http://www.youtube.com/watch?v=KYw78TKg6OI&feature=related
ikonyo silahkan danga....... 2011/5/11 ajo duta <ajod...@gmail.com>: > Mungkin alah ado youtubenyo atau mp3 Fen? > > > ---------- Forwarded message ---------- > From: Nofend St. Mudo <nof...@gmail.com> > Date: 2011/5/11 > Subject: [R@ntau-Net] Rap Pariaman Si Buset > To: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com> > > > Rabu, 11 Mei 2011 | 18:20 WIB >  > > TEMPO Interaktif, Padang - Bergairahnya industri rekaman di Ranah > Minang, Sumatera Barat, melahirkan para superstar lokal. Salah satunya > Buset. Lagu-lagunya digandrungi, albumnya laris manis, dan ia > kebanjiran undangan pentas hingga ke Malaysia.  > > Tembang Lauk (ikan) mengalun keras dari sebuah radio yang diputar > penjual ikan di Pasar Simpang Haru, Padang, Sumatera Barat. Lagu > Minang penuh humor yang didendangkan penyanyi Budi Setiawan atau > populer dengan nama Buset itu terdengar pas sekali dengan suasana > pasar ikan itu di suatu pagi pada Maret lalu. Lauk bercerita tentang > keseharian tukang ikan yang melayani bermacam pembeli serta impiannya > memiliki pesawat terbang. > > Lagu-lagu milik Budi memang tengah digandrungi. Lirik lagu-lagunya > yang penuh humor dengan dibumbui musik rap serta istilah-istilah > bahasa gaul anak muda Pariaman, Sumatera Barat. Albumnya berjudul > Radio Si Buset meledak di pasar. Di tengah menggilanya pembajakan, CD > album itu terjual lebih dari 30 ribu keping. Ini sebuah rekor cukup > fantastis buat penyanyi Minang pendatang baru yang biasanya paling > banter hanya terjual 15 ribu keping. > > Budi langsung mencuri hati para penggemarnya karena lagu-lagunya > tampil beda dengan tembang Minang terbaru lainnya, yang umumnya > bernada maratok (beriba hati) atawa mellow (melankolis). Selain itu, > tema lagu-lagu milik biduan berusia 28 tahun ini dilantunkan dengan > gaya rap penuh lawakan. Misalnya, lagu Bato Prend (Kenapa seperti itu > teman). Tembang bertema kritikan terhadap anak muda sekarang yang suka > narkoba, bercelana melorot, mabuk-mabukan, dan mengganggu cewek di > pasar. Dengan gaya lawakan, Budi menakut-nakuti akan azab di dalam > kubur berupa siksaan nan mengerikan. > > Lagu terkenal lain yang juga bersyair kocak adalah Radio Si Buset, > satu nomor di album milik Budi berjudul sama. Tembang itu menampilkan > Buset sebagai penyiar radio yang sedang meminta pendengar memesan > lagu. Nomor telepon radionya sangat panjang, 37 angka. Kemudian > pemesan lagu bernama Tanjidin juga memesan lagu berjudul sangat > panjang. > > Di mata para penggemarnya, Budi adalah penyanyi multitalenta. »Dia > masih muda, tapi super-kreatif, mencipta lagu sendiri, membuat ide > video klip sendiri,” kata Marwan. »Ia juga pemerhati sosial. Hal-hal > yang disentil dalam lagu-lagunya ada benarnya. Kalau diibaratkan, > Buset itu seperti Ahmad Dani-nya Sumatera Barat,” guru SMK Negeri 2 > Pariaman itu menambahkan. > > Budi memang fenomenal. Awalnya, ia bukan penyanyi yang lahir dari > panggung atau festival. Ia hanya anak muda biasa yang hobi nongkrong > dan bernyanyi dengan gitar bersama teman-temannya di depan rumah > orangtuanya di Kampung Pondok, Kota Pariaman. »Kalau sudah pegang > gitar, apa saja yang tampak di jalan saya jadikan lagu bahasanya pakai > istilah-istilah anak muda yang dekat dengan saya,” katanya. > > Sekitar empat tahun lalu, perkenalan Budi dengan Remon Kuantan, musisi > lokal di Pariaman, membawanya ke dapur rekaman, Planet Record. Hingga > kini Budi telah meluncurkan lima album, dan rata-rata laku di pasar. > Lagu-lagunya, terutama Radio Si Buset dan Bato Prend diputar di > radio-radio dan menjadi buah bibir. Budi juga kebanjiran undangan > pentas di mana-mana. Tak hanya di Sumatera Barat, tapi juga ke luar > daerah, hingga Papua. Bahkan ke Malaysia. > > Sebagai penyanyi yang tengah berkilau, Budi mendapat penghasilan yang > lumayan dari album-albumnya. Hanya, ia enggan menyebut angka > persisnya. » Kalau albumnya meledak, saya diberi bonus seperti sepeda > motor dan uang, cukuplah untuk menghidupi keluarga,” ujarnya. > > Pundi-pundinya juga bertambah dari pelbagai tawaran pentas yang datang > saban pekan, mulai menjadi pengisi acara tetap di Plaza Ramayana, > Bukittinggi, pesta pernikahan, hingga sunatan. Lalu, jika diundang ke > luar daerah, Budi mematok tarif minimal Rp 10 juta ditambah dengan > tiket pesawat dan akomodasi yang ditanggung oleh pengundang. Ia bebas > menerima undangan pentas karena kontraknya dengan produser hanya > sebatas album. > > Meski telah menjelma sebagai superstar baru di Ranah Minang,Budi tapi > merasa masih seperti orang biasa. Sampai saat ini Budi tinggal di > sebuah rumah kontrakan di Bukittinggi bersama istri dan seorang > anaknya. Ia masih mempersiapkan membangun sebuah rumah di Lubuk Alung, > Padangpariaman. »Jadi penyanyi ini rejeki harimau, kadang laku kadang > enggak,” ujarnya. > > FEBRIANTI > http://m.tempointeraktif.com/2011/05/11/333873/ > > > > Wassalam > Nofend | 34+ | Cikasel > > Sent from Pinggiran JABODETABEK® > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat > lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan > di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > > > -- > Wassalaamu'alaikum > Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), > gelar Bagindo, suku Mandahiliang, > lahir 17 Agustus 1947. > di Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. > rantau: Deli dan Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA > ------------------------------------------------------------ > "Kepedulian sanak terhadap anak-anak nagari ditunggu. Mari sisihkan > rejeki kita Rp.250.000 untuk satu paket baju seragam bagi anak-anak > yang tak bersekolah, hanya karena tak sanggup beli baju seragam". > Transfer infaq sanak ke rek YPRN No. 0221919932 Bank BNI > -- Wassalaamu'alaikum Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), gelar Bagindo, suku Mandahiliang, lahir 17 Agustus 1947. di Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau: Deli dan Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA ------------------------------------------------------------ "Kepedulian sanak terhadap anak-anak nagari ditunggu. Mari sisihkan rejeki kita Rp.250.000 untuk satu paket baju seragam bagi anak-anak yang tak bersekolah, hanya karena tak sanggup beli baju seragam". Transfer infaq sanak ke rek YPRN No. 0221919932 Bank BNI -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/