Pak emi yth dan sanak di rantau net

Tarimokasih, info di tulisan pak dotor jadi inspirasi lai pagi ko. Alah 
tabayang dek ambo untuak makan gado2 jo buah se siang ko! 

Amir, bekasi, 37

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: ksuhe...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 8 Feb 2011 20:43:28 
To: Sma<sma1...@yahoogroups.com>; Rantau<RantauNet@googlegroups.com>; Unand 
Dosen<do...@unand.ac.id>; Arlen Haluan<arlenarag...@yahoo.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] SESENDOK G U L A


SESENDOK G U L A

Oleh ; Dr. H.K.Sueheimi

 

 

”Sesendok Gula”  kata guru saya sama dengan sepiring nasi. Kerna gula  yang   
diminum atau dimakan, langsung diserap dan langsung beredar jadi gulosa darah. 
Sedangkan nasi dan glycogen lainnya perlu di metabolisme dan di uraikan lebih 
dulu, sehingga sepiring nasi equivalent dengan  sesendok gula. 

 

Akibatnya bila di hari Raya ini kita di suguhi sirup atau air gula dengan  
gulanya satu sendok, berarti kita telah memakan Karbohydrat sebanding dengan  
sepiring nasi. Jika  kita bertamu kerumah orang dapat suguhan segelas air 
sirup, tambah kue-kue yang  manis, apalagi jika ada lontong, lemang tapai. 
Semua itu adalah karbohidrat. 

 

Karbohidrat yg berlebih dan menumpuk ini melalui Kreb’s cycle  akan di robah 
dan disimpan dalam bentuk lemak. Lemak yang  menupuk di perut dibawah kulit dan 
yang  menumpuk di dalam pembuluh darah sehingga  pembuluh darah jadi kaku 
mengalami sclerosis akan menghantarkan ke penyakit jantung dan pembuluh darah 
yang  rapuh serta mudah pecah, kerna kurang elastis.

 

Karbohidrat yang  banyak dan tak seimbang dengan  asupan protein dan mineral. 
Inilah saya lihat kecendrungan orang  merayakan lebaran dengan   menyantap 
karbohidrat sebanyak-banyaknya. Padahal semua tahu, burungpun tahu bahwa yang  
diburtuhkan tubuh adalah Protein untuk daya tahan, untuk otak, dan untuk 
menganti sel-sel yang  sudah haus, mati dan rusak.  Proteinlah yang  dibutuhkan 
untuk daya tahan dan kekebalanm serta untuk berfikir, tapi protein ini kurang 
dimakan.

 

Vitamin mineral yang  harus didatangkan dari luar, dan harus disantap yang  
banyak terddapat dalam sayur mayur segar serta buah-buahan segar, sebagai anti 
oxydant yg menghambat penuaan. Justru sayur dan buaha-an ini tak terhidang di 
Hari Raya Idul fitri ini. 

 

Berbeda dengan  saya di Makkah, kami disajikan Kurma  serta daging ayam dan 
ikan.

Di Makkah Hari raya di ramaikan dengan  shalat di Masjidil Haram. Sesudah 
shalat Subuh di kumandangkan Takbir, Tahlil dan tahmid. Selesai Shalat Id  
orang pulang pergi tidur. Pasar sepi  jalan-jalan lengang. Sampai ke Jeddah 
saya tak menemukan lagi mobil di jalan tak menemukan lagi toko yang  di buka, 
rumahpun di kunci  sepi  . 

 

Hari raya di renungkan dan orang istirahat kerna sebulan penuh memerasa tenaga 
beribadah dan mencari uang. Beramal shaleh  siang dan malam, sehingga di hari 
lebaran  mereka menikmati hasil, tapi dengan  tidak makan dan makan, Melainkan 
mereka tidur.  Dan kalaupun makan mereka mencari kurma dan menyantap protein 
dan sayur-mayur.

 

Ketidak harmonisan yang  dimakanlah yang  menghantarkan manusia pada penyakit, 
sehingga  sesudah lebaran ini, banyak sekali rumah sakit dikunjungi oleh orang 
yang  berlebaran, tapi tak menjaga perut. Salah satu sumber penyakit adalah 
perut sabda Rasul. ”Maka makanlah, minumlah tapi jangan berlebih-lebihan.  Kami 
adalah satu kaum yg baru makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang”. 
Pesan Rasul.

 

Di kampung saya sudah kenyangpun di paksa untuk   makan, menghormati tamu dan 
dengan alasan yang  bermacam-macam.

 

Sekarang orang semakin maju, bermacam-macam kue yang  terhi­dang  di meja, 
banyak kue-kue yang terlalu manis dan banyak  men­gandung mentega, ditambah 
dengan sirup-sirup berwarna yang semua­nya mengadung kadar gula yang tinggi dan 
kadar lemak dan  kholes­teol yang tinggi. Kalau mampir di setiap rumah disuguhi 
kue yang  manis, sirup yang manis, lemak dan kholesterol yang tingi. Terasa 
kerongkangan cepat bosan dan perutpun tidak begitu mau  menerima­nya.

 

Sebetulnya  tolakkan dari perut dan kerongkongan  itu,  satu pertanda bahwa 
makanan itu bisa mengakibatkan ketidak  seimbangan dan  bisa-bisa menimbulkan 
penyakit gula dan penyakit  peninggian kadar  kholesterol.  Kalau kedua 
penyakit ini,  telah  mampir  di tubuh, untuk mengobatinya kembali bukan main 
susahnya.  Saya  tidak  tahu,  entah karena gengsi  entah  karena  apa, banyak  
orang  bangga kalau di mejanya  tersedia  makanan  dengan kadar gula dan kadar 
lemak yang tinggi, disertai lagi oleh  maka­nan dan minuman kaleng serta 
sirup-sirup yang berwarna.  

 

Padahal ahli jantung dan pembuluh darah, menyeru dan  meman­gil  kita semua, 
jauhi dan hindari makanan yang mengandung  lemak dan  makanan yang manis-manis. 
Ahli onkologis atau ahli  penyakit kanker ( tumor ganas), selalu meneriakkan, 
hindari makanan kaleng dan  jauhi  memakan makanan dan minuman yang  ada  zat 
warnanya, karena hasil penyelidikan mereka dalam zat warna dan zat-zat yang 
sudah  lama atau diawetkan, merupakan zat-zat  yang  teratogenik. Atau 
merangsang terjadinya penyakit kanker.

 

Di negara-negara maju, sekarang orang kembali mencari  maka­nan-makanan  yang  
alamiah, orang  kembali  mencari  umbi-umbian, memakan sayar dan buah-buah 
segar. Orang kembali beralih  mening­gakan  makanan kaleng yang sudah diawetkan 
dan makanan yang  men­gandung zat warna, serta makanan yang manis dan berlemak, 
jeroan, isi  perut,  usus, babek, gajebo, gulai otak dan  paru-paru  yang 
mengandung kadar kholesterol yang sangat tinggi, mulai  dihindari orang. Semua 
itu berdasarkan penyelidikan dan pengamatan=pengama­tan.

 

Sebaik-baik  makan yang diawetkan, atau makanan  yang  sudah lama  terletak, 
apalagi kalau sudah kadaluwarsa, atau habis  masa boleh  beredarnya.  Tentu 
jauh lebih baik makan segar  dan  baru. Buah-buahan  segar, sayur-sayuran 
segar. Justru di  negara  maju, makanan segar ini yang lebih mahal. 

 

Muncul sekarang istilah back to nature, kembali kepada alam. Ternyata  makanan 
yang bermanfaat itu adalah yang  di  tumbuhkan dari  bumi. Kalau Tuhan berkata 
bahwa Kami ciptakan  manusia  itu min sulalatin min Tiin, dari sari-sari tanah. 
Itu berarti manusia itu  cocok memakan makanan yang berasal dari tanah,  semua 
buah-buahan  dan  semua sayur-sayuran.  

 

Perhatikanlah  sususunan  gigi geligi  kita,  seperti  gigi kambing, tersusun 
rata,  tidak  ada taringnya.  Susunan  gigi kita seperti susunan  binatang 
memamah biak, maka gigi ini lebih cocok memakan sayuran dan  buah-buahan. 

 

Dari dulu nenek moyang kita memang memakan sayur dan buah-buahan, sehingga 
mereka berumur panjang. Lalu kapan manusia mulai memakan binatang  ?.  Ada yang 
menjawab, sewaktu topan nabi  nuh,  karena diatas  kapal  manusia kelaparan, 
dan diatas  kapal  sayur-sayur serta buah-buahan sulit didapat, maka dalam 
keadaan darurat  itu, manusia memakan daging. Jadi daging dan hewan itu di 
makan karena keadaan darurat. 

 

Kemudian  ada  yang  bertanya,  bagaimana  dengan  protein?. Sesungguhnya 
didalam tumbuh-tumbhanpun banyak protein yang  dike­nal  dengan  naman  protein 
nabati.  Lihatlah  tempe  dan  jenis kacang-kacangan, dia mengadung protein 
yang bagus dan  mengandung serat  yang  tinggi, sehingga orang yang  makan  
tempe, tubuhnya  sehat  dan  pencernaannyapun lancar. Sedangkan orang  yang  
makan daging  dan lemak sering mengeluh gangguan sakit perut dan  susah buang 
air besar.

 

Sewaktu lebaran ini, betapa inginnya kalau  di meja tuan rumah, ada jagung 
rebus, ubi rebus, kacimuih, atau buah segar. Atau ketupat lebaran, karena 
ketupat murah membuatnya  dan tahan sampai 2 hari, sehingga dalam berlebaran, 
tuan rumah  tidak begitu  direpotkan oleh membuat kue berjenis-jenis  macamnya 
dan tidak memasak sambal dan gulai yang mengandung kholesterol. Kesan kita 
setiap  lebaran  datang banyak  manusia  yang  menyambutnya secara  
berlebih-lebihan dan banyak yang mubazir dan banyak  pula yang menimbulkan 
penyakit.

 

Agaknya  baik  kita ikuti ajakkan Tuhan agar  makan  makan yang  halal  dan 
makanan yang baik. Baik untuk diri,  baik  untuk kesehatan,  serta  halal.

 

Untuk semua itu,  baiklah  kita  simak sebuah  Firman  suci-Nya dalam surat Al 
Bagarah  ayat  168:

 

"Hai sekalian  manusia,  makanlah yang halal lagi baik dari  apa  yang terdapat 
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti  langkah  langkah syitan, karena 
sesungguhnya  syaitan itu adalah musuh yang  nyata bagimu".

 

Kita anak alam, kembalilah kepada alam, jangan  macam-macam. ikutilah anjuran 
ahli jantung supaya jantung jadi sehat,  turiti­lah  anjuran  alhli pembuluh 
darah supaya darah  menjadi  lamcar. Dengarlah pesan ahli kanker, supaya 
terhindar dari penyakit  yang menakutkan dan mambunuh itu. Semua mereka 
berpesan, jauhi memakan makanan  yang mengandung gula yang tinggi, lemak, 
makanan  kaleng dan minuman berwarnaManusia berlomba=lomba  membuat  kue  dan 
penganan  dari  gula  lemak dan minuman  berwarna  serta  makanan kaleng. 
Apakah memang cara begini yang dianjurkan agama ?.  Saya ngak  tahu,  tapi  
kalau saya berhari raya  ke  rumah  seseorang, alangkah  inginnya  saya  kalau 
di rumah orang  itu  justru  yang tersedia,  buah-buahan, kue arai pinang, kue 
bawang dan kacang tojin.  Dan kalau ada yang mejajikan, jangung rebus,  ubi 
rebus, atau kacimuih, betapa lezatnya. Murah, meriah, bermanfaat dan tak perlu 
di takutkan akan menimbulkan penyakit. 

 

 

P Baru 10 September  2008



--~--~
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke