Kalau lah ka SBY, iyo lepak rasonyo sagalo urusan...:)

Tapi kan Gubernur kito dari PKS, nan partainyo lah mangatokan baso koalisi
jo pak SBY ko adolah akidah partainyo.
Mudah2an lai tersentuh saketek SBY dek itu....

Kalau di milis ISNET nan banyak petinggi partai disinan, tamasuak mas Drajat
Wibowo (PAN), pak Harry Azhar (Golkar) dll, iyo ambo tulis sajo "pantat
siapa di pempus, legislatif dan partai yang harus dijilat agar dana
rekonstruksi gempa ini bisa turun?".
Kebetulan sadang mambahas CALO ANGGARAN....

Wassalam
fitr

2011/5/28 Indra J Piliang <pi_li...@yahoo.com>

> Dari berita ini, berarti dana bantuan bencana ke Sumbar yg hilang sebesar
> Rp. 3,1 Trilyun.
>
> Kmn mencarinya? Kalau mengikuti berita lagi:
>
> 1. Ke Badan Anggaran DPR RI. Ketuanya berasal dari Fraksi PG, wakil2nya
> dari PD, PDIP dan PKS.
>
> 2. Ke Departemen Keuangan, dg asumsi dana yg Rp 3,1 T itu dikembalikan ke
> kas Depkeu, krn mungkin realisasi penyerapannya yg tak tercapai. Dana itu
> bisa diaktifkan kembali utk muncul.
>
> 3. Persoalannya, skrg sudah akhir bulan Mei 2011. Setahu saya, APBN
> Perubahan selayaknya diurus bulan Maret-April, krn bulan Mei disahkan. Jadi,
> kecil kemungkinan masuk ke APBN-P. Kalau diusahakan lagi, adanya di APBN
> 2012-2013. Masih lama lagi.
>
> 4. Ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Ketuanya Pak Syamsul Maarif.
> Tp masalahnya, dana yg diminta adalah dana infrastruktur, bukan dana tanggap
> darurat (lauk pauk, makan, tenda, dll).
>
> 5. Ke kementerian terkait, misalnya Kementerian PU. Tp apakah sudah ada dlm
> alokasi dana non bencana? PU punya prioritas lain.
>
> 6. Ke Presiden. Ini jalan satu2nya. Presiden keluarkan semacam Inpres dan
> Keppres, khusus utk Sumbar. Hal ini dilakukan thd Aceh, Yogya dan Papua
> kalau tak salah.
>
> Masalah ini muncul krn pas era Pak Gamawan Fauzi, muncul penolakan utk
> membentuk semacam BRR-Aceh. Di milis ini dulu muncul diskusi kearah itu, tp
> Gubernur menolak.
>
> Semoga Pak Irwan bisa membuat tim khusus utk mencari "Dana Hilang" itu.
> Lalu lbh byk melakukan aktivitas lobby, dll. Terutama kepada Presiden SBY,
> tentunya.
>
> ~~."IJP".~~
> ------------------------------
> *From: * Fitrianto <fitr.tanju...@gmail.com>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 28 May 2011 10:26:55 +0900
> *To: *<rantaunet@googlegroups.com>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Kasihan Gubernur Sumbar
>
> Iko nan dari padang-today (indak pakai namo partai)....
>
> http://www.padang-today.com/index.php?mod=berita&today=detil&id=28483
>
> Wassalam
> fitr
>
>  Provinsi Sumatra Barat
> Gubernur Mengeluh, 19 Gedung Belum Terurus
>
> JPNN Berita Pemerintahan Jumat, 20/05/2011 - 22:03 WIB Fasli 303 klik
>
> [image: Gubernur Sumbar Irwan Prayitno]
>
> Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta seluruh anggota DPR dan DPD
> asal daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Barat menggunakan kekuatannya untuk
> memanggil Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo guna mengingatkan
> mengenai belum beresnya penanganan pasca gempa bumi di Sumbar.
>
> "Saya mau kongrit, mohon kiranya kalau tidak ada keberatan, kekuatan kita
> di parlemen ini memanggil Menteri Keuangan untuk mengatakan jangan kira
> Sumbar itu sudah selesai dari penanganan gempa bumi. Masih ada sekitar 50
> ribu rumah masyarakat dan 19 gedung Pemerintah Daerah (Pemda) yang masih
> rata dengan tanah dan pegawai kita semuanya berserakan," kata Irwan Prayitno
> dalam acara pertemuan reguler Gubernur Sumbar dengan Kaukus Sakato, Parlemen
> Indonesia, di ruang rapat Pimpinan DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5).
>
> Disebutkan, ada 19 lebih gedung pemerintahan akibat gempa runtuh dan hancur
> yang hingga kini belum ada dana pembangunannya. Hanya gedung Dinas Pekerjaan
> Umum dan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) yang sudah beres.
> "Saya ulangi belum ada danya untuk membangunnya."
>
> Dikatakan, awalnya ada dana dari APBN untuk Sumbar sebanyak Rp6,4 triliun.
> Sekitar Rp3,3 triliun untuk bantuan rumah masyarakat itu sudah turun dan
> digunakan untuk membangun yang tuntas dalam tiga bulan. "Kami dapat award
> dari BNPB sebagai provinsi tercepat menyalurkan bantuan terhadap 154 ribu
> rumah dan memeliki track record terbaik dalam penanggulangan darurat. Itu
> tahap pertama, sisanya sekitar 50 ribu rumah dan sudah ada dananya Rp300
> miliar," ujarnya.
>
> Lebih lanjut, kata Irwan, Pemprov minta dari sisa Rp6,4 triliun itu dengan
> bicara ke BNPB. Kata Kepala BNPB, mesti diurus ke Menteri Keuangan, yang
> saat itu dijabat Sri Mulyani Indrawati. "Kemudian Bu Ani Dirjen Anggaran,
> termasuk ke Badan Anggaran DPR. Kata Badan Anggaran DPR sudah dimasukan
> kembali, lalu ada surat dari Kementerian PU soal pembangunan itu diserahkan
> pada kementerian masing-masing," ungkapnya.
>
> Karena tidak jelas, lanjut Irwan, pihaknya menyurati presiden hingga dua
> kali dan direspon melalui wakil presiden yang ternyata uangnya sudah tidak
> ada sama sekali. Bahkan Dirjen Anggaran Kemkeu malah meminta agar Pemda
> Sumbar membangunnya melalui APBD. "Dirjen Anggaran bilang pakai APBD saja,
> lalu saya jawab sama saja dengan mati berdiri. Mana ada dana provinsi untuk
> membangun itu. Sama sekali tidak ada," tegas mantan Ketua Komisi VIII DPR
> itu.
>
> Demikian juga halnya saat Musrenbangnas dua bulan yang lalu, Pemprov sudah
> mengajukan usulan melalui kementerian dan lembaga terkait. "Tapi kawan-kawan
> di sana tidak menyetujui karena mereka menyarankan itu melalui BNPB. Tapi di
> BNPB sendiri hingga kini belum ada juga," imbuhnya.
>
> Terakhir politisi PKS itu membeberkan kondisi keseluruhan PNS di Sumatera
> Barat. Dinas Pertanian ada di Indarung, Peternakan masih di bedeng-bedeng,
> Dinas PU menyewa-nyewa dan numpang. DPRD masih di garase mobil operasional
> DPRD. Gubernur dan wakil gubernur berkantor di rumah. Seluruh pegawai Sekda,
> bekerja di aula, bersempit-sempit di situ. Silakan cek satu-persatu,"
> sarannya. "Ini siapa yang bertangggung jawab, ini kan bencana alam yang
> sama-sama tidak kita ingini," tukasnya. (fas/jpnn)
>
> [ Red/Revdi Iwan Syahputra ]
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke