Wa'alaikumsalam wa rahmatullaahi wa barakaatuhu,

Kalau di inok di manuang kan, Puisi Tan Lembang Alam ko labiah komplit dan
langkok sarato runut mancaritokan apo nan tajadi dan pesan2 moral apo nan
disampaikan ...... iyo tekan ambo mancaliak Tan Lembang Alam ko, dalam
mambuek Cerbung (cerita bersambung), Cerpen (Cerita Pendek) dan bahkan
kini Puisi seperti apo nan sering di buek Iffah indak kalah dahsyat nyo.
Ado 40 bait nan saling berkait....sungguah dahsyat....

Oke lah kalau begitu ........

Wassalam,
HM dt.MB (53-)

> Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu
>
> Keselamatan atas engkau para saudara
> Dimana saja anda berada
> Semoga rahmat Allah senantiasa
> Menyertai anda serta berkah Nya
>  
> Kusampaikan lagi sebuah cerita
> Berasal dari dunia sana
> Ketika terlelap aku melihatnya
> Gerangan entah apalah makna
>  
> Menjelang subuh aku terjaga
> Ditepuk pipi dicubit paha
> Sambil menggosok-gosok mata
> Habis bermimpi aku kiranya
>  
> Bergemuruh rasanya darah di dada
> Gamang dan takut tidak terkira
> Senyampang mimpi menjadi nyata
> Betapa menyeramkan itu semua
>  
> Di dalam mimpi aku terpana
> Maninjau Singkarak berlaga-laga
> Marapi Singgalang  meronta-ronta
> Pasaman Tandikek begitu pula
>  
> Bersamun awan di udara
> Hitam pekat kelabu tua
> Berdesir angin menghalaunya
> Bunyi ribut membahana
>  
> Tapi yang aneh mempesona
> Orang kampung tenang-tenang saja
> Seolah tak terjadi apa-apa
> Mereka asyik bercengkerama
>  
> Rasian yang terlalu kasat mata
> Rasanya tidak susah benar tadbirnya
> Mimpi buruk sedang menimpa
> Minangkabau ranah tercinta
>  
> Berkali-kali musibah tiba
> Marapi dan Talang mengirim tanda
> Berbuat garang mereka bisa
> Memanggang nagari di sekitarnya
>  
> Jangan ditanya perkara gempa
> Sudah berulang dihoyaknya
> Handam karam nagari yang dilanda
> Masjid dan surau porak poranda
>  
> Puting beliung pernah  bicara
> Pohon besar ditumbangkannya
> Semua diterbangkan ke udara
> Ranap yang tinggal tak berdaya
>  
> Air yang adalah sebuah karunia
> Dengannya kehidupan bermula
> Tapi ketika sangat banyak dia tiba
> Dihanyutkannya segala yang ada
>  
> Jadi kalau perkara tanda
> Sudah lengkap rasa-rasanya
> Allah tunjukkan untuk semua
> Bahwa Allah bisa sangat murka
>  
> Namun herannya mereka tetap mada
> Tidak sedikitpun bisa membaca
> Tanda-tanda kekuasaan Nya
> Asyik juga berbuat dosa
>  
> Batil dan haq dipercampurkannya
> Halal dan haram sama direguknya
> Tuak dan kopi sama dinonongnya
> Perbuatan tercela dikerjakannya
>  
> Mereka mempunyai puteri dan putera
> Tiba masa menikahkannya
> Didatangkan orang siak dan ulama
> Untuk menyaksikan ijab kabulnya
>  
> Sebuah perbuatan wajib atas mereka
> Menikahkan anak-anak remaja
> Agar terhindar dari dosa
> Dari melakukan perbuatan tercela
>  
> Sesudah ijab kabul jadi upacara
> Orang banyak di kerumahkannya
> Untuk memberikan restu dan doa
> Kepada marapulai dan anak dara
>  
> Ketika itulah dimulai dosa
> Orgen tunggal diadakannya
> Entah siapa yang punya budaya
> Bunyi musik memekak telinga
>  
> Berdentam-dentam membahana
> Laksana bunyi meriam belanda
> Sedang berperang di medan laga
> Tak siapa dapat melerainya
>  
> Di siang hari belum puncaknya
> Semakin malam semakin bergelora
> Tuak dan bir entah dari mana datangnya
> Mereka teguk dengan leluasa
>  
> Musik orgen tunggal semakin membara
> Penyanyi yang biasanya betina muda
> Sungkan dan malu jadi tiada
> Mereka bergoyang pinggul dan dada
>  
> Tidak menunggu terlalu lama
> Mabuk dan tenggen datang mendera
> Pikiran waraspun jadi sirna
> Semua bergoyang mengikuti irama
>  
> Inilah batil yang seutuhnya
> Pangkal dosa bermacam dosa
> Ninik dan mamak hilang wibawa
> Tidak seorangpun angkat bicara
>  
> Alihkan pula pandangan mata
> Ke tengah kampung ke pinggir kota
> Orang berdamini atau berkoa
> Azan terdengar dibiarkan saja
>  
> Kok dilihat pula para remaja
> Berkeliaran berbuat semaunya
> Ke pinggir laut berhura-hura
> Berkeluntun-puntunjantan betina
>  
> Seakan-akan belum sempurna
> Dari berpacu berbuat durjana
> Yang muda berbuat suka-suka
> Yang tuapun lupa dituanya
>  
> Tidak ada yang sadar seorang jua
> Bahwa mereka telah berdosa
> Melanggar larangan Allah Ta’ala
> Dengan apa yang dikerjakannya
>  
> Oleh karena itu wahai saudara
> Mari kita ingat-ingatkan jua
> Bahwa dahulu tidak serupa
> Ketika adab budaya masih dipelihara
>  
> Berhelat berkenduri boleh saja
> Diundang sanak serta saudara
> Orang kampung semuanya
> Tanda bersyukur kepada Nya
>  
> Bersukacita ada batasnya
> Norma susila tetap dipelihara
> Tidak semua berseleperan saja
> Bergalau tak jelas juntrungannya
>  
> Berpesta pora bermusik ria
> Berorgen tunggal konon namanya
> Handam karam bunyi suaranya
> Sangat mengganggu para tetangga
>  
> Apalagi ditambah pula
> Minum tuak, bir dan sebangsanya
> Bernyanyi berjoged bermabuk ria
> Perbuatan dosa itu semua
>  
> Jadi sekali lagi para saudara
> Mari mulai dari diri kita
> Kok nyampang berhelat kemenakan kita
> Perhelatkan dengan cara biasa saja
>  
> Mari kembali makan berjamba
> Diringi dengan sedikit hota
> Sekedar yang perlu-perlu saja
> Ketika kita sama bersila
>  
> Bukan karena apa-apa
> Kalau tetap juga berbuat dosa
> Tanpa pernah merasa jera
> Murka Allah yang akan menimpa
>  
> Tidakkah kita faham juga?
> Dengan semua peringatanNya?
> Ketika didatangkanNya berbagai bala?
> Untuk mengingatkan kita semua?
>  
> Jangan dipandang enteng saja!
> Ketika nagari dihoyak gempa!
> Puting beliung datang menyapa!
> Ombak di laut menggelora!
>  
> Semua itu isyarat yang disampaikan Nya
> Bahwa kita anak manusia
> Sebenarnya tiada kuasa tiada daya
> Jadi janganlah ongeh juga
>  
> Mari ingatkan anak kemanakan kita
> Supaya kembali ke jalan Nya
> Beramal salih di alam dunia
> Agar di akhirat kelak terpelihara.
>  
> Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam
> Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit Tinggi
> Lahir : Zulqaidah 1370H,
> Jatibening - Bekasi



____________ _________ _________ _________ _________ _________ _________
Confidentiality Notice: The information in this document and attachments
is confidential and may also be legally privileged. It is intended only
for the use of the named recipient.
Internet communications are not secure and therefore PT. Pupuk
Sriwidjaja does not accept legal responsibility for the contents of this
message.
If you are not the intended recipient, please notify us immediately and
then delete this document. Do not disclose the contents of this document
to any other person, nor take any copies.
Violation of this notice may be unlawful.
____________ _________ _________ _________ _________ _________ _________

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke