Batua kecek uda mah

Pandai-pandailah manompang biduak, bia sampai ka tapian, jan tatompang
biduak tirih, baa bana kueknyo manimbo, nan biduak lamo lambek ka karam
juo...he..he..

Btw baa pulo kurenah artis-artis jadi anggota dewan ko. Ambo ado pangalaman
nan mambuek gali-gali dongkol. Ukatu DPR periode lalu, pada suatu
kesempatan, presentasilah di mungko komisi VII, awak alah ba busa-busa
manyampaikan sakik iduik, eh nan anggota DPR dari artis ko malah mahajankan
tuah ka Gubernur salah satu daerah kayo tambang nan sato pulo presentasi
disinan. Tapasolah ketua sidang ukatu itu "mahariak" paja ko, out off topic.
Paja ko memang indak tahu malu, eh malah nyo datangi gubernur itu, antah apo
nan nyo bisiak-bisiakkan, raso ka ambo ambuangan bangku ka paja ko.

Salam

andiko

Pada 28 Mei 2010 10:39, <jupardi...@yahoo.com> menulis:

> Ni Dewi
>
> Saya berani bicara seperti ini karena memang itu fakta dan realita politik
> dan demokrasi kita ini sebagai contoh nyata adalah
>
> Saat ini akan dilaksanakan pertarungan pilkada di ranah kita untuk level
> pimpinan melalui jalur politik yaitu Gubernur, Bupati dan Wali Kota, saya
> bilang ini adalah sebuah  PERTARUNGAN dengan hasil dua saja Kalah dan Menang
>
> Kalau ada wacana pilkada berdunsanak lalu ada istilah siap kalah,siap
> menang itu hanya sekedar yahhh basa basi doang, sekedar melihatkan kepada
> masyarakat banyak bahwa pertarungan mereka berjalan dengan baik, tenang
> sesuai kaidah2 aturan dan etika berdemokrasi yang baik tapi sesungguhnya
> fakta dan kondisi dilapangan mereka memang bertarung habis2an dengan
> memanfaatkan uang, jaringan kekuasaan dan kroni (jaringan trah politik yang
> dibangun oleh pemimpin yang sedang duduk)
>
>
> Teman saya dari SD sampai SMA dan sudah seperti saudara kandung dulunya
> menjadi anggota dewan sebuah propinsi sekarang dia mencoba maju menjadi
> Cawabup di sebuah Kabupaten di Sumbar, (tentunya dia putra daerah dari
> Kabuoaten tsb)
>
> Kawan saya ini menyadari ini sebuah pertarungan yang menghabis uang banyak
> dan mencoba berada dalam jaringan kekuasaan agar dia bisa lolos jadi cawabup
> oleh partai yang mengusungnya
>
> Mulai minta doa restu (saya pikir anda pasti tahu apa itu "doa restu" yang
> saya maksud jika ada pesta perkawinan biasa tertulis "mohon doa restu" kalau
> jaman saya remaja dulu uang seribu begitu bernilai maka dipelesetkan stiker
> pesta ini dengan "mohon dua ribu " :-)
>
> Setelah mohon dua ribu ehh salah mohon doa restu ke petinggi partai di
> Jakarta lalu propinsi sampai kabupaten, ini akan menguras uang dikantong,
> tidak sampai disitu teman saya dengan pasangannya serta tim sukses tentu
> mencari dana dan penggalangan sponsor dari pihak2 swasta yang sekiranya
> nanti investasi pengusaha ini tentu akan ada sesuatu "hope" nantinya kalau
> menang, kalau salah ya sudah mereka menyadari ini adalah pertarungan
>
> Pertarungan seperti permainan matador di spanyol, kalau nggak sang matador
> tersungkur maka bentengnya hanya dua kemungkinan itu yang terjadi artinya
> kalau kalah jangan berharap ada pengembalian uang dan yang menang akan
> memberikan jabatan lain pada yang kalah atau masuk dalamn lingkungan
> kekuasaannya
>
> Nah "sampai kapan kami bersabar" ya anak-anak muda yang brilian.
> Potensial,cerdas, intelektual dan idealis memang tidak bisa apa2 dinegeri
> ini untuk memimpin melalui jalur politik jika hanya mengandal kekuatan otak
> dan pemikirannya yang cerdas saja, seperti saya bilang sama andiko "yo harus
> bagayuik bana ka batang dan dahan nan tagok sahabih-habih pacik, jaan
> bagayuik ka dahan nan lamah dan rapuh di pohon yang sama itu akan mampacapek
> jatuah tajarambok katanah dan itu sakik bana raso e"
>
> Saya hanya melihat seorang Budiman Sujatmiko ketika dengan semangat
> idealismenya menginginkan sebuah perubahan demokrasi yang sehat lalu membuat
> partai ahaa apa yang dapat sama dia, menjadi pemimpin nggak dia dilevel
> manapun dinegeri ini yang diraih dimelalui jalur poitik (partai)
>
> Lalu ketika Budiman bergabung dengan PDI-P maka disinilah tempatnya uang,
> jaringan kekuasaa, trah politik berada hasilnya
>
> Ehem..Budiman sungguh sosok yang berwajah ganteng, bersih dipadu dengan
> kaca mata yang melekat diwajahnya dan sangat klik serta  elegan
> penampilannya dengan batik duduk sebagai anggota Dewan dan menjadi bagian
> orang penting di PDI-P
>
> Inilah yang saya lihat anak muda seperti Budiman "terpaksa" harus bergayit
> dan bergantung sekokoh2nya ke sebuah partai yang mumpuni dan Megawati
> sebagai pusaran kekuasaan tanpa harus mencoba melakukan intrik2 menggoyang
> mega jadi ketua
>
> Tidak seperti IJP yang mengusung Yudi, sungguh tanpa perlawanan melawan
> "orang sakti" seperti abu rizal bakri dan surya paloh, tapi paling tidak IJP
> disini hanya ingin melihatkan semangat perubahan agar anak muda diberikan
> "space" untuk memimpin negeri ini walau itu sangat jauh dari harapan
>
> Begitulah menurut saya iklim politik dan demokrasi di negeri kita, saya
> suka ke desa-desa dan pelosok ditingat inilah bisa melihat lebih luas
> bagaimana masyarakat banyak mengapresiasi politik dan demokrasi secara rill
> dan itu mereka memang masih kagum terutama tokoh2 tua yang banyak uang,
> jaringan kekuasaan yang dibangun serta trah politik bukan kagum pada sosok
> anak muda di negeri ini yang cerdas dan intelektual yang banyak menulis di
> media cetak elektronik, menulis buku, debat dan talk show di TV itu hanya di
> kagumi oleh orang2 kota terpelajar dan mempunyai akses ke multi media
> tersebut, contohnya seperti members RN ini banyak yang kagum dan memuji IJP
>
> Satu lagi indikator yang menarik terpilihnya Obama menjadi presiden Amerika
> yang nota bene negara adi daya yang bisa mengatur negara lain, tidak
> sedikitpun menginspirasi masyaraat indonesia agar memilih pemiminnya yang
> muda cerdas,pintar, intelektual yang menginkan perubahan demokjrasi di
> negeri ini kearah yang lebih baik
>
> Terima kasih telah berbagi pendapat
>
> Wass-Jepe
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
>
>

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke