Adiak ambo Suryadi,

Carito burung, takana kulikaik burung camar di sekitar kafe di Gedung Konser
yang jadi
landmark di Sydney. Begitu mandapek sepotong sandwich dari antrian, ambo
langsung
mancari meja dilua kafe supayo bisa maliek pemandangan laut kota Sydney tu.
Ah, lupo maambiak napkin. Sandwich ditinggaan di meja, pai cah maambiak
napkin tu.
Indak sampai saminik, taunyo sandwich ambo alah diparabuik-an burung2 camar
tuh.

Tapaso tagalak sengeng sajo mancaliak cepak cepong burung jo roti awak tu.
Baitulah memang jinak jinaknyo burung di nagara maju tu. Dek burung2tu tahu
manusia disekitarnyo sayang ka mereka.

Sanak ambo Doto Emi,

Nampaknyo itulah tugas awak manganaan urang, Jan selfish, ingin nikmat
sendiri.
Kalau burung tu bakicau dialam bebas kan banyak nan bisa menikmati, tamasuak
makhluk lain disampiang manusia. Kalau ado nan manembak ditagahlah. Apo lai
kalau dikomplek PMC, tantu Doto nan kuaso bisa managah urang. Insya Allah
suatu
saat dikerindangan berbagai pohon langka di halaman PMC, akan berdatangan
juga
berbagai buruang langka dek inyo terlidungi disinan.

Wukatu ketek ambo iyo ditagah abak mangatapel burung tu, tamasuak
manangkoknyo
dikuruang disangkanyo. "Kalau waang dikuruang baa? lai namuah?" tanyo abak
ukatu tu.




2011/1/15 Lies Suryadi <niadil...@yahoo.co.id>

>   Sanak Indra,
>
> Kenapa burung di negara-negara maju dekat dg manusia? Senang kita melihat
> kalau kita sedang berjalan, burung2 meloncat2 di dekar kita: di taman, di
> stasiun, di kafe, di halaman rumah, di belakang rumah.... Bila kita duduk di
> teras kafe2 minum secangkir kopi dan sepotong roti pada musim panas, burung
> gereja datang ke meja kita, meloncat2 dengan riangnya, mematut2 roti di
> tangan kita. Dan bila sudah begitu, tangan2 manusia dengan ringan MAMIPIA
> roti yg sedang dimakannya dan melemparkannya kepada burung2 itu. SENANG DAN
> BAHAGIA HATI MELIHATNYA. Di taman kota orang2 duduk sambil melempar remah2
> roti. Burung2  mendekat ke kaki mereka, kadang2 meloncat ke bahu. Mereka
> jinak2 merpati dengan manusia. Pada musim panas anak2 burung mencericit di
> sana-sini. Induk2nya mengiringi mereka. Bila serombongan angsa atau bebek
> liar melintas jalan, orang2 yg bermobil dan bersepeda mengerem kendaraannya,
> mempersilakan unggas2 lucu itu menyeberang berbanjar (seperto orang Baduy).
> Tak ada tangan jahil yang melemparkan batu, tak ada jaring yang ditebar
> untuk menangkap mereka. Saya lihat di Malaysia lingkungan sudah makin
> bersahabat kepada burung. Di taman2 dekat Menara Petronas burung2
> berkeliaran di antara orang2 yang duduk2, di halaman Mesjid Negara saya
> lihat TIUANG KABAU meloncat2 di rumput. Senang kita melihatnya.
> Kenapa burung dijaring? Seperti kata Indra, kepa dia tidak dibiarkan hidup
> bebas? Dan dengan kicaunya yg merdu berwarna warni, manusia menjadi merasa
> bahagia, senang, tentram. Manusia Indonesia menghancurkan 'terapi alam', itu
> sebabnya banyak terjadi penyakit sosial.
>
> Salam,
> Suryadi
>
> --- Pada *Sab, 15/1/11, indra junaidi <indr...@yahoo.com>* menulis:
>
>
> Dari: indra junaidi <indr...@yahoo.com>
> Judul: Re: [R@ntau-Net] Menjaring burung
> Kepada: rantaunet@googlegroups.com
> Tanggal: Sabtu, 15 Januari, 2011, 5:17 PM
>
>
>  Assalamualaikum w.w.
>
> Pak Dokter...
> Hati kami sedih.... ketika Pak Dokter perangkap Kami...
> Apa salah kami.?..kenapa Pak Dokter tangkap..kami ..?
> Pak Dokter...dari semua kami yang Pak Dokter tangkap ...
> Sebagian darinya.... ada yang sudah mulai berkurang banyaknya ...sehingga
> sebagian manusia menjaga diri kami...
> Sebagian lagi dari Kami adalah...Ibu  ....dan    Ayah.... yang meninggalkan
> anak-anak kami yang masih kecil di sarang...menunggu kepulangan kami
> membawa sebutir padi...sepotong ulat dan secuil buah-buahan...
> Pak Dokter sebelum matahari terbit ...kami sudah riang gembira berkicau,
> bersiap pergi mencari rezeki di bumi Allah ini..
> meninggalkan si buah hati yang masih tergoleh lemah karena masih bayi dan
> belum mampu terbang...
> Jauuuhh...kami terbang mencari makanan Pak...karena hutan tempat kami
> mencari makan sudah mulai habis ditebang kaum Pak Dokter...
> Pak...Dokter...hati kami semakin terasa diris-iris......entah bagaimana
> nasib anak kami yang di sarang...sekarang ini...
> Tentu dia menunggu kami dengan penuh harap...seperti anak-anak manusia
> menunggu Ayah dan Ibunya pulang membawa rezeki..
> Apakah tidak terlalu egois manusia Pak Dokter demi kesenangan
> manusia...kami disuruh bernyanyi dan bernyanyi secara terus menerus
> sementara badan ini terkurung dalam sangkar.......
> Pak Dokter...alahkah leibh bijak lagi...biarkanlah kami berkicau dengan
> badan lepas di pepohonan yang rindang di belakang BMC...
> Yakinlah ..Pak Dokter..kalau pohon ini tetap rindang ...dan aman...kami
> akan tinggal di sekitar itu kok...tanpa perlu badan ini dikurung...
> Lebih elok lagi..kalau manusia-manusia..tetap selalu menjaga hutan tempat
> kami mencari makan dan berlindung...
> Pak Dokter...kabulkanlah permintaan kami....kami ingin berkumpul kembali
> dengan sibuah hati...
>
> Salam Pak Dokter....
>
>
>  ------------------------------
> *From:* "ksuhe...@yahoo.com" <ksuhe...@yahoo.com>
> *To:* Sma <sma1...@yahoogroups.com>; Rantau <RantauNet@googlegroups.com>
> *Sent:* Sat, January 15, 2011 1:48:13 PM
> *Subject:* [R@ntau-Net] Menjaring burung
>
> Menjaring Burung Menjaring Burung
> Oleh K Suheimi
>
> Sore ini jum'at 14 januari 2011, saya pergi bersama Nanang dan David
> menjaring burung
>
> Tiap Sore dipekarangan belakang rs PMC banyak pepohonan dan banyak burung
> pulang ke sarangnya sambil bersiul-siul, lebih2 burung kutilang, suaranya
> nyaring dan nyanyiannya merdu sambil bersiul dia bernyanyi, trilili, lili,
> li li lili.
>
> Demgan berbekal jaring hitam halus di ketinggian 4 meter, maka burung
> burung itupun tersangkut. Sore ini bermacam jenis burung kami dapat.
> Ada ketitiran, perkutut, ada walet, ada ketilang, ada burung gereja
>
> Saya hitung sudah dapat 10 ekor burung kutilang, yang jantan berjambul
> bersura nyaring lebih lincah,.
>
>
>   --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>



-- 
Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
gelar Bagindo, suku Mandahiliang,
lahir 17 Agustus 1947.
Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau: Deli, Jakarta,
sekarang Sterling, Virginia-USA
------------------------------------------------------------
"menjadi bagian dari sapu lidi, akan lebih bermanfaat dari pada menjadi
sebatang lidi"

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke