Sia nan ka ikuik ko...he..he

Rabu, 13 April 2011

Ayo Makan Ayam Gratis di GOR Agus Salim

Padang - Dinas Peternakan bersama Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia (PPUI) 
Sumatra Barat, akan menggelar makan ayam goreng ala fried chicken gratis bagi 
warga Kota Padang, di GOR H. Agus Salim Minggu (17/4). Tidak hanya ayam, warga 
kota juga bisa menyantap telur rebus secara cuma-cuma.
“Makan ayam dan telur gratis ini merupakan kampanye bebas flu burung kepada 
masyarakat, sekaligus untuk memperagakan cara memasak ayam yang benar,” kata 
Kepala Dinas Peternakan Sumbar, Edwardi, Selasa (12/4) di Padang.
Menurutnya, sekitar 5.000 ekor ayam dan 4.000 telur akan dimasak menjadi 
hidangan yang menggugah selera. Masyarakat dapat datang berbondong-bondong 
untuk mengkonsumsi makanan tersebut. 
“Setelah senam pagi, masyarakat bisa menyantap makanan yang kami hidangkan. 
Datanglah, bawa keluarga,” ajak Edwardi. 
Ribuan ayam tersebut akan dimasak 15 pedagang fried chicken kaki lima di Kota 
Padang. Mereka akan memasak di GOR H. Agus Salim.
Kasus flu burung yang terjadi Februari hingga Maret lalu mengakibatkan kerugian 
peternak unggas. Kondisi itu mematikan usaha peternakan di Sumbar, padahal 
tidak semua unggas terjangkit flu burung. “Kita harapkan melalui kampanya makan 
ayam dan telur gratis tersebut, masyarakat tahu kondisi yang sebenarnya. Tak 
perlu cemas mengkonsumsi ayam. Berdasarkan temuan, bukan ayam potong yang 
terjangkit flu burung, tapi ayam kampung. Itu pun sudah dimusnahkan,” terang 
Edwardi didampingi Kabid Bina Usaha, Esmiralda Anis. 
Ketua PPUI Sumbar, H. Khazanatul Israr, mengatakan kasus flu burung yang 
terjadi di Sumbar mengakibatkan kerugian besar bagi pengusaha ternak unggas. 
Kerugian diperkirakan mencapai Rp33,75 miliar sejak Februari hingga Maret lalu. 
Sebelum mencuatnya kasus flu burung, harga ayam potong di pasar berkisar antara 
Rp15 ribu hingga Rp16 ribu perekor. Kini harga ayam potong turun menjadi Rp8 
ribu hingga Rp9 ribu per kilo. 
Populasi unggas Sumbar rata-rata mencapai 5 juta ekor per bulan. Dari jumlah 
itu 25 persen dipasok untuk Riau dn 25 persen lainnya untuk Jambi. Sisanya 
dikonsumsi masyarakat Sumbar. 
Namun sejak kasus flu burung meningkat sekitar 50 persen dari pasokan yang ada 
tidak terjual. Sedangkan pasokan untuk dua provinsi di atas juga berkurang 
sekitar 50 persen. (107)


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke