@kompasdotcom: Mentawai dan Marzuki Alie http://bit.ly/bZcl9z
~~."IJP".~~


http://cetak.kompas.com/read/2010/11/04/0255236/mentawai.adalah.indonesia.


________________________________
Draw  1 : 1

Dinda IJP,
Saya sudah baca ke dua tulisannya.
Sepanjang konteks isi tulisannya masih permasalahan yang utama (yaitu 
permasalahan Mentawai yang tak beda dengan permaslahan di Papua : "semua 
dikuras 
oleh Orang Pusat") mungkin masih enak dibaca. Tapi....., kalau sudah mengarah 
atau menyimpang kepada masalah pribadi, saya yakin desk editor Kompas pun tidak 
akan segan-segan membuang ke dalam tong sampah naskah berikutnya(yang mungkin 
akan dikeluarkan ke dua belah pihak). 


Walau IJP dalam tulisan pertama memakai "jaket lain", tokh rakyat badarai tahu 
Dinda itu"urang golkar".Begitu pula dengan Marzuki Alie, walau di penghujung 
tulisan dicantumkan "sebagai Ketua DPR RI", hanya orang yang dungu sajalah di 
republik ini yang tidak tahu bahwa ia adalah "pemeluk partai demorat yang 
teguh". Nah..., kalau kita sudah masuk ke dalam ranah politik berlakulah hukum 
"menggeleg berarti iya, dan mengangguk berarti gua jitak 'palalu.."

"Menurut hemat saya,  polemik atas ucapan Marzuki Ali tentang Mentawai nan alah 
talongsong kuok tu, saya sarankan agar sampai di siko sajo". 

Lagi pula, via TV-One  ketika di Brussel(30/10)dia sudah minta maaf secara 
resmi, bukan? 

Katanya, bangsa "yang tak luput dirundung malang ini, adalah bangsa yang 
sangat-sangat pemaaf, bukan? Bahkan koruptor besar pun di zamannya, bisa kelak 
menjadi pahlawan di mata pendukungnya kelak.
Inilah Indonesia negeriku yang tercinta, Bung...!!!

Mari kita melihat ke depan dengan optimis. Masih banyak (dan sangat 
banyak..!!!) 
lagi nation problems di negeri --kumpulan para bedebah-- ini yang angke-angek 
cirik ayam penyelesaiannya. Ketika mencuat, rame-rame dipergunjingkan, kemudian 
lama kelamaan hilang lenyap ditelan oleh permasalahan lain. Dan, siklus ini 
berlangsung terus di negeri zamrud di khatulistiwa ini.

OK, Dinda IJP. 
Teruskanlah berjuang dalam aksi nyata dan aksi tulis menulis. Percayalah, 
sejarah kelak akan mencatatnya buat dipakai anak cucu kita.

Salam...........,
mm***
(masih maasah-asah pena nan alah bakarek)



      

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke