Mamak

Apo nan mamak tulis memang penting. Mungkin RN bukan forum/milis yang tepat
untuk mendiskusikan secara mendalam soal-soal berhubungan dengan iko.
Mungkin beberapa peminat topik iko bisa membangun diskusi atau kegiatan yang
berhubungan dengan iko di media lain yang mungkin lebih tepat.

Salam

andiko

2011/4/26 <zubir.a...@yahoo.com>

> Assalamualaikum wrwb.
> Para sanak penghuni palanta RN nn baik.
> Gonjang ganjing terhadap pandangan pak MN di palanta RN ini re NII(JB tidak
> bisa membaca via BB pandangan p.MN),cukup menarik untuk direnungkan dengan
> kepala dingin,karena nn dibahas adalah NII yang SAAT INI menjadi primadona
> pemberitaan mass media cetak or elektronik n bahkan kemungkinan BESAR
> menjadi analisa n perhatian nn serius dari kalangan pihak khusus.
>
> Sebaiknya sanak JB menyimak dengan baik via mass media itu bahwa aksi2
> teroris, pencucian otak yang terjadi tanah air dewasa ini sudah dikaitkan
> dengan gerakan ilegal NII.
>
> Berkaitan dengan itu,kajian tentang apapun termasuk NII secara ilmiah
> akademis,boleh2 saja sejauh dilakukan ditempat yang tepat di PT atau pada
> seminar nn khusus diadakan untuk itu.
>
> Hemat JB,RN bukanlah media untuk secara bebas membahas NII karena selain
> tidak ada kaitannya dengan kepentingan Minangkabau tapi juga sangat sensitif
> bagi keselamatan pengelola dapua RN.Sebab NII sekarang ini berdasarkan
> analisa intellgen ada kaitannya dengan aksi teroris di Indonesia.Tidak
> tertutup kemungkinan n jangan diremehkan bahwa tangan2 khusus itu tidak
> memperhatikan berita2 n berseliweran di ranah RN ini.
> FYI,dalam kemajuan IPTEK sekarang ini semua media n bidang dengan mudah
> dapat dimasuki atau diakses via alat2 khusus nn dimiliki oleh badan nn
> khusus itu.
>
> Jadi mumpung belum terlambat,mari kita jaga eksistensi palanta RN cq rang
> dapua dari berita2 nn dapat mengancam keselamatan mereka.
>
> Wassalamualaikum wrwb!
>
> JB,Dt Rajo Jambi,260739,sk Mandahilang,Padusunan,Piaman,kini di
> Bonjer,Jakbar.
>
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> ------------------------------
> *From: * Sutan Sinaro <stsin...@yahoo.com>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sun, 24 Apr 2011 21:54:58 -0700 (PDT)
> *To: *<rantaunet@googlegroups.com>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: Bls: [R@ntau-Net] NII DAN NII
>
> Assalamu'alaikum. w.w.
>
> Pak Asmun Syueib yang saya hormati, jo dunsanak kasadonyo yang saya cintai.
>
> Mohon maaf atas ketidak sabaran saya menunggu jawaban pak Mochtar Naim.
> Ini hanya sebagai calak-calak ganti asah, panunggu tukang alun tibo.
>
> Himbauan bapak pada poin d mungkin ada benarnya untuk menghindari segala
> macam konflik, sehingga dapat hidup tenteram. Akan tetapi masalahnya,
> konflik ini telah tercipta sejak dari mula.
>      Kalau kita ikuti sejarah perjuangan yang bersifat kedaerahan,
> daerah-daerah yang
> konflik dengan penjajah belanda adalah daerah-daerah yang kental ke
> Islamannya.
> Sekian orang Sultan dan para penguasa yang nota bene Islam ketika itu, mau
> atau tidak
> mau pasti berhadapan dengan belanda. Perlu juga dicatat yang gigih
> menentang penjajah
> adalah orang-orang yang terganggu aqidah dan ibadahnya dengan kedatangan
> belanda.
> Sementara orang-orang yang bukan Islam lebih banyak memilih jalan tengah,
> atau
> malahan bekerja sama dengan belanda. Demikian juga orang-orang Islam dengan
> keimanan yang lemah ataupun kurang pengetahuan tentang Islam, sehingga kita
> mengenal ada belanda hitam dan belanda putih.
>       Dalam perjuangan kemerdekaan, pejuang-pejuang gigih tercatat dalam
> sejarah adalah
> orang-orang yang memang tinggi ke Islamannya dengan harapan kemerdekaan
> Indonesia
> akan memerdekakan orang-orang Islam (Panji Masyarakat, …. lupa terbitan,
> Hidayatullah
>  … juga lupa terbitan tahun berapa).
> Dan desakan para pejuang yang tergabung dalam BPUPKI terhadap Soekarno
> supaya mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan meletakkan
> Piagam Jakarta sebagai dasar (Pancasila versi Piagam Jakarta), adalah
> merupakan wujud nyata untuk mendirikan Negara berdasarkan Islam. Desakan
> ini oleh Soekarno dikembalikan dengan mengutus Kasman Singodimejo kepada
> para alim ulama, kiyai dan santri ketika itu, untuk melakukan dialog
> (melobi) dengan janji Soekarno bahwa NKRI versi mereka akan dibuat
> setelah kemerdekaan tercapai. Namun kemudian setelah merdeka Soekarno
> mengingkari janjinya dan tetap melaksanakan apa maunya (Hidayatullah,…. Th
> 2002).
>     Sidang Dewan konstituante yang sudah sampai pada final setelah
> bersidang
> lima tahun menginginkan ditegakkannya Negara berdasarkan Piagam Jakarta
> (Islam),
> dibubarkan oleh Soekarno dengan alasan terlalu lama bersidang, tapi yang
> sebenarnya adalah ketakutan kehilangan kekuasaannya. Dan kemudian
> membubarkan
> Masyumi sebagai partai yang dikhawatiri akan mengakhiri kekuasaan nya
> (Hidayatullah, … th 2002).
>    Nah pak Asmun, dari situ kita melihat, NKRI yang ada sekarang bukanlah
> NKRI yang diinginkan mayoritas rakyat Indonesia ketika itu. (Tentu pak
> Asmun bilang, kajian terperinci mengenai ini mesti dilakukan dulu, …tapi
> itulah kenyataan sejarah).
> Baik, ….. hal di atas ada, kalau kita fokus berbicara mengenai NKRI itu
> sendiri. Tapi dibalik itu semua, hasrat ini akan terpulang kepada diri
> pribadi orang-per-orang berdasarkan referensi, tempat berpijak, dimana
> ia menempatkan dirinya. Setiap orang akan berpendapat menurut tempat
> dimana ia berpijak.
>      Bagi orang yang menempatkan dirinya sebagai rakyat Indonesia
> (Indonesia-nya
> didahulukan sebelum hamba Tuhan), tentu akan berpikir bagaimana berbakti,
> bersetia hati, memajukan dan membangun Indonesia dan hidup di bawah payung
> Pancasila (versi UUD 45) yang juga mengakui agama Islam sebagai salah satu
> agama dan dapat hidup layak. Dalam arti kata, Islam hanyalah salah satu
> agama yang dipeluknya, yang diatur oleh departemen agama, dan dia bebas
> memilih agama mana saja dan bertukar-tukar agama, karena berada dalam NKRI.
>
> Toh lima agama itu diakui oleh NKRI sekarang.
>     Tapi bagi orang yang menempatkan dirinya sebagai hamba Tuhan
> (baca : hamba Allah), akan menempatkan dirinya sebagai hamba yang patuh
> kepada-Nya, yang tiap hari secara konsisten diikrarkannya dengan menyebut
> sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah
> saja,
> akan menempatkan NKRI di bawah agamanya. Yang dengan demikian NKRI mestilah
> mengikuti apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Karena dia adalah hamba
> Allah,
>  Tuhan yang mengatakan “tidak diciptakan jin dan manusia
> kecuali hanya untuk menyembah kepada-Ku”(QS: 51:56). Sehingga ia berfikir
> bahwa
> dirinya tidak akan diciptakan Tuhan, atau penciptaannya tidak berarti
> apa-apa bila
> tidak menyembah-Nya
> Hamba Allah, yakni hamba kepada Tuhan yang mengatakan “Sesungguhnya hukum
> itu tiada lain kecuali milik Allah (QS: 6: 57)”, yang akhirnya akan
> menempatkan UUD
>  mengikuti apa yang difirmankan Tuhan kepadanya.
>    Hamba Allah yang percaya kepada janji-janji Tuhannya, Tuhan yang akan
> memberikan
> sorga jannatun na’im apabila di dunia ini ia berjuang untuk Tuhannya dan
> menegakkan
> negara dan memerintah sesuai dengan petunjuk Tuhannya dalam Kitab-Nya
> (Al-Qur-an).
> Hamba Allah yang percaya kepada rasul utusan-Nya yang mengatakan “barang
> siapa
> yang fanatik golongan maka ia bukan dari golongan kami”(al-hadits), yang
> takut nanti
> terusir dari barisan Nabi-nya di padang mahsyar, sebelum masuk sorga.
> Hamba Allah yang percaya bahwa negara yang makmur (baldhatun tayyibah), dan
> dapat
> keampunan dari Tuhannya (wa rabbun gahaafur) hanya dapat tercapai dengan
> berlandaskan Islam.
>     Oleh sebab itu pak Asmun, semuanya kembali terpulang kepada individu
> masing-
> masing dimana ia menempatkan diri, mendahulukan imannya sebagai hamba Tuhan
>
> atau mendahulukan hidupnya sebagai individu Indonesia. Berpikiran jangka
> panjang
> (merentangi masa dan alam, dunia dan akhirat) atau berpikiran jangka pendek
>
> (hidup untuk kesenagan dirinya di alam dunia semata).
>
> Calak-calak ganti asah pak Asmun, panunggu tukang alun tibo.
>
> Wassalam
>
> St. Sinaro
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Reply via email to