Angku Zulkarnain Kahar sarato Dunsanak di palanta nan ambo hormati.

Di tengah tengah persimpangan tiga, jalan menuju danau Ranau, di kota Muara
Dua (lk. 300 km dari Palembang), dulu tahun sekitar tahun 98 ado sebuah tugu
nan batulihkan pituah untuk masyarakat nan babunyi: *Bulat air oleh
pembuluh, bulat kata oleh mufakat.

*Di muko markas Kodam II/Sriwijaya ado pulo tatulih di patung Garuda sebagai
lambang Kodam nan bunyinyo: *Esa hilang, Dua terbilang*

Nan partamo iyo lai batue bunyi kalimatnyo.
Apokoh sanak sanak kito urang SAS sebagai narasumbernyo; kalau iyo, tentu
mereka telah menjalankan hakikatnyo sebagai "minang" (sumber aie nan janiah
dalam berkebudayaan!).

Tapi tulisan di patuang Garuda di muko markas Kodam itu, baa mako sarupo itu
ditulih.
Apa mereka mengutip dari sumber/buku yang salah "mengindonesiakannya"
peribahasa tsb.

Salam

Abraham Ilyas lk. 65
www.nagari.org

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke