PADANG, HALUAN - Ribuan masyarakat Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat,
menyemarakkan tradisi 'turun ke sawah' yang bakal digelar pada 26-27
Februari 2011. Tradisi ini berpotensi menjadi iven wisata.

Pendiri Forum Masyarakat Peduli Pariwisata (MAPPAS)** Sumbar Nofrin Napilus
di Padang, Kamis, mengatakan, tradisi 'turun ke sawah' merupakan budaya
tradisional masyarakat yang dilaksanankan sekali setahun sebelum mulai
mengolah sawah.
"Acara turun ke sawah tersebut dimaksudkan berdoa dan memohon kepada Allah
SWT agar diberi hasil panen yang maksimal. Padi bernas dan jagung juga
menghasilkan produksi yang baik," katanya.

Ia menyebutkan, proses turun ke sawah tersebut diawali dengan musyawarah
oleh para ninik mamak untuk mengumpulkan dana membeli seekor kerbau.

Setelah tercapai mufakat, katanya, baru dipilih dan dibeli kerbaunya dan
selanjutnya disembelih.
"Daging kerbau dimasak dan esok harinya dilakukan prosesi `makan gadang`
atau makan bersama di masjid dengan melibatkan seluruh ninik mamak dan anak
kemenakan dari berbagai suku yang ada di Solok Selatan," katanya.

Sementara yang berada di kampung sebelumnya, katanya, atau pada Sabtu pagi
(26/ 2), atau pada pukul 09.00 WIB dilakukan musyawarah untuk mengumpulkan
sumbangan (dana) di rumah Gadang Istano Rajo Balun.

Berikutnya, pada Minggu (27/2) pukul 09.00 WIB baru dilakukan penyambutan
terhadap gubernur Sumbar Irwan Prayitno' secara resmi di rumah Gadang Balun
dengan hiburan musik tradisional 'Gadang Sarunai'.
"Gubernur Sumbar, selanjutnya diarak dengan kereta wisata ke masjid diiringi
dengan tari gelombang," katanya gubernur bersama para tokoh masyarakat di
daerah nagari Seribu Rumah Gadang itu untuk mengikuti acara makan bersama.
(ant)

E-Paper Harian Haluan, Jum'at 25 February 2011 Hal 17

Wassalam
Nofend/34+/M-CKRG

=> MARI KITA RAMaIKAN PALANTA SESUAI DENGAN VISI-NYA!!
Forum komunikasi, diskusi dan silaturahmi menggunakan email ini sangat
dianjurkan selalu dalam koridor topik: yang berhubungan dengan Ranah Minang,
Urang Awak di ranah dan rantau, Adat dan Budaya Minangkabau serta Provinsi
Sumatera Barat.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Reply via email to