Assalamualaikum w.w. para sanak sapalanta,

Bersama dengan tokoh-tokoh Sumatera Barat di Ranah, saya sungguh terkejut 
membaca penggunaan  cara-cara kotor dalam menjatuhkan martabat dan nama baik 
orang lain, yaitu melalui spandoek gelap, yang tidak diketahui siapa yang 
memasangnya.

Kali ini yang menjadi sasaran penghujatan adalah Mendagri Gawawan Fauzi, 
seperti 
dapat dibaca dalam berita harian Singgalang tanggal 9 Novermber 2010 di bawah 
ini.
Walaupun spandoek penghujatan ini sudah disingkirkan, namun dalam pandangan 
saya 
masalahnya belum selesai. Pihak kepolisian harus menyelidiki kasus ini sampai 
ke 
akar-akarnya, dan membawa yang bersangkutan ke kejaksaan untuk selanjutnya ke  
pengadilan.Saya percaya tidak terlalu sulit melacak pelaku tersebut, karena 
dibuat dengan rapi. Jadi bisa dilacak melalui perusahaan-perusahaan pembuat 
spandoek di Padang. Agak lebih sulit jika spandoek itu dibuat diluar Padang.







Saya mendukung penuh hak pak Gamawan Fauzi untuk membela nama baik beliau.
.


Wassalam,
Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo
(Laki-laki, Tanjung, masuk 74 th, Jakarta) 
Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita







Singgalang, Selasa, 09 November 2010
 
Apa Salah Gamawan Sehingga Ia Ditohok
Padang, Singgalang Mendagri Gamawan Fauzi disindir bahkan dihujat di negeri 
sendiri melalui beberapa spanduk yang dibuat dengan huruf dan kain yang rancak. 
Ini, mungkin berkaitan dengan kasus Gubernur Irwan Prayitno ke Jerman. “Ada 
pihak yang mengadu domba Gubernur Irwan dan Mendagri Gamawan Fauzi, bisa hancur 
Sumbar,” begitu analisa Masful mantan anggota DPRD Sumbar, kemarin. Ia 
terperanjat membaca spanduk tersebut. 


Kehadiran spanduk itu juga mengejutkan banyak pihak. Selama karirnya di Sumbar, 
nyaris tak ada masalah di sekitar Gamawan. Masalah baru muncul ketika ia 
memberi 
komentar dalam kapasitasnya sebagai Mendagri, atas kepergian Irwan ke Jerman. 

Sebagaimana diberitakan kemarin, anggota DPR Refrizal mengirim SMS ke Gamawan, 
menyesali serta mengatakan ia bertindak seperti ketua LSM. Lalu kemarin muncul 
sejumlah spanduk, salah satu isinya, “Mendagri Gamawan jangan omong doang, 
datanglah ke Mentawai.” Lalu di bagian bawah ditulis, Masyarakat Peduli 
Mentawai. 

Menurut Masful, siapapun yang memasang spanduk tersebut, jangan meneruskan 
tindakannya, karena itu merusak Sumbar. “Gamawan itu aset kita bersama, jangan 
karena sakit hati, ia dirusak, apalagi membenturkannya dengan gubernur,” kata 
Masful pula. Kader senior PKS, Marfendi yang dikontak tadi malam, terkejut. 
“Ini 
keterlaluan,” kata dia. Ia yakin, spanduk tak beradab itu dubuat orang-orang 
yang tak bertanggungjawab. Spanduk itu jelas hendak membenturkan Gamawan dengan 
Irwan, atau dalam spektrum lebih luas, merusak citra PKS. “Jangan sampai ada 
yang terprovokasi, kita harus secara bersama-sama membangun Sumbar, kita sangat 
menghormati Pak Gamawan dan Pak Gubernur, beri beliau waktu untuk menunjukkan 
prestasi masing-masing,” kata dia. 

Bupati Agam, Indra Catri yang dimintai komentarnya, terkejut. Ia berharap 
tindakan semacam itu harus segera dihentikan, karena adat dan agama yang dianut 
di Minangkabau mengajarkan saling hormat menghormati satu sama lainnya. “Hujat 
menghujat tidak boleh. Di dunia maya juga ada dan saya sudah mendesak untuk 
segera dihentikan,” katanya. 

Bupati Tanah Datar, Shadiq Pasadigoe yang dua hari lalu berusaha meredam 
masalah 
SMS Refrizal, kembali berkomentar. “Mari kita lihat masalah ini dengan kepala 
yang dingin hati yang jernih,” katanya. Menurut dia, dalam masalah kepergian 
Gubernur Irwan ke Jerman dan pernyataan Mendagri, jangan ada yang disalahkan. 
Jangan pula pihak yang mungkin salah mencoba membenarkan dirinya. “Sebaiknya 
serahkan sajalah pada publik untuk menilai,” kata dia. 
Ia minta tokoh masyarakat dapat memenangkan, jangan sampai membuat polemik 
berkepanjangan, sebab Sumbar perlu penanganan untuk mencarikan jalan keluar 
terhadap berbagai kesulitan yang sedang dihadapi, Kesulitan itu, penanganan 
masalah genpa 30 September, tsunami 2010, kondisi perekonomian yang belum 
pulih, 
tidak jalannya Dana Alokasi Khusus (DAK) di provinsi ini. Selain itu, sektor 
ril 
yang tertaih-tatih. “Sebaiknya masalah yang ada dipandang secara jernih, 
obyektif dan jika ada tindakan, haruslah yang bermanfaat bagi orang banyak.” 
Dalam kapasitasnya sebagai bupati, ia belum menerima penjelasan apapun soal 
kepergian Irwan ke Jerman. “Saya tak berkomentar soal itu,” kata dia. Namun 
sebagai tokoh Tanah Datar, ia meminta Sumbar jangan sampai terpecah belah. 

Kepergian Irwan ke Jerman yang disiarkan secara luas oleh media massa di 
Indonesia, ada hikmahnya. “Hikmahnya, mungkin ini jalan yang diberi Tuhan bagi 
Pak Gubernur, untuk semakin terkenal,” katanya. Di balik sebuah peristiwa ada 
hal baik. “Mana tahu, jalan terbuka baginya untuk RI2 bahkan mana tahu RI1,” 
kata Shadiq serius. 

Murahan. Gamawan Fauzi yang dikontak tadi malam, menyatakan keprihatinan yang 
mendalam atas spanduk tersebut. “Ini murahan dan menyakiti saya, saya juga bisa 
marah,” kata dia. “Ini di luar akal sehat,” kata dia. Menurut Gamawan, 
pihak-pihak yang berusaha mengadu domba ia dan gubernur, sebaiknya menghentikan 
perbuatan itu. “Tidak baik, melukai hati orang lain,” katanya. Gamawan 
terperanjat ketika dikabari ada spanduk yang menghujat dirinya. Keterperanjatan 
yang sama juga disampaikan Wakil Gubernur Muslim Kasim. Menurut Gamawan, jika 
memang ada kaitannya dengan pernyataannya tentang kepergian Gubernur Irwan ke 
Jerman, maka hal itu berlebihan. “Saya kepada media mengatakan, jangan saya, 
nanti subjektif,” kata Gamawan. 

Ia tak tahu siapa yang memasang spanduk tersebut. Namun, Gamawan berharap, 
suasana kondusif di Sumbar, tidak sampai rusak karena ulah orang yang 
bertanggungjawab tersebut. Adu domba Sementara itu, anggota DPRRI (PKS) asal 
Sumbar, Refrizal yang dikontak tadi malam, meminta Gubernur Irwan untuk bekerja 
dengan baik serta bertindak sigap menurunkan semua spanduk itu.”Itu orang 
mengadu domba, merusak Sumbar, tolong gubernur turunkan spanduk itu,” kata dia. 
Menurut dia, spanduk dibuat oleh orang yang tidak bertanggungjawab ddan bermata 
gelap dan jelas tujuannya memperuruh suasana. “Kalau saya jujur, terbuka, yang 
di depan kita selesai, yang di belakang selesai sudah,” katanya. Refrizal 
curiga, yang menghujat dirinya dan menghujat Gamawan, orangnya sama. “Saya 
dihujat di SMS, Gamawan dihujat dengan spanduk, ini tindakan bermata gelap dan 
mengadu domba, orang ini harus ditangkap,” kata dia.Walikota Padang, Fauzi 
Bahar 
dan Sekda Emzalmi, tadi malam memerintahkan Satpol PP menurunkan semua spanduk 
yang menghujat Gamawan itu. (003).


      

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

<<inline: --static--liam_heartbubbles_bottomleft.jpg>>

Kirim email ke