Syukur Alhamdulillah. Namun kita belum menjawab masalah mendasar, yaitu bagaimana wujud kebijakan terobosan utk mencegah dan menanggulangi kebakaran lahan gambut yang berlanjut ini ? Menjadikan isu ini sbg masalah regional Asean, dikelola oleh suatu komite regional ? Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.
-----Original Message----- From: Armen Zulkarnain <emeneschoo...@yahoo.co.id> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 22 Oct 2010 02:23:49 To: <rantaunet@googlegroups.com> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Asok pak Saaf sarato angku, mamak, bundo jo sanak sapalanta RN nan ambo hormati, Umumnya seluruh masyarakat pedesaan di provinsi Riau sangat mengerti permasalahan gambut ini, karena sudah puluhan tahun (kalau saya tidak salah sejak 1988) diberikan pendampingan terus menerus oleh dinas pertanian, faperta Unri (sejak masih bernama FNGT) & faperta UIR. Selain itu, mahasiswa di Riau (Pekanbaru) umumnya sangat aktif berorganisasi, sering mengadakan kegiatan ke pedesaan secara rutin, yang secara kultural sangat diterima oleh masyarakat pedesaan. Selama saya berkuliah disana, memang sangat dirasakan penghargaan terhadap kalangan mahasiswa oleh masyarakat & pemerintah daerahnya. Saat ini, sangat banyak NGO/LSM yang bergerak dibidang lahan gambut & kesejateraan masyarakat desa yang memberikan perhatian khusus, seperti Walhi Riau, Jikalahari, Elang, Mitra Insani, Kabut Riau, Kaliptra, Alam Sumatra, Scale Up, Bahtera Alam yang bekerjasama dengan Greenpeace & WWF. Kalau saya tidak salah, 31 Maret 2010 yang lalu gabungan NGO/LSM ini mengadakan Kongres Masyarakat Gambut Riau yang melahirkan Jaringan Masyarakat Gambut Riau. Saat ini petani-petani di pedesaan Riau sudah terbiasa membuat "beje" pada lahan pertaniannya, namun sumber air yang ada umumnya berasal dari tadah hujan, sebab jauh dari daerah aliran sungai (DAS). Yang menjadi permasalahan adalah, pada musim kering yang lama (lebih 1 bulan tidak hujan) kebanyakan beje-beje ini mengalami kekeringan, sehingga kadar kelembaban tanah bekurang (dalam kondisi kering). Pada masa kemarau yang panjang ini (1 bulan lebih tidak turun hujan) sumber kebakaran lahan berasal dari gesekan ranting-ranting pohon yang "meranggas" & jatuh ke tanah pertanian yang akhirnya menyebabkan kebakaran lahan. Sedangkan kebakaran lahan yang disebabkan oleh manusia, umumnya dilakukan oknum-oknum perusahaan sawit skala kecil yang berujung pada klaim asuransi. Saya kira, masyarakat desa tidak ada yang mau "bermain api" membakar lahan yang menjadi "periuk nasi" mereka, sebab umumnya memang tidak diasuransikan. wasalam AZ - 32 th Padang (bersyukur, tidak ada lahan gambut yang cukup luas di ranah minang) ________________________________ Dari: Dr Saafroedin Bahar <saaf10...@yahoo.com> Kepada: Rantau Net <rantaunet@googlegroups.com> Terkirim: Jum, 22 Oktober, 2010 00:26:44 Judul: Re: Bls: [...@ntau-net] Asok Terima kasih atas pencerahannya bung Armen. Gamblang sekali. Kalau begitu duduknya perkara, apa tak mungkin secara bertahap dibuat saluran-saluran air, yang secara berkelanjutan membasahi lahan gambut itu ? Tentunya harus didahului dan diikuti dengan penegakan hukum yg ketat terhadap larangan membakar semak dan hutan. Wassalam, Saafroedin Bahar Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita. ________________________________ From: Armen Zulkarnain <emeneschoo...@yahoo.co.id> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 22 Oct 2010 01:17:47 +0800 (SGT) To: <rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [...@ntau-net] Asok Assalammualaikum wr wb. Inyiak Sunguik, sarato angku, mamak, bundo jo dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati, Setiap tahun (ketika musim kemarau) provinsi Riau selalu mengalami kebakaran lahan. Hal ini disebabkan sebaran lahan gambut yang sangat dominan pada kontur tanah hampir di seluruh wilayah provinsi Riau. Kebakaran lahan ini bukan berarti tanaman/tumbuhan saja yang terbakar, namun lebih kepada "lapisan tanahnya" sendiri yang terbakar. Memang tanah bisa terbakar? Tentu saja pada tanah yang umum kita jumpai tidak akan bisa terbakar. Lahan gambut memiliki karakteristik berbeda seperti tanah-tanah yang umum kita jumpai. Tanah gambut berasal dari sisa pelapukan tanaman (daun-ranting-kayu) yang tidak selesai proses pembusukannya. Sebenarnya lahan gambut lebih mirip dengan sekam atau serbuk gergaji yang padat berada pada lapisan tanah. Sehingga kebakaran di lahan gambut sama seperti "api/bara di dalam sekam". Yang sangat menyulitkan, lokasi kebakaran utama, berada di dalam tanah. Ketebalan lahan gambut di provinsi Riau mulai 0.5 m - 5 m yang bervariasi pada setiap kabupaten.. Lahan gambut di provinsi Riau tersebar di seluruh wilayah, di 10 kabupaten 2 kota (Siak, Rokan Hilir, Bengkalis, Rokan Hulu, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kampar, Kuantang Singingi, Pekanbaru & Dumai). Lahan gambut di provinsi Riau adalah lahan gambut terbesar di Indonesia. Keberadaan lahan gambut ini selalu dipertimbangkan pada setiap mata kuliah Fakultas Pertanian Universitas Riau, sebab mempengaruhi teknik budidaya, pemupukan, varietas & hasil usaha tani serta karakteristiknya yang memiliki tingkat keasaman tinggi (pH < 7). Pada musim penghujan umumnya kondisi tanah lembab & basah, sehingga amat kecil terjadi kemungkinan kebakaran lahan. Namun di musim kemarau, keberadaan lahan gambut sangat rentan dengan kebakaran. Lapisan tanah gambut ibarat hamparan luas tumpukan sekam yang mudah terbakar. Hal ini diperparah ketidakmengertian masyarakat akan potensi bahaya, seperti membakar sampah, membuang puntung rokok, dll. Kondisi ini semakin dipermudah dengan tingginya suhu di provinsi Riau yang bisa mencapai 350C hingga 35,50C. Pada lokasi yang tidak terlalu besar, kebakaran ini bisa dilakukan dengan teknik pemadaman "memotong" aliran api (bara) di areal kebakaran. Caranya dengan menggali lapisan tanah dengan membuat lubang-lubang parit yang disebut beje disekitar areal kebakaran dan mengisinya dengan air. Penggalian dilakukan dengan alat berat seperti excavator. Namun apabila lokasinya terlalu luas, saya kira sulit untuk dilakukan pemadaman. Permasalahan klasik lainnya, tidak semua lokasi terdapat alat berat seperti excavator. Semoga bermanfaat, amin ya Rabbal alamin wasalam AZ - 32 th Padang ________________________________ Dari: sjamsir_sjarif <hamboc...@yahoo.com> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Kam, 21 Oktober, 2010 23:01:39 Judul: Re: [...@ntau-net] Asok Iko sabagian gambar-gambarnyo: http://www.google.com/images?hl=en&expIds=17259,17291,22881,24472,25532,\ 25907,26095,26562,26637,26992,27013,27147&sugexp=ldymls&xhr=t&q=Hot+Spot\ s+Sumatra+Satellite&cp=16&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:officia\ l&channel=s&um=1&ie=UTF-8&source=og&sa=N&tab=wi&biw=1024&bih=568 --MakNgah -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.