Sepak Bola Tanpa Offside

Oleh: Reflusmen | 24 July 2010 | 00:39 WIB 

Hiruk pikuk Piala Dunia 2010 di Afsel yang telah melahirkan Juara baru 
(Spanyol) sayang dilewatkan untuk tidak dikomentari, entah dari sudut mana anda 
memandangnya.      Semuanya enak untuk dibicarakan.  Apalagi Piala Dunia di 
Afsel yang sudah banyak memakan korban, maksudnya kekalahan Tim negara-negara 
dengan kompetisi yang begitu apik, kemampuan pemain yang tidak diragukan dan 
dijagokan menjadi juara. 
Setiap kekalahan dan kemenangan di analisa dengan begitu mendetail, mengalahkan 
analis di lantai Bursa yang memprediksi turun naiknya harga saham. Setiap aktor 
dalam Sepak bola , pelatih dan pemain gerak-geriknya mendapat sorotan media dan 
diberitakan detik-demi detik.                                  Jumlah uang yang 
beredar dalam Sepak Bola luar biasa banyaknya. Sebagai gambaran, biaya 
perhelatan Piala Dunia di Afsel memakan duit sebesar Rp 65 Trilyun. Biaya 
sebesar itu entah kapan bisa kembali, yang penting sudah bisa jadi tuan rumah 
yang diidam-diidamkan banyak Negara, tak perduli apa bisa main Bola atau tidak. 
Contohnya Indonesia juga mencalonkan diri jadi tuan rumah he he he. (Sumber : 
Kompas Bola). Yang cukup mencengangkan adalah gaji Pemain dan Pelatih Sepak 
bola. Capello pelatih Inggris dibayar Rp 10 milyar perbulan. Gaji Ronaldo yang 
dibeli Real Madrid dari MU sebesar Rp 1,4 Trilyun, bergaji Rp 3 milyar per 
pekan. Semua itu duit benaran lho ! Bukan daun he he he.

Sepak bola yang dimainkan oleh 2 (dua) tim masing-masing 11 orang dengan tujuan 
agar bisa memasukan Bola ke gawang lawan (Gol).  Berbagai cara dan taktik 
dipersiapkan bertahun-tahun agar bisa menciptakan Gol.     Salah satu 
kekecewaan pada Piala Dunia 2010 yang diratapi oleh semua orang adalah minimnya 
Gol yang tercipta dibandingkan Piala Dunia sebelumnya, sedangkan Gol inilah 
yang ditunggu-tunggu oleh penonton.                      Jumlah gol yang 
tercipta tidak sebanding dengan pengobanan biaya yang telah dikeluarkan

Apabila tercipta Gol,  berbagai macam gaya ditunjukkan oleh pemain, berpelukan, 
jungkir balik, menari-nari, membuka baju dan lain-lain. Begitu juga dengan 
sorak-sorai penonton, karena Gol inilah yang ditunggu-tunggu.

Gollllllll, teriak komentator : Pemain serta penonton  bersorak kegirangan, 
namun seketika sunyi senyap karena wasit menganulir gol tersebut disebabkan 
pemain Offside.

Offside atau tidak, menjadi perdebatan yang berkepanjangan entah itu di media 
dan tak kalah pula perdebatan di warung kopi yang sampai-sampai membuat adu 
jotos.                           Perangkap Offside ini pula salah satu penyebab 
minimnya Gol disamping taktik takut menang (prioritas pertahanan).

Terngiang-ngiang dalam benak penulis suatu pertandingan sepak bola yang begitu 
heboh dan penonton berjoget selama 90 menit merayakan begitu banyak Gol yang 
tercipta.

Setelah diamati, ternyata dalam Sepak bola itu tidak terdapat peraturan 
Offside.nah lho !.

Salah sendiri, kenapa lawan nggak dikawal ?

Bagaimana pendapat anda ? Setujukah Offside dihilangkan dalam Sepak bola ?

Ada-ada wae. Ide yang aneh he he he.                  Wassalam : Reflus L 53. 
Jatiwaringin, 8 Maret 2011
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke