukannya" di Amerika Selatan (fotonya pernah di forward Reni ka palanta ko). Dan juga penyebaran informasinya agak keliru, apalagi diramu dengan "seolah2 ini di Indonesia". Apakah ini karena "pegawai bank di Indonesia" sulik dipacayo seperti nan disabuik oleh salah surang dunsanak? Antahlah, tapi mari awak caliak sejarah skimming iko sendiri (sejarah dunia per skim-an, jadi sabalun di Indonesia ado kartu magnetik). Kalau pada awalnya, memang sering kali ada kasus skimming yang dilakukan oleh merchant kartu kredit. Tapi, ambo alun pernah mambaco satupun artikel lai nan manyabuikkan urang dalam bank terlibat. Mengapa? Alasannya simple, sistem komputer perbankan tidak menempatkan seluruh data seorang nasabah di dalam satu otoritas akses. Jadi, mengapa para skimmer harus bersusah payah "mengajak" orang dalam? Tentunya mereka memilih yang lebih murah dengan menggunakan card skimmer, atau menggunakan pita seperti "teknologi kuno" yang disebut Lebanese Loop (dari namonyo, jaleh iko bukan Indonesia). Apa kaitannya dengan withdrawal limit? Nah, kalau ambo ndak maliek iko ado kaitan langsuang dengan skimming do. Tidak selalu data hasil skimming itu dicairkan dalam bentuk cash, tapi ada juga yang di transfer ke rekening lain. Ambo ndak tau persis bagaimana di Eropa, tapi kalau mambandiangkan jumlah kerugian di Ulando jo withdrawal limit nan disabuikan sanak Suryadi, mungkin tipis kemungkinannya di kalau itu dicairkan dalam bentuk cash. Besarnya limit itu ditentukan bank berdasarkan berbagai pertimbangan, baik faktor internal bank nya, maupun bagaimana Bank melihat trend belanja nasabah secara umum. Apakah Single Identity Number bisa mengatasi skimming ko? Pada dasarnya semuanya bisa terbantu dengan adanya SIN. Prinsip dasar Internal Control dari jaman dulu memang begitu, semakin rapi administrasi, semakin berkurang kemungkinan terjadinya penyimpangan. Tapi tidak hanya itu. Rasa2nya tipis kemungkinan si Skimmer itu melaporkan "pendapatan"nya ini ke kantor pajak. Dan yang kedua, jika rekening itu masuk ke jaringan ATM internasional, kan uangnya bisa diambil dimana saja di dunia ini. Apalagi kalau ini dilakukan oleh sindikat internasional. Contohnya bulan Juli 2009, 24 orang dalam satu sindikat ditangkap, ada yang di Rumania, ada yang di Belgia, ada yang di Italia, dan ada juga yang di Belanda. Jadi kalau di ambo, marilah kita waspada dengan keamanan rekening kita, tapi tidak perlu melebar ke mana2, apalagi melihat hal ini secara tidak netral, Bukan berarti ambo mengajak "marilah kita memahami keburukan kita", tapi "marilah kita melihat bahwa ini adalah salah satu risiko penggunaan teknologi informasi". Riri Bekasi, l, 47 2010/1/22 Lies Suryadi <niadil...@yahoo.co.id> Da Muzirman, >Di Ulando maambiak hepeng di ATM buliah e maksimal 1000 euro sahari. Kalau >labiah, atm ko lansuang mandangek masin e. Nan agak aneh di ambo kode pin bank >di Ulando ko hanyo 4 digit sajo. > >Wassalam, >Suryadi > >--- Pada Kam, 21/1/10, Muzirman -- <muzir...@gmail.com> menulis: > > >>Dari: Muzirman -- <muzir...@gmail.com> >>Judul: [...@ntau-net] Fwd: PEMBOBOL ATM DI BALI BISA PUNYA RENCAN LAIN >>>> >>Kepada: "rantaunet" <RantauNet@googlegroups.com> >>Tanggal: Kamis, 21 Januari, 2010, 11:10 PM >> >> >> >> >> >>- >>From: Muzirman -- <muzir...@gmail.com> >>>> >>Date: 2010/1/21 >>Subject: PEMBOBOL ATM DI BALI BISA PUNYA RENCAN LAIN >>To: muzir...@gmail.com, MuzIrman <muzirm...@yahoo.com> >> >>Para hadirin balairung, berbicara ttg phising, skimming, dll nya, pewrsonal >>identity thief. etc. >> >>Saya rasa Bank kita cukup bebas mengambil uang lewat ATM, seharusya utk >>mengambil Bank lewat ATM sebaiknya di batasi, mis nya 1 juta per minggu atau >>lbh kecil lagi, tergantung >>perrundingan kita dgn pihak bank.. bank2 tertentu pengambilan lewat ATM >>dibatasi jumlahnya dalam waktu tertentu. Klau pengambilan lbh besar harus >>lewat counter jam kerja. >>Masalahnya mungkin kah pihak Bank sengaja utk membebaskan nasabah nya >>mengambil lewat ATM semaunya, dll >> >>Wass. Muzirman Tanjung. >> >> -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Apakah demonstrasi & turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe