Sanak2 se balairung, YA begitulah wakil kita, kita yg pilih mereka, utk memperjuangkan aspirasi kita ? Pertanyaan kita : Krn wakil kita malas, apakah rakyat yg milih juga bisa meng refleksi kan tingkah laku rakyat demikian juga ? Tentu tidak,..Seharusnya rakyat yg memilih mereka harus mempertanyakan kenapa tak hadir , kenapa tak hadir ? Apakah krn rakyat juga sama2 malas nya atau kita sama2 cuek dgn kehidupan berbangsa n bernegara? Apakah krn banyaknya orang2 baik yg diam (cuek,/tidak peduli), menyebabkan makin terpurukmnya kita ?
LSM DAN ORMAS MUNCUL DI SANA SINI,menyaurkan kepetingan rakyat, ya begitu lah dinamika masayarakat, bgmn realitas &kefektifannya? PARPOL dan DPR kurang tempat di hati rakyat." picayo lai yo bana tidak", persyaratan konstitusi saja, DPR ada, ya, GOLPUT ya, Pemilu yaa, ada lengkap kok Legislative, Executive dan Judicative,... Salah satu nya Nasional Demokrat muncul baru2 ini :mengatakan : dlm MANIFESTO NYA : SBG kepedulian terhadap kehidupan berbangsa, mari kita amati kinerja nya: "MANIFESTO " Reformasi telah dan tengah mengantar Indonesia sebagai negara demokrasi. Tetapi, kami menolak demokrasi yang hanya sekedar merumitkan tata cara berpemerintahan tanpa mewujudkan kesejahteraan umum. Kami menolak demokrasi yang hanya menghasilkan rutinitas sirkulasi kekuasaan tanpa kehadiran pemimpin yang berkualitas dan layak diteladani. Kami menolak demokrasi tanpa orientasi pada publik. Kami menolak demokrasi yang sekadar menjadi proyek reformasi tanpa arti.'''''............" Sebenarnya VIRUS malas itu tidak ada di DPR, yg ada "smart virus" para anggota itu pintar utk tidak bersedia meng inisiasi UU ttg recall,...oleh rakyat secara lansung, dgn mendapatkan tanda tangan atau petisi 10-15 % \akyat yg di wakilkannya. Pintar utk tidak menciptakan UU Keterbukaan ttg BGMN kinerja anggota DPR tsb,.. Ya begitu lah demorasi kita,.. apakah akan menuju "tyrany by majority" kata Menpora dlm debat nya di METRO TV. Ya begitulah politik, ujung2 nya siapa mendapat apa? Wass. Muzirman Tanjung ------------------------------------------------------------------------------ Virus Malas belum Hilang dari DPR Rabu, 27 Januari 2010 00:00 WIB *TAMPAKNYA* virus malas belum terbasmi di Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta. Paling tidak hal itu masih terlihat saat berlangsung rapat paripurna dengan agenda tunggal pertanggungjawaban realisasi APBN tahun anggaran 2008, kemarin. Pada acara yang dihadiri Menkeu Sri Mulyani Indrawati beserta jajaran Kementerian Keuangan itu tampak sepi. Hanya tempat duduk di bagian tengah yang banyak terisi, tetapi masih banyak deretan kursi, terutama di deretan pinggir, kosong. Dari catatan data, anggota dewan yang hadir dalam rapat paripurna itu sebanyak 291 orang. Jumlah itu memang sudah kuorum karena lebih dari separuh jumlah anggota DPR yang saat ini berjumlah 560. Namun, faktanya masih banyak kursi yang melompong. Itu membuktikan anggota DPR baru ternyata tidak ada bedanya dengan anggota dewan yang lama, yakni malas. (RR/X-5) Sent from my BlackBerry® -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe