Angku Epy Buchari dan dunsanak di palanta nan ambo hormati. Tulisan nan berjudul "Pembangunan Ekonomi Nagari& Kesejahteraan *Petani*" menggambarkan kehidupan petani (nan mungkin pernah dialami oleh sebagian dari kito). Dek ambo taraso bana, cuma indak mampu menulihkan sarupo nan alah dibuek angku Epy.
Oleh kito, urang nan tingga di kota istilah "petani" dipakai pulo untuak manyabuikkan urang urang nan mancari nafkah sebagai "peternak", "perikanan" dan "perkebunan rakyat". Kok mancaliak luasnya tanah nan bisa diolah oleh dunsanak di kampuang mako mancari nafkah di bidang "peternakan", "perikanan" dan "perkebunan rakyat" yang tidak membutuhkan lahan yang luas, akan tetapi butuh *tehnologi serta pemasaran* nan lebih moderen. Kalau hasil pertanian sudah jelas pasarnya! Jadi kalau bisa ambo usul supayo istilah "*peternak", "perikanan" dan "perkebunan rakyat*" dibuekkan sebagai profesi tersendiri selain sebagai petani, agar perhatian tidak hanya tefokus pada bidang *bercocok tanam*saja. Salam AI -- . Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting - Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.