Kab. Agam | Kamis, 18/03/2010 09:54 WIB Harmen - Padang Ekspres Aksi unjukrasa kembali terjadi di Lubukbasung. Setelah membubarkan diri Senin lalu, Rabu kemarin ribuan anak kemenakan kaum suku Tanjung kembali menggelar aksi di kantor bupati Agam. Bahkan, aksi demo kemarin berlangsungĀ lebih panas.
Ribuan warga yang kecewa akan sikap bupati Agam, Rabu pagi langsung masuk ke kompleks kantor bupati Agam menggunakan puluhan truk dan ratusan sepeda motor. Bahkan pengunjuk-rasa langsung memagar dua pintu masuk dengan truk-truk. Kaum suku Tanjung langsung bahkan langsung membangun 7 tenda darurat di halaman depan kantor bupati, bahkan warga merangsek masuk ke dalam kantor bupati Agam untuk mencari bupati Aristo Munandar untuk menagih surat penghentian operasional PT.MA yang dijanjikan Rabu kemarin. Para pengunjukrasa mengaku sangat kecewa, pasalnya yang diterima mereka Rabu kemarin justru surat gubernur Sumbar yang berisi permintaan penghentian aktifitas perusahaan. Padahal kaum suku Tanjung justru menuntut sikap tegas bupati Agam. Aksi unjukrasa yang memanas Rabu siang, berhasil diredam oleh tokoh-tokoh kaum suku Tanjung, pasalnya yang ada di kantor bupati Agam hanya asisten I Sekab Agam H.Erlizon Azwar ,sementara unsur pimpinan daerah lain tidak berada di tempat. Sebelumnya dalam aksi unjukrasa ke DPRD Agam 17 Februari lalu, warga bersemangat akan sikap tegas bupati Agam Aristo Munandar yang akan menyurati PT.MA untuk menghentikan aktifitas usaha di lahan sengketa sampai ada solusi yang pas, sama halnya dengan janji sekab Agam saat aksi Senin lalu, untuk menurunkan surat yang diminta Rabu kemarin. Menurut Jufri Nur, SE, MM, salah seorang tokoh kaum suku Tanjung yang dihubungi, mengaku sangat kecewa akan sikap Pemkab Agam yang terkesan mengabaikan tuntutan mereka, bahkan cenderung takut pada PT.MA . Disayangkannya, surat yang dituntut warga justru datang dari gubernur Sumbar, sementara dari bupati Agam sama sekali tidak digubris. "Kami hanya menuntut janji bupati ,karena sejak tanggal 17 Februari lalu sudah dijanjikan, termasuk saat demo Senin lalu," tegasnya. Jufri Nur menegaskan , pihaknya akan bertahan di kantor bupati Agam, dibuktikan dengan sudah dipasangan 7 tenda di halaman depan kantor bupati Agam termasuk truk dan sepeda motor diparkir di halaman depan kantor bupati. "Kami akan bertahan sampai janji bupati dipenuhi,"tegasnya. Bahkan manager kebun Yayasan Tanjung Manggopoh itu, menegaskan pihaknya akan menduduki meja dan kursi bupati Agam sebagai simbol perlawanan rakyat sekaligus ungkapan kecewa masyarakat atas ketidaktegasan Pemkab Agam dalam menyikapi masalah mereka. "Kami harus lakukan hal itu, sebagai bentuk perlawanan dan ungkapan kecewa kami, apapun yang terjadi ,kami harus berbuat," tegas Jufri Nur dengan nada tinggi. Wujud Kecewa Kaum Suku Tanjung Aksi protes kaum suku Tanjung yang berlangsung sejak tahun lalu, hingga kini masih belum menampakkan perkembangan berarti. Harapan warga agar bupati Agam bersikap tegas pada pihak perusahaan ternyata tidak terealisasi. Seperti halnya aksi Senin lalu warga yang menuntut bertemu bupati Agam, masih tak berhasil, dan dijanjikan Rabu. Kemarin, apa yang diharapkan warga masih tak terealisasi, sehingga protes menjalar dengan aksi yang lebih keras. Hingga sore kemarin, penyelesaian dan realisasi tuntutan warga masih belum berhasil. Yang ada di kantor bupati Agam hanya asisten I Sekab Agam, bupati Aristo Munandar sedang berada di Canduang, demikian juga wakil bupati Agam Ardinal Hasan, Sekab Agam Syafirman Azis dan unsur pimpinan daerah lain, sehingga tidak diperoleh gambaran bentuk penyelesaian aksi unjukrasa warga yang kian memanas itu. [*] http://padang-today.com/index.php?today=news&id=14532 -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe