Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Nofend St. Mudo dan Bapak Suryadi.

Terima kasih banyak atas postingan rubrik ringan dari Bapak Suryadi, saya 
ucapkan kepada Bapak Nofend St. Mudo.
Tak lupa terima kasih juga kepada Pak Suryadi yang mengizinkannya.
Saya lansung saja melihat ke blog2 Bapak Suryadi, karena saya senang melihat 
photos konon pula mobil2 tua.
Bagus2 semuanya, terima kasih serta kagum dan salut saya atas susah payah dan 
kerajinan pak Suryadi sehingga banyak pembaca2 bisa menikmati karya2 Bapak 
Suryadi.
Sayang beribu sayang, jangankan bus2 ataupun karya2 tua sedangkan gedung2 tua 
yang bersejarah saja banyak yang dirusak dengan alasan modrenisasilah, tidak 
mau peninggalan kolonial-lah, pelebaran jalan-lah. Contoh, di Medan Hotel De 
Boer, Stasiun Kereta Api Medan, pusat pertokoan Kesawan  yang dibuat menjadi 
tempat parkir bawah tanah menyebabkan gedung2 tua menjadi retak2 (akibat 
permukaan air bumi turun), sampai2 kantor Balai Kota saja hampir juga ludas. 
Padahal menurut saya hanya beberapa gelintir dari mereka2 yang tergiur ANG-PAO 
baik secara langsung ataupun tidak. 

Saya ada sedikit pertanyaan, apakah merek mobil "ALVA ROMEO" yang TER-tulis di 
bloq tersebut  bukankah begini musti DI-tulisnya "ALFA ROMEO" Pak Suryadi? 
Andaikan kata2 lain salah tulis (tertulis) tidaklah mengapa,tetapi kalau suatu 
NAMA/MEREK atau BRAND untuk dibaca umum, bagi saya pribadi..... maaf... itu 
kurang enak/sedap dipandang mata.

Wassalam,
Muljadi.


-------- Original-Nachricht --------
> Datum: Tue, 15 Jun 2010 18:52:02 +0800 (SGT)
> Von: Lies Suryadi <niadil...@yahoo.co.id>
> An: RantauNet@googlegroups.com, rantaunet@googlegroups.com
> Betreff: Bls: [...@ntau-net] Rubrik Minang Saisuak 
> http://niadilova.blogdetik.com/

> Dinda Nofend,
> Tarimo kasih atas postingan Dinda di lapau tentang rubrik ringan ambo di
> Singgalang Minggu. Sayang gambar e indak kalua di postingan, lansuang sajo
> liek ka blog ambo nan dibuek'an dek Dinda Nofend (maklun awak gegek jo
> teknologi nenet nenet ko). Khususnyo kapado Sanak Jepe jo sanak Andiko,
> mangalai2lah sambiah mainok manuangkan bunyo saluang jo kalason oto
> Gumarang. Mudah2an postiangan ko bamanfaaik dek pambaco, pangana2 kampuang jo 
> paingek2
> maso nan lamo. Kito nanti edisi katigo rubrik MINANG SAISUAK di Singgalang
> edisi minggu di muko.
>  
> Wassalam,
> Suryadi
> 
> --- Pada Sel, 15/6/10, Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org> menulis:
> 
> 
> Dari: Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org>
> Judul: [...@ntau-net] Rubrik Minang Saisuak http://niadilova.blogdetik.com/
> Kepada: RantauNet@googlegroups.com
> Tanggal: Selasa, 15 Juni, 2010, 3:36 PM
> 
> 
> Minang Saisuak #01 : Randai
> 
> RANDAI adalah salah satu seni pertunjukan Minangkabau yang terkenal.
> Para peneliti Barat menyebutnya folk theatre atau open-air-theatre of
> Minangkabau. Menurut A.A. Navis (1984:276) “Randai yang terlihat
> seperti sekarang, dengan penampilan unsur lakon, lahir semenjak siswa
> Sekolah Raja (Kweekschool) di Bukittinggi pada tahun 1924 mengangkat
> certa “Cindur Mata” ke pentas sandiwara dengan menggunakan bahasa
> Minangbau.” (lihat juga Taufik Abdullah 1970).
> 
> Foto ini, yang dibuat C. Nieuwenhuis, merekam bentuk randai yang lebih
> sederhana: tampaknya hanya terdiri dari tarian perkelahian
> (vechtkunst) dan musik, dengan penampil semuanya laki-laki.
> Pertunjukan ini diadakan di Padang Panjang pada tahun 1890, diadakan
> di depan sebuah gedung pemerintah kolonial (soalnya kelihatan bendera
> Belanda berkibar tuh). Wah, para penontonnya kelihatan sangat
> antusias. Sebagai teater rakyat yang unik dan tak ada duanya di dunia,
> randai perlu kita lestarikan dan terus kita apresiasi, boleh saja kita
> sesuaikan dengan perkembangan zaman. VCD randai, seperti yang telah
> diproduksi oleh Tanama Record, Minang Record dan beberapa perusahaan
> rekaman lainnya di Sumatra Barat, misalnya, kenapa tidak? Ayo! Mari
> kita lestarikan randai.
> 
> Suryadi – Leiden, Belanda (Sumber foto: KITLV Leiden).
> (Singgalang, Minggu, 6 Juni 2010)
> http://niadilova.blogdetik.com/2010/06/11/406/
> -------
> 
> Minang Saisuak #02 : Bus Umum
> 
> BUS UMUM adalah moda transportasi yang penting sejak dulu, apalagi
> bagi orang Minangkabau yang suka merantau. Kita tentu masih ingat
> kalason oto Gumarang yang mendayu-dayu di tahun 70-an, seolah ucapan
> selamat tinggal dari para lelaki Minang yang bertolak ke rantau kepada
> sanak famili dan kekasihnya yang ditinggalkan di ranah bundo. Dapat
> bepergian dengan bus pada masa dulu, seperti dapat dikesan dalam foto
> ini, sangat membanggakan hati, sama seprti naik Alva Romeo,
> Rolls-Royce atau Limousine sekarang. Kendaraan auto pertama kali
> diperkenalkan di Indonesia sekitar 1898 (De Locomotief, 17/6/1898).
> 
> Foto koleksi F.H.J. Bal ini merekam bus umum trayek Padang Panjang –
> Batu Sangkar (Fort van der Capellen) sekitar 1935. Plat nomornya masih
> BB tuh. Rupanya dulu para penumpang bus tampil agak ‘parlente’ juga:
> pakai jas putih atau warna lain, dikombinasikan dengan pantalon putih
> atau sarawa jao. Sayang sekali jarang ada museum yang merekam sejarah
> transportasi di Indonesia. Bus seperti ini sudah tinggal kenangan
> saja. Dengan foto ini, sedikit banyaknya  kita dibawa ke masa lampau
> sejarah transportasi di negeri kita, khususnya di Minangkabau. (Sumber
> foto: KITLV Leiden).
> 
> Suryadi – Leiden, Belanda.
> (Singgalang, Minggu, 13 Juni 2010)
> http://niadilova.blogdetik.com/2010/06/14/minang-saisuak-02-bus-umum/
> 

-- 
GRATIS für alle GMX-Mitglieder: Die maxdome Movie-FLAT!
Jetzt freischalten unter http://portal.gmx.net/de/go/maxdome01

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke