Terima kasih, Pak Jacky yang telah mendistribusikan kepada kami "pelajaran budi 
pekerti" yang sekitar tahun 2006 sudah juga saya terima dari teman sesama 
komunitas milis lain.

Salam..............,
mm***




________________________________
From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com>
To: Polri <keluarga...@yahoogroups.com>; Polda Kaltim Milis 
<poldakal...@yahoogroups.com>; keluarga...@yahoogroups.com; Banyumas 
<banyu...@yahoogroups.com>; keluargafelici...@googlegroups.com; 
rantaunet@googlegroups.com; debritto-...@yahoogroups.com
Sent: Tue, December 21, 2010 10:32:11 AM
Subject: [...@ntau-net] Bls: [poldakaltim] Sebuah Cerita mengharukan (copas):


Sebuah Kisah yang Mengharukan ...  
Silahkan meneteskan Air Mata !!

Sepasang suami isteri –seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan 
anak-anakdiasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. 

 Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. 
Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja 
di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli 
ayahnya, 
ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat 
mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka 
coretan tidak kelihatan. 

 
Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, 
maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai 
dengan kreativitasnya.
Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari 
macet. 

Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri 
mobil. 

 Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan 
lain sebagainya mengikut imaginasinya. 

Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.
Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang 
baru 
setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. 

 
Si Bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit,"Kerjaan siapa 
ini !!!" .... 

Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. 
 
Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah 
bengis tuannya.
Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan "Saya 
tidak tahu..tuan." 

"Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?"hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. 
Dengan penuh manja dia berkata "Dita yg membuat gambar itu ayahhh .. cantik 
...kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. 

 
Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon 
di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . 

Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. 
Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan 
hukuman yang dikenakan. 

Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa... 
 
Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri 
anaknya. 

Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut 
menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.
Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil 
luka-luka dan berdarah. 

Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia 
ikut menangis. 

 
Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena 
air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. 

Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan 
harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. 

 
Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak. 
Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu 

yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran 
pada anaknya. 

 
Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga 
begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. 

"Dita demam, Bu"... jawab pembantunya ringkas. 
"Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia 
menjenguk kamar pembantunya. 

Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu 
kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita 
terlalu panas. 

"Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. 
Sampai saatnyasi anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan 
agar 
ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. 

 
Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. 
"Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan 

agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan 
infeksi akut...


      

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke