Sanak Zul Amri, 
Sabana sajamba makan tangan baliau nan manulih ko.  Hebat..!
Kok Kenal sanak jo Baliau  ambo titip salam...

Wassalam
EBR(53)




________________________________
Dari: zul amri <amry1...@yahoo.com>
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Terkirim: Sen, 6 September, 2010 12:28:57
Judul: [...@ntau-net] KKM 2010 Salah Samek ?


Patut juga dibaca komentar Koran Harian Singgalang berikut ini :


Senin, 06 September 2010 
 
KKM Salah Samek 
BASRIL BASYAR 

Samek hanyalah sebuah benda kecil yang terbuat dari logam. Biasanya  ibu-ibu 
lebih akrab dengan benda ini ketimbang bapak-bapak. Sebab samek  sendiri banyak 
disimpan ibu-ibu, karena dapat membantu  pekerjaan-pekerjaan mereka. Dalam 
kehidupan sehari-hari, samek atau  dalam bahasa Indonesia disebut peniti 
berfungsi sebagai alat yang dapat  membantu seseorang, mempertemukan suatu 
bidang kain dangan bidang yang  lain.
Dapat dipastikan fungsi samek kadang-kadang sangatlah luar biasa, bahkan  bisa 
menyelamatkan seseorang dari rasa malu. Coba bayangkan kalau di  tengah orang 
ramai, tiba-tiba celana  seseorang robek, apalagi pada  bahagian penting. 
Betapa 
malunya orang itu.  Hanya sameklah yang bisa  menyelamatkan.
Namun, apa pula jadinya kalau ada yang mengatakan “salah samek?. Pasti  lain 
artinya. Orang tua-tua dahulu  sering menggunakan kata-kata salah  samek untuk 
mengatakan sesuatu yang dikerjakan tidak pada tempatnya.  Kalau pekerjaan kita 
tidak bermanfaat atau asal buat saja yang tidak  berguna dikatakan oleh orang 
tua kita 

Hey waang salah samek mah. 
Artinya kita menggunakan samek itu tidak pada tempatnya, bukan pada  bidang 
yang 
robek tadi, misalnya, tetapi pada sembarangan. Tetapi  kata-kata salah samek 
ini 
kadang-kadang juga dipakai sebagai kata kias.  Daun telinganya bisa memerah., 
kalau dikatakan orang kita salah samek.
Kalau boleh kita perumpamakan, mungkin inilah yang sedang dialami  Panitia 
Kongres Kebudayaan Minangkabau (KKM) sekarang. Saya yakin dan  percaya bahwa 
orang atau panitia yang merumuskan materi KKM adalah orang  pintar dan peduli 
dengan Minangkabau. Saya  juga yakin bahwa  beliau-beliau itu sudah 
menghabiskan 
waktu, daya dan dana untuk  merampungkan pekerjaan tersebut. Beliau-beliau itu 
juga punya segudang  pengalaman.
Tetapi karena yang mereka kerjakan belum dipaiyokan dengan orang ranah,  
akhirnya jadi bagalegoh. Kerja besar itu kandas karena belum disepakati.  
Terobosan organisasi Gebu Minang mengambil langkah penting untuk  mempertajam 
pemahaman ABS-SBK menjelang berakhir masa kepengurusan  Desember 2010 mendatang 
adalah sesuatu yang patut mendapat pujian.  Tetapi, ya karena  salah samek 
akhirnya jadi berantakan.
Secara merathon, para penggagas, terutama SC sudah merampung draft yang  isinya 
mungkin sangatlah bagus. Namun sekali lagi, ketika pembahasan  dimulai, belum 
tersosialisasikan dengan baik, terutama terhadap  lembaga-lembaga terkait, 
LKAAM, MUI, Dewan Kesenian serta organisasi  kemasyarakatan lainnya, masalah 
jadi lain.
Ibaratnya, orang di kampuang atau ranah dibaok an bajak sudah. Inilah  yang 
terjadi sekarang. Suara-suara penolakan makin nyaring, bahkan dalam  pertemuan 
dengan  Wakil Gubernur Jumat pekan lalu, sudah diputuskan KKM  ditolak. 
Urgensinya belum mendesak untuk dibicarakan sekarang.
Sebenarnya kita juga paham dengan apa yang disampaikan  beliau-beliau  yang 
diberi mandat oleh Bakor-bakor orang Minang di Jakarta. Apa yang  disampaikan 
Dasrul Lamsuddin, Marwan Paris, Firdaus Umar, Suhatmansyah  dan Zul dapat kita 
pahami secara bersama-sama. Marwan Paris misalnya  meminta agar para peserta 
rapat terutama  yang ada di ranah dapat  mempertimbangkan kerja keras para 
penggagas atau panitia di Jakarta.  Berbulan-bulan mereka menyiapkan bahkan 
juga 
ada FGD (Fokus Group  Discussion). Kalau kurang tolong ditukuak, singkek tolong 
diuleh dan  panjang tolong dikarek. 

Mana yang tidak perlu, orang rantau rela menerimanya. Tetapi lagi-lagi   hal 
ini 
tidak mendapat tanggapan. Belum lagi para narasumber yang akan  menyampaikan 
makalah dalam kongres. Banyak pihak yang menilai bahwa  narasumber  sebagian 
kurang kompeten dan relevan. Ketika diadakan  pertemuan antara rang ranah 
dengan 
rang rantau di rumah Irman Gusman di  Jakarta, ada rencana mau disempurnakan 
pemakalah. Tetapi kenyataannya  masih belum diubah, sehingga resistensi rang 
ranah semakin keras.
Inilah pelajaran pahit yang mesti kita terima. Ketahuilah bahwa zaman  sudah 
berubah. Menggadang-gadangkan pejabat di atas. Katakanlah KKM akan  dibuka 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau Mendagri Gamawan,  Ketua DPD Irman 
Gusman serta para tokoh-tokoh di Jakarta sudah sepakat  dengan acara ini, 
nampaknya tak mempan lagi. Menakut-nakuti orang di  kampuang, tidak masa lagi.
Kalau zaman Orba, mungkin apa yang direncanakan KKM seperti sekarang  pasti 
jalan, karena sudah ada restu dari atas. Tetapi keadaan sudah  terbalik, tak 
lagi top down, tapi buttom up. 

Jaanlah awak salah samek juo lai, apak-apak awak yang di Jakarta! (*) 
 


-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.


-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke