Dinda Riri sarato Sanak sa Palanta Apakah Riri sendiri tidak terpikir untuk pulkam dan jadi penerus Walikota Padangpanjang dr Suir Syam, yang masa baktinya untuk periode kedua akan berakhir tahun 2013? IMHO Riri memenuhi segala syarat untuk mencalonkan diri dan terpilih, serta melanjutkan kiprah walikota yang visioner itu. Sueerrr :)
BTW, Mungkin karena kurang kecerdasan untuk memaknai gagasan-gagasan besar seperti 'menggelorakan semangat bahari', saya lebih mudah terpesona oleh pernik-pernik kecil dan tidak 'seksi', tetapi bermanfaat nyata dan countable, seperti BMT Nagari Kab Agam, LKMA dan program asuransi kesehatan dan pendidikan gratis di Padangpanjang. Seperti halnya di Padang, di Padangpanjang tentunya pengusaha RM 'kelas warteg' beromset Rp 3 juta per bulan; atau berpendapatan perkapita US$1 perhari tentu masih banyak pula. Bedanya, yang di Padangpanjang tidak terlalu menderita dan kehilangan hari-hari produktif terlalu lama karena sakit. Apalagi sakit kelompok ini umumnya kan sakit infeksi saluran pernapasan atau pencernaan yang memang sangat menyakitkan. Perbedaan yang kedua---dan sangat penting---rumah-rumah tangga berpendapatan perkapita US$1 perhari di Padangpanjang masih dapat menyekolahkan anaknya sampai tamat SMA. Walaupun ini bukan merupakan jaminan untuk mendapat pekerjaan yang layak---tamatan perguruan tinggi saja masih banyak yang mengangur---kemungkinan mereka untuk melakukan migrasi vertikal jauh lebih besar dari pada hanya tamat SMP, apalagi jika hanya tamat SD. Kalau mereka termasuk anak-anak pintar, beasiswa pun menunggu. Sekedar menyegarkan ingatan: UUD 1945 mewajibkan negara menjamin kesejahteraan rakyat melalui penyediaan lapangan kerja yang layak, penyediaan pendidikan dan kesehatan, serta menjamin bumi, tanah, dan air Indonesia untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Padangpanjang sudah melakukan secara meyakinkan dua hal penting dari amanat konstitusi: penyediaan pendidikan dan kesehatan. Saat ini bagi diri saya sendiri, saya sudah tidak banyak mempunyai mimpi yang tersisa. Bagi anak-anak saya biarlah mereka merajut dan mewujudkan mimpi mereka sendiri-sendiri. Tetapi dengan apa yang dicapai Padangpanjang dalam dua hal di atas, untuk kota kelahiran saya itu saya masih mempunyai mimpi besar. What's that? Padangpanjang merupakan kota pertama di Indonesia mendanai pembangunan infrastruktur publik dengan obligasi syariah (sukuk) seperti yang sukses dilaksanakan di Malaysia. Sukuk memang sudah beberapa tahun yang lalu dipasarkan juga oleh pemerintah Indonesia, tetapi sebagai mana obligasi pemerintah lainnya, kegunaannya terutama untuk tujuan pembiayaan / penutup defisit APBN. So what? Seperti yang sering ditemui pada kegiatan renovasi pasar di berbagai kota di Indonesia, pedagang-pedagang lama sering tersingkir, karena tidak mampu menebus kembali kios/lapak pascarenovasi karena harganya sudah tidak terjangkau lagi oleh mereka. Jadi ada pemiskinan di sini.Ya, tentu saja karena renovasi diserahkan kepada pemodal yang hanya perduli kepada cash flow, pengembalian pokok dan bunga kredit yang digunakan untuk membangun dan tentu saja biaya tambahan untuk para 'pemburu rente ekonomi'. Kalau didanai dengan sukuk, harga kios/lapak pasti akan lebih rendah di samping dapat dibayar dengan mencicil. Sukuk tersebut dapat dijual kepada masyarakat kota Padangpanjang dan para perantau. Betul bahwa penerbitan sukuk memerlukan proses yang tidak sederhana, termasuk pembangunannya hanya dapat dilakukan oleh para penyediaan jasa konstruksi yang bonafid dengan jadwal implementasi yang ketat. Ya ini sekarang baru hanya mimpi. Tetapi siapa yang menjamin jika hal ini tidak akan terjadi di Padangpanjang, atau kota/kabupaten lainnya di Sumbar? Wallahua'alam, Wassalam, HDB St Bandaro Kayo (L, 67+) Asal Padangpanjang, suku Panyalai, tinggal di Depok, Jawa Barat 1.13. <http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/message/134491;_ylc=X3oDMTJzN2d1cmV oBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzExMjAxMjcEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MzI5NzI5BG1zZ0lkAzEzNDQ 5MQRzZWMDZG1zZwRzbGsDdm1zZwRzdGltZQMxMjk0MTI1NTM1> Re: [...@ntau-net] Batanyo ciek Posted by: "Riri Mairizal Chaidir" <mailto:riri.chai...@rantaunet.org?subject=%20re%3a%20%5br%40ntau-net%5d%20b atanyo%20ciek> riri.chai...@rantaunet.org Mon Jan 3, 2011 10:41 pm (PST) Uda Dasriel dan Dunsanak Sadonyo. Memang menarik untuk disurvei secara serius. Tapi ambo ingin dapek "sense"nyo dulu. Kalau ternyata alsannya sudah terfokus, mungkin tidak perlus dilanjutkan. Dari sekitar 20an posting yang merespon pertanyaan da Zul tadi (ba a dek pensiunan maleh pulang), nan tatatangkok di ambo ado 3 concerns: Partamo, culture shock (Z) Kaduo, stigma di kampuang bahwa perantau pasti berhasil (Z) Katigo, networking - untuk yang "pensiun" dari kantor/ perusahaan, tapi masih ingin bekerja sendiri (da Darwin) Nah, apakah hanya itu atau ada yg lain? Makasih Riri -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.