He he, Sanak Ridha, Maaf, karena ini merupakan bagian dari sudatu thread, jadi komen saya tadi berupa penegasan aja.
Sanak Bujang Pono, yang saya maksud adalah, saya tidak ingin kita men judge akidah seseorang atau suatu etnis berdasarkan informasi yang terbatas begitu. Bahkan, dengan informasi lengkap pun rasanya bukan "kapling"nya kita kan ya Riri 2010/10/29 Ahmad Ridha <ahmad.ri...@gmail.com> > > 2010/10/29 Riri Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org> > >> Ridha dan Bujang Pono. >> >> Betul, upacara Labuhan. >> >> Tapi apakah itu merupakan "pemberian sesaji pada Merapi"? Jawaban saya: >> Tidak >> > > Saya tidak tahu, Pak. Itu tadi hanya kutipan dari berita yang tautannya > saya berikan. > > Mungkin baik juga kalau ada yang punya akses ke buku berikut: > > > http://openlibrary.org/books/OL2365317M/Upacara_labuhan_Kesultanan_Yogyakarta > > >> Dan apakah Labuhan itu berarti menjadi suatu basis untuk men judge tingka >> Akidah sesorang, apalagi suatu Etnis? >> > > Rasanya e-mail saya tidak berisikan "judgment" apa-apa, Pak. Yang jelas > seseorang hanya dapat dinilai dari zhahirnya. Jika memang ada orang yang > memberikan sesajen atau membuang makanan/semacamnya ke laut/gunung/tempat > maka minimal itu perbuatan mubadzir (alias perbuatan buruk). Jika disertai > keyakinan ada sesuatu di situ yang bisa memberi manfaat atau menghalangi > bahaya, maka itu adalah perbuatan syirik, terlepas dari etnisnya. > > >> ... dan mau mengarah ke kesimpulan bahwa akidah suatu etnis di bawah etnis >> awak, > > > Saya tidak pernah mendukung kesimpulan seperti itu. > > > >> tolong dibahas juo (walaupun telah berulang2) tentang balimau, hoyak >> tabuik, basapa, dan bahkan madarahi tonggak tuo dst dst. > > > Setuju, Pak Riri. Hal-hal seperti itu sepertinya telah menjadi "elephant > in the living room" bagi masyarakat Minangkabau. Masalah menanam kepala > kerbau sempat muncul di palanta lalu tenggelam tanpa jelas tindak lanjutnya. > > Allahu Ta'ala a'laam. > > > -- > Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim > (l. 1400 H/1980 M) > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.
