Kanakan Rina Permadi n sanak palanta.

    Mambaco sedikit koreksi dari Papa Rina terutamo no 6 tanggal 27 Pebruari 
2011 al...
Setelah selesai acara disana, mereka bergerak ke pandam pekuburan Kol(Dachlan 
Jambek-jb) yg berada didaerah Lariang,Kumpulan ."...

   Kanakan Rina,co dalami dengan Papa Rina tentang kepastian kuburan Kol di 
Lariang,Kumpulan tu.
Baa mako bak itu,sejauh informasi nn mak JB ketahui,kuburan Kol sampai kini 
alun diketahui karena jasad Kol nn ditembak tentara pusat(OPR) dibawa lari oleh 
tentara itu n dikubur entah dimana.
   Tahun 1966,tatkala mak JB n teman2 tokoh demonstran diundang oleh Men Pangad 
Jendral Suharto ke Mabes AD di jln Merdeka Utara,didinding dibelakang pak Harto 
duduk terpampang nama Kol Dachlan Jambek tanpa foto berjejer dengan para bekas 
panglima AD.
   Dalam kesempatan ramah tamah mak JB tanyokan ka pak Harto dima kuburan pak 
Kol Dachlan Jambek.Beliau menggeleng alias gak tahu.

    Kamanakan Rina,sanang sekali kalau koreksi Papa Rina tu bisa memastikan 
bahwa kuburan Kol ado di Lariang, Kumpulan.Kok io itu adonyo barangkali sudah 
waktunya kita nn ado kini mamindahkan 
Kerangka Kol ketempat makam pahlawan di Jakarta, Bukit Tinggi or Padang.

   Sumbangsih kanakan dalam hal ini sangat besar bagi fakta sejarah AD n bagi 
keluarga besar Inyiak Jambek di Kik Tinggi.
    Salam mak JB tuk keluarga n makasih atas info kanakan.

     JB,Dt Rajo Jambi,71 thn,sk Mandailiang,Padusunan,Piaman,tingga di 
Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-----Original Message-----
From: "rinapermadi" <rinaperm...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 15 Mar 2011 11:00:36 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Sedikit koreksi dari Papa

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,

 

Iko ado saketek koreksi dan tambahan dari Papa di Serial Ketika Papa
Bercerita 1-10 yang alah ambo lewakan beberapa waktu nan lalu.

 

1.       Sebagai kurir Papa hanya melewatkan surat-surat dari dalam Batang
Masang (Gang Kenanga) ke Kecamatan Kumpulan tepatnya ke sebuah kampung
bernama Lubuak Batu. Di Lubuak Batu ada seorang penduduk yang dipercayai
Tentara Luar (PRRI) bernama Ahmad Gajah Mada. Dia inilah yang membawa
surat-surat untuk diposkan di Simpang Kangkuang Bukittinggi. Biasanya surat
dalam kondisi terlampis dua buah amplop yang diberi nama samaran.

Nama yang kadang dipakai adalah Datuak Sinaro Panjang seperti nama di surat
balasan dari Pak Natsir ketika masih di Batu Malang yang diterima Papa
ketika bekerja di DInas Kesehatan Riau di Pekanbaru.

 

DImasa darurat itu surat sebagian besar ditujukan ke Jakarta dan Amerika.

 

2.       Nama ajudan Kolonel Dahlan Djambek yang ditemui Papa di sebuah
bengkel sepeda di Pekanbaru bukan Adnan Djamaan tetapi Letnan Djamaan.

 

3.       Senjata berat yang dipergunakan Papa dan kawannya di atas Bukit di
kampung  ketika mengusir pesawat tempur APRI adalah AC Air Craf caliber 12,7

 

4.       Tentara Territorial Bonjol yang daerahnya meliputi : Kumpulan,
Alahan Mati, Ladang panjang, Binjai, simpang dan Malampah dimana mereka
bertugas membantu tugas Camat Bonjol dalam administrasi biaya perang dan
keamanan lokal. Dimana Papa dan kawan-kawannya yang dulunya berjumlah
sebelas orang dengan satu komandan bernama Letnan Rasyid, saat ini tinggal
empat orang yang masih hidup. Papa, Su'ud (yang masak nasi dan sambalado
ketika pertemuan Batalyon 140 dengan Kol. Dahlan Djambek di tengah Rimbo
Masang berpiringkan daun Simantuang), Piyan Baron dan Kimun Datuak
Tumangguang. Piyan Baron saat ini bisa ditemui di Pasa Lamo Kumpulan
ber-lapau nasi. Kimun Datuak Tumangguang ada di Durian Kunik Kumpulan
satu-satunya yang masih hafal jalan masuk ke Gang Kenanga tapi sekarang
sedang berada di Kalimantan.

Su'ud di Padang Kalodan.

 

5.       Seorang bekas tentara PDD (Pasukan Dahlan Djambek) yang masih hidup
sampai sekarang adalah Bakar asal Pariaman. Jualan di sekitar Kampuang Cino
Bukittinggi. Semenjak menyerah selalu terlihat disana. 

 

6.       27 Februari 2011 kemaren Papa pergi ke sebuah perhelatan keluarga
di Kamang Hilir. Daerahnya dekat Pakan Selasa tepatnya di kampung Batu
Baraguang. Papa bercerita dengan seorang Pak Wali Jorong Batu Baraguang.
Sekitar 3 bulan sebelum itu ada rombongan dari Bukittinggi dan Jakarta yang
pergi napak tilas  ke tempat markas Pak Dahlan.  Papa dibawa ke sebuah Rumah
Gadang lama dan diceritakan rumah itulah pernah jadi tempat markas Sang
Kolonel. Di dekat rumah dibuat tugu peringatan. Ada sedikit tambahan cerita
kuliner yang diceritakan oleh Sang Wali Jorong. Sebelum mereka sampai
diminta ke Wali Jorong untuk memesankan nasi bungkus dengan lauk telur bulat
goreng balado dan goreng maco (ikan asin kecil) sebanyak 200 bungkus.
Setelah selesai acara disana, mereka bergerak ke pandam pekuburan Kolonel
yang berada di daerah Lariang Kumpulan.

Tidak berapa lama setelah bercerita dengan Wali Jorong, di suatu kesempatan
Papa bertemu dengan Bakar (eks PDD) di Kampuang Cino. Bakar yang biasa
dipanggil Papa dengan nama panggilan Sidi ini juga menceritakan hal yang
sama tentang rombongan besar yang mengunjungi Batu Baraguang dan Lariang
sekitar akhir 2010 kemaren itu.

 

7.       Sebulan yang lalu Papa kebetulan bertemu ketika shalat Subuh di
mesjid dengan seorang orang tua yang bermenantu di dekat tempat kami, beliau
berasal dari Payakumbuh. Cerita punya cerita akhirnya cerita sampai ke masa
pergolakan. Beliau adalah salah seorang saksi sejarah ketika penyergapan
Batalyon Salamoni di ladang Laweh daerah kaki Gunung Sago. Waktu itu
terkorban 8 orang. Mungkin ini untuk pembenaran cerita yang diceritakan Papa
Mak Jepe kemaren.

 

Wassalam

Rina, 33+, batam

 

 

 

 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke