Dibutuhkan keterangan lebih lanjut dari para pakar dan sejarawan, Pak Bot...
Bisa jadi sebutan Minangkhabu atau Minangkambaw alah dikenal juo sabalumnyo spt tertulis di Prasasti Kedukan Bukit nama kerajaan Minanga........... (lihat di http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Minanga <http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Minanga> dan http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kedukan_Bukit <http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kedukan_Bukit> ) Utk samantara bisa dibaco dan diteliti beberapa episode dlm kisah Adityawarman sbb: Episode 1 Ekpedisi Pamalayu Peristiwa ekspedisi pamalayu (upaya diplomasi utk meminta pengakuan kekuasaan oleh Singosari atas negeri-negeri di Suwarnabumi) menjadi latar belakang jalan cerita sesudahnya. Diawali dengan narasi tentang apa dan bagaimana kerajaan Darmasraya atau Malayapura di Sumatera Tengah. Sebuah ekspedisi dipimpin oleh panglima perang Sri Mahesa Anabrang. Diwakili oleh Sri Indrawarman. Ekspedisi kali ini termasuk ekspedisi besar di tanah Suwarnabumi. Bermaksud berdiplomasi damai dengan kerajaan2 kecil Sumatera : mandailing, padang lawas, panai, kampai, karo (haru, aru), pasai (aceh), kuntu, asahan, inderapura, jambi, lingga, dst. Utk menyaingi Malaka dan Tiongkok. Malayu (Tribuanaraja dan para pembesarnya) menolak melakukan perlawanan militer terhadap utusan Majapahit dg alasan tertentu. Malah sebaliknya Malayu menerima mengakui Singosari sebagai pemersatu Nusantara, terbukti dengan menyerahkan putrinya utk dipersunting oleh raja Singosari, bukan hanya satu orang putri melainkan kedua putrinya dipersembahkan bagi raja Singosari. Ekspedisi kerajaan Singosari diteruskan menyisiri kerajaan kecil lainnya di Suwarnabumi. Indrawarman akhirnya memilih menetap dan menjadi penguasa kecil di wilayah utara Suwarnabhumi. Dara Phitak dijadikan sebagai permaisuri dengan gelar Indraswari oleh Raden Wijaya, ahli waris Kertanegara di istana Majapahit. Arca amoghapasa pun dikirim ke Malayu beberapa lama sesudah itu guna memperkuat hubungan dengan Malayu. Candi-candi, biaro dan tempat peribadatan lainnya dibenahi dan dimajukan kembali berkat bantuan dana dari pusat (Majapahit). Sang pengantar arca, Sri Wiswarupa Kumara ternyata memilih tinggal di Darmasraya karena suasana demokratis di tanah melayu. Dan ia pun dipercaya menjadi penasihat bagi Tribuanaraja hingga masa Akarendra. Ia akhirnya menikahi seorang janda yang bernama Dara Jingga, saudari Akarendra, putri raja yang sudah lama pulang dari rantau Jawa. Ia dianugerahi gelar Cati Bilang Pandai. Dari hasil perkawinannya dikarunia beberapa putra dan putri. Episode 2 Masa kecil, remaja dan dewasa Aditya Lahir di Siguntur setelah ibunya kembali ke Sumatera dalam keadaan hamil dikarenakan kondisi yang cukup kritis di Malayu, mgkn pada saat wafatnya sang kakek dan naiknya sang paman menjadi pengganti ayahnya. Ibunya harus menghadiri upacara kremasi ayahnya. Masa kecil Aditya di istana Darmasraya di Siguntur. Kerinduan pada sang ayah, kerinduan pada tanah Jawa Masa remaja (umur 13 tahun) Dikirimnya Aditya utk menjadi siswa di sekolah keperwiraan Majapahit. Belajar aneka seni bela diri dan kemiliteran ala Majapahit Berteman dengan sepupunya Jayanegara dan Gajah Mada Belajar bahasa asing terutama bahasa Cina dan Sanskerta, termasuk aksara Palawa Belajar Dharma (agama Buddha) kemudian lebih fokus ke aliran Tantrayana (ajaran Buddha yang cocok utk seorang calon raja) Menjalani ritual2 Tantrayana yang terkenal keras dg meminum darah segar makhluk hidup termasuk manusia Setelah dewasa Diangkat menjadi komandan Menjadi duta untuk negara tetangga (pernah dua kali diutus ke Cina utk sebuah diplomasi : perdamaian, perdagangan, politik dsb) Diberi kepercayaan untuk berdiplomasi dg negara taklukan yaitu Malayu Kemudian diangkat menjadi penguasa perwakilan di Malayu Episode 3 Periode Malayu Tiongkok dibawah dinasti mongol masih menyimpan sakit hati terhadap pewaris Singosari. Ia berusaha mendekati lawan2 politik Majapahit. Dalam diplomasi damai Aditya beberapa waktu kemudian terdapat pesan khusus utk Aditya guna membangun peradaban suwarnabumi yang mandiri. Adityawarman sangat mengagumi kemegahan dan kebesaran dinasti Tiongkok dibawah kekuasaan bangsa mongol. Dan ini menginspirasinya utk membangun sebuah imperium besar (Sri Maharaja Diraja) dan dia berniat akan memulainya dari ranah Bundanya karena di rantau Majapahit sudah ada saingannya yg sekaligus teman dan saudaranya. Sri Wiswarupa Kumara, utusan Majapahit mengantarkan arca Amoghapasa ke Darmasraya Sri Wiswarupa menjadi penasihat bagi Akarendra dan ia diberi julukan Chateri Bilang Pandai oleh para penghulu. Akarendra sangat memperhatikan kemajuan di sektor ekonomi misalnya dg membangun saluran irigasi di Surawasa (Saruaso) Akarendra juga memberi perhatian pada masalah spiritual misalnya dg memugar kembali tempat peribadatan di Candi Muara Takus. Semua berkat nasihat2 Cati Bilang Pandai Dara Jingga beroleh beberapa putra dari suami keduanya Aditya naik tahta menggantikan mamaknya, Akarendra (Aditya kemudian membuat sebuah kerajaan mandiri, lepas dari Majapahit) Pernikahan yang agung dengan seorang Puti Reno (Putri Ratna Manikam) Aditya mengangkat saudara seayahnya menjadi Werda Mentri dengan gelar "Dewa Tuhan Prapatih" Aditya dinobatkan sebagai penghulu Minangkabau dengan gelar Datuk Ketumanggungan Beberapa lama kemudian Dewa Tuhan Prapatih dinobatkan sebagai Datuk Parapatiah. Adiknya Mambang Sutan juga diangkat menjadi Datuk Sakelap Dunia Nan Bamega-mega. Aditya menambahkan keterangan tentang dirinya di bagian belakang arca Amoghapasa Aditya membangun beberapa prasasti utk memperingati keberhasilan2nya. Ia menggelari dirinya dengan Sri Maharaja Diraja (The Great Emperor). Episode 4 Periode Pagaruyung Orang Malayu berdatangan menyebar ke berbagai wilayah di Minangkabau Orang Malayu mendirikan kerajaan kecil bawahan di Pasaman, Sungai Pagu dan memperkuat kerajaan Inderapura di Selatan. Penaklukan Kuntu dan Lingga (Riau) Penundukkan kerajaan Gunung Sahilan (Kampar) Memperkuat kerajaan Jambu Dipo (Sijunjung) Menundukkan kerajaan Taraguang (di Sulit Air) Menundukkan kerajaan Limaupuruik (di Cupak) Memperluas kekuasaan hingga ke Panai, Kampai dan daerah lainnya. Terjadi fitnah yang memecah hubungan Majapahit dan Malayu Menerima pemberontakan dari beberapa daerah yg berhasil dihasut oleh orang2 pro Majapahit. Terjadi pertempuran2 kecil di Minangkabau Timur. Datangnya utusan dari Tiongkok (diplomasi dagang : ekspor impor emas, sutera, rempah2). Peran Basa Ampek Balai dan Rajo Duo Selo Episode 5 Periode Ananggawarman Menolak menjadi penghulu Minangkabau, lebih senang menjadi penguasa saja. Ambisi untuk menyerang ke wilayah taklukan Jawa yang lain di Suwarnabhumi Pertempuran2 semakin meluas Rongrongan dari kaum penghulu yang anti-anangga Ananggawarman semakin ambisius dan otoriter Anangga tewas secara diam-diam Perebutan kekuasaan di istana Pagaruyung Dinasti Tribuanaraja hancur Pagaruyung vakum 3 abad sesudah itu "Luhak berpenghulu, rantau beraja" Wassalam mm ________________________________ From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf Of Bot S Piliang Sent: Tuesday, March 30, 2010 11:16 AM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: RE: [...@ntau-net] Film Adityawarman, berandai-andai saja...:) Setuju... Sebenarnya Adityawarman, Dara Jingga dan Dara Petak bukan mutlak milik orang Minang saja. Adityawarman adalah tokoh/simbol pemersatu Melayu dan Jawa. Namun yang paling penting adalah adalah kelurusan sejarah. Ada beebrapa hal yang ingin saya klarifikasi 1. Apakah pada era adityawarman sudah ada sebutan Minangkabau untuk daerah kita 2. Apakah bentuk rumah adat, pakaian adat dan sebagainya sudah seperti saat ini (baju kurung). Saya yakin sekali bentuk pakaian adat pada era Adityawarman belum memakai baju kurng seperti saat ini. 3. Kalau lah ada produser film yang ingin mengangkat film ini, ini akan mejadi film epik sejarah besar, karena melibatkan beberapa etnis di nusantara, bahkan sampaike tiong hoa sana. Saya lanjutkan khayalan saya; Kalau Adityawarman muda, lebih baik di casting saja, sekarang banyak kok artis/talent2 muda asal Ranah Minang atau berdarah Minang di Jakarta. Klau Nicholas, saya rasa wajahnya terlalu import (oriental), tidak aps untuk karakter adityawarman yang dominan. Dara Jingga muda....Cut Mini, bisa, tapi karakter cut mini terlalu manis. Saya baca Drama Dara Jingga karangan Ungku Wisran Hadi, dari situ, karakter Dara Jingga adalah karakter yang anggun, pendiam namun teguh pada pendirian. Berbeda dngan dara Petak/Pitok yang agak genit dan manja. -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe To unsubscribe from this group, send email to rantaunet+unsubscribegooglegroups.com or reply to this email with the words "REMOVE ME" as the subject.