Kmd. Alfa Noranda.

Lah tapek mah ambo nak batanyo satantangan istilah nan dipakai (nan bagi
ambo !) mambinguangkan karano ditinjau dari *dialektika, logika dan
sistematika* nan ambo pahami/yakini salamo iko, lihat animasinya di
http://nagari.or.id/gambar/sistematika.php

--------------Kutipan 1------------
.....Alfa Noranda dengan kesarjanaan *sastra dan budaya* bidang Arkeologi
dari fakultas *ilmu budaya* UGM berdomisili di kota Padang saat ini.

Komentar ambo:
Kalau melihat urutan susunan kata "sastra *dan* budaya" (ada kata "dan" di
antara 2 kata benda abstrak), maka bisa disimpulkan "sastra" dan "budaya"
dua ilmu yang setara/berbeda !

Padahal sastra itu adalah bagian dari ilmu bahasa, sedangkan bahasa itu
bagian dari ilmu budaya !

--------------Kutipan 2------------
....teorinya bapak kita koentjoroningrat tentang kebudayaan...
(7 unsur kebudayaan)

1. Strata sosial = Apakah dan Bagaimanakah bentuk Strata sosial di
Kebudayaan Minangkabau? ------>*ado mamak/pangulu, ado kamanakan
*
2. Sistim sosial = Apakah dan Bagaimanakah bentuk Sistim sosial yang dipakai
Kebudayaan Minangkabau?------->*keputusan musyawarah, atau otoriter*

3. Teknologi = Apakah dan Bagaimanakah bentuk Teknologi yang merupakan milik
Kebudayaan Minangkabau?------->*kalau dibandingkan dengan masyarakat yang
maju maka jauh tertinggal.*

4. Ilmu pengetahuan = Apakah dan Bagaimanakah bentuk Ilmu Pengetahuan yang
dimiliki Kebudayaan Minangkabau?-------->*Ini prima causa dari nomor 3
<-----secara sistematika bisa digabung dengan nomor 3.
*
5. Bahasa dan Tulisan = Apakah dan Bagaimanakah bentuk Bahasa dan Tulisan
yang dimiliki Kebudayaan Minangkabau?-----> *sepanjang hasil pareso/data,
tidak ada tulisan/abjad asli MK.
*
6 .Seni = Apakah dan Bagaimanakah bentuk Seni yang dimiliki Kebudayaan
Minangkabau?---->*tidak erotis yang menonjolkan fisik tubuh, tapi kaya
dengan seni berucap.
*
7. Religi = Apakah dan Bagaimanakah bentuk Religi yang dimiliki kebudayaan
Minangkabau?----->*kalau praktek bereligi/agama dimasukkan ke dalam nilai
budaya bisa berang para alim-ulama!*

Jadi kesimpulan ambo unsur kebudayaan nan disabuikkan Prof Kuntjaraningrat
iko indak mutlak karano manuruik ambo ado nan duplikasi, dan ado pulo
keyakinan urang nan indak buliah diganggu gugat. Baa garan ?

Wa Allohu 'aklamu bish showab

Salam

AI

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke