Silakan, bung Armen. Kebetulan saya kenal dgn dua pejabat teras BNPB. Akan saya tanya apa lembaga tsb mempunyai rencana ttg masalah asap ini. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.
-----Original Message----- From: Armen Zulkarnain <emeneschoo...@yahoo.co.id> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 22 Oct 2010 03:01:12 To: <rantaunet@googlegroups.com> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: Bls: [...@ntau-net] Asok Saya kira, apabila kontak dengan kalangan nasional & Asean ada, hal ini bisa ditindaklanjuti lebih baik pak Saaf. Kebetulan saya kenal baik dengan salah satu dewan daerah Walhi Riau Johny Setiawan Mundung. beliau adalah senior saya sewaktu kuliah di Pekanbaru. Apabila pak Saaf punya kontak-kontak tersebut, saya kira mungkin pak Saaf bisa bantu tentang hal ini. Dengan begitu, Jaringan Masyarakat Gambut Riau bisa berkordinasi dengan pemprov Riau & 10 pemda kabupaten. Berikut saya sertakan link mengenai sekilas biodata Mundung. http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2007/12/24/LU/mbm.20071224.LU125877.id.html http://ip52-214.cbn..net.id/id/arsip/2007/12/24/LU/mbm.20071224.LU125872.id.html Apabila pak Saaf berkenan, saya akn kirimkan kontak person beliau via japri, berikut akun facebook yang bisa dilakukan untuk saling konfirmasi. wasalam AZ - 32 Padang ________________________________ Dari: Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org> Kepada: Rantau Net <rantaunet@googlegroups.com> Terkirim: Jum, 22 Oktober, 2010 01:30:08 Judul: Re: Bls: Bls: [...@ntau-net] Asok Syukur Alhamdulillah. Namun kita belum menjawab masalah mendasar, yaitu bagaimana wujud kebijakan terobosan utk mencegah dan menanggulangi kebakaran lahan gambut yang berlanjut ini ? Menjadikan isu ini sbg masalah regional Asean, dikelola oleh suatu komite regional ? Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. ________________________________ From: Armen Zulkarnain <emeneschoo...@yahoo.co.id> Sender: rantau...@googlegroups..com Date: Fri, 22 Oct 2010 02:23:49 +0800 (SGT) To: <rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: [...@ntau-net] Asok pak Saaf sarato angku, mamak, bundo jo sanak sapalanta RN nan ambo hormati, Umumnya seluruh masyarakat pedesaan di provinsi Riau sangat mengerti permasalahan gambut ini, karena sudah puluhan tahun (kalau saya tidak salah sejak 1988) diberikan pendampingan terus menerus oleh dinas pertanian, faperta Unri (sejak masih bernama FNGT) & faperta UIR. Selain itu, mahasiswa di Riau (Pekanbaru) umumnya sangat aktif berorganisasi, sering mengadakan kegiatan ke pedesaan secara rutin, yang secara kultural sangat diterima oleh masyarakat pedesaan. Selama saya berkuliah disana, memang sangat dirasakan penghargaan terhadap kalangan mahasiswa oleh masyarakat & pemerintah daerahnya. Saat ini, sangat banyak NGO/LSM yang bergerak dibidang lahan gambut & kesejateraan masyarakat desa yang memberikan perhatian khusus, seperti Walhi Riau, Jikalahari, Elang, Mitra Insani, Kabut Riau, Kaliptra, Alam Sumatra, Scale Up, Bahtera Alam yang bekerjasama dengan Greenpeace & WWF. Kalau saya tidak salah, 31 Maret 2010 yang lalu gabungan NGO/LSM ini mengadakan Kongres Masyarakat Gambut Riau yang melahirkan Jaringan Masyarakat Gambut Riau. Saat ini petani-petani di pedesaan Riau sudah terbiasa membuat "beje" pada lahan pertaniannya, namun sumber air yang ada umumnya berasal dari tadah hujan, sebab jauh dari daerah aliran sungai (DAS). Yang menjadi permasalahan adalah, pada musim kering yang lama (lebih 1 bulan tidak hujan) kebanyakan beje-beje ini mengalami kekeringan, sehingga kadar kelembaban tanah bekurang (dalam kondisi kering). Pada masa kemarau yang panjang ini (1 bulan lebih tidak turun hujan) sumber kebakaran lahan berasal dari gesekan ranting-ranting pohon yang "meranggas" & jatuh ke tanah pertanian yang akhirnya menyebabkan kebakaran lahan. Sedangkan kebakaran lahan yang disebabkan oleh manusia, umumnya dilakukan oknum-oknum perusahaan sawit skala kecil yang berujung pada klaim asuransi. Saya kira, masyarakat desa tidak ada yang mau "bermain api" membakar lahan yang menjadi "periuk nasi" mereka, sebab umumnya memang tidak diasuransikan. wasalam AZ - 32 th Padang (bersyukur, tidak ada lahan gambut yang cukup luas di ranah minang) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.