Pak Dasriel Noeha sarato Dunsanak di palanta nan ambo hormati.

Tanggal 11 Maret 2010 ambo manulih di palanta sbb:

Nan jadi pertanyaan dalam hati ambo, iolah, dulu kutiko penguasa ORBA
mengadakan penataran P4 th. 80 an, salah satu nan diajakan bahwa manusia itu
punyo *Cipta, Rasa dan Karsa*.

"Doktrin" (berasal ini dari budaya Jawa) iko ditarimo sajo oleh seluruh
peserta penataran.
Baalah garan, peserta peserta nan di SB menyikapinyo kutiko itu.

Ambo pribadi sebagai peserta kutiko itu, indak mengikuti penataran di SB,
dan mengajukan catatan untuk difikirkan selanjutnya dalam diskusi kelompok
bahwa hal ini (*Cipta, Rasa dan Karsa*) ini mirip dengan adagium adat yang
ada di kampung saya (SB).

Babarapo tahun sesudah itu barulah ambo buek tulisan bahwa *raso jo
pareso*iko berkaitan dengan munculnyo istilah Minang Kabau (ambo
tulihkan di : http://nagari.or.id/?moda=minangkabau


Raso dan Pareso diindonesiakan menjadi Rasa dan Periksa agar bisa pula
diterima oleh orang lain, layaknya Cipta, Karsa, Rasa.

"Raso" mungkin sama maksudya dengan "rasa" atau "roso" dalam budaya Jawa
dipahami di hati/dada.
"Pareso" mungkin dapat dianalogikan dengan "cipta", karena mutlak melibatkan
kerja otak yang mengatur pancaindera/tubuh.

Lalu "karsa" yang artinya "keinginan" ------->contoh dalam kalimat: sak *
kersane* panjenengan (kromo) atau dalam ngoko "sak karepmu"

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai kini ambo sungguah indak paham tentang letaknya atau organ tubuh yang
melaksanakan "*karsa*" di tubuh manusia

atau kalau dikaitkan dalam praktek/keinginan masyarakat/negara...... karsa
siapa ? ------>yang ada hanya "karsa gusti ratu/raja atau karsa gusti
pangeran/tuhan" tak mungkin ada "karsa kawulo"..... paling paling yang ada
hanya "*karep*mu atau masa bodoh para kawulo.

"Bahasa menunjukkan bangsa" -----> "karsa" hanya dipakai untuk gusti (di
Jawa !) sesuai sistim budaya ba rajo rajo, sedangkan untuak awak/di luak,
nan ado "raso' jo "pareso" bisa digunakan oleh perorangan atau masyarakat.

Salam
Abraham Ilyas

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke