waalaikumsalam wr wb, pak Wannofri Samry sarato angku, mamak, bundo jo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo muliakan,
Nan salamo ko ambo pahami mengenai pendidikan adalah sarana untuk merubah pola pikir seseorang ataupun kelompok masyarakat, baik secara formal maupun informal. Mungkin bisa di lihat pada http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, Pendidikanadalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaranagar peserta didiksecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Mengenai memperbanyak sertifikat (mungkin ijazah yang pak WNS maksud) saya kira lebih condong ditanyakan kepada universitas/institut yang membuka lembaga pendidikan sabtu minggu kebut seminggu yang banyak diikuti oleh masyarakat kita, terutama PNS di provinsi maupun di kabupaten & kota. Dimana mereka mengikuti perkuliahan di lembaga perguruan tinggi mantun selama 2 hari dalam sepekan, yaitu hari minggu & sabtu dari pagi hingga malam hari. Saya kira UT seperti universitas umumnya, yang menjadi perbedaan adalah sistem tatap muka digantikan dengan modul-modul dimana mahasiswa lebih mandiri dari pada sistem pendidikan tinggi reguler lainnya. Mungkin bisa ditinjau lebih jauh lagi pada link dibawah ini, http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_terbuka http://www.ut.ac.id/ wasalam AZ/lk/33th kantor pemerintahan nagari Tanjuang kec. Sungayang, Tanah Datar Universitas TerbukaUniversitas Terbukaadalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar terbuka dan jarak jauh. Sistem belajar ini terbukti efektif untuk meningkatkan daya jangkau dan pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil, baik di seluruh nusantara maupun di berbagai belahan dunia. Tanpa memandang kondisi mahasiswa, sistem belajar terbuka dan jarak jauh yang diterapkan UT membantu pencapain tujuan belajar karena: * tidak ada pembatasan jangka waktu penyelesaian studi dan tidak memberlakukan sistem drop out; * tidak ada pembatasan, baik tahun kelulusan ijazah SLTA maupun umur; * waktu pendaftaran (registrasi) leluasa sepanjang tahun; * ruang, waktu, dan tempat belajar yang fleksibel sesuai dengan kondisi mahasiswa; * penggunaan materi belajar multimedia, termasuk bahan belajar cetak baik yang dilengkapi dengan kaset audio dan video/CD, CD-ROM, siaran radio dan TV, maupun bahan belajar berbasis komputer dan internet. ________________________________ Dari: wannofri samry <wanno...@yahoo.com> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Rab, 1 Juni, 2011 00:19:22 Judul: Re: [R@ntau-Net] Universitas Terbuka Sebagai Salah Satu Solusi Pendidikan di Nagari-Nagari salam, batanyo ciek pak Armen, apokah UT untuak nagari ko tidak hanya untuk memperbanyak sertifikat sarjana. sebab yang bukan terbuka saja tidak benar apa lagi yang terbuka, yang selama ini hanya sekdar formalitas. wassalam WNS --- On Wed, 6/1/11, Armen Zulkarnain <emeneschoo...@yahoo.co.id> wrote: >From: Armen Zulkarnain <emeneschoo...@yahoo.co.id> >Subject: [R@ntau-Net] Universitas Terbuka Sebagai Salah Satu Solusi Pendidikan >di Nagari-Nagari >To: rantaunet@googlegroups.com >Cc: "Saafroedin Bahar Kampuang Dalam" <saafroedin.ba...@rantaunet.org>, >"Afrijon >Ponggok Batipuah Baruah" <aafri...@yahoo.co.id>, "Abraham Ilyas Tanjuang" ><abrahamil...@gmail.com> >Date: Wednesday, June 1, 2011, 1:25 AM > > >Assalamualaikum wr wb > > >Angku, mamak, bundo sarato adi dunsanak sapalanta RN nan ambo muliakan, > > >seiring pendampingan pelatihan website nagari, di beberapa kesempatan ambo >sering melewakan bahwa ke depan untuk nagari-nagari yang telah terdapat akses >internet bisa memanfaatkan kemudahan koneksi dengan mengakses situs >Universitas >Terbuka (UT). Dengan begitu, guru SD, TPA, perangkat nagari bahkan anak >kemanakan kita yang berada di nagari-nagari & ingin meneruskan pendidikannya >ke >strata 1 & magister bisa memilih UT sebagai solusi alternatif meneruskan >jenjang >pendidikan. > > >Untuk nagari Minangkabau, Sungayang & Tanjuang, kec. Sungayang kab. Tanah >Datar, dimana NGO Marapalam sedang melakukan pendampingan pelatihan website & >mailing list nagari nagari, sudah didapati kesepahaman secara lisan agar ke 3 >pemerintahan nagari memberikan akses internet gratis kepada masyarakat nagari >diluar jam kerja pemerintahan nagari. > > >Dengan begitu, paket sociality internet speedy yang merupa paket unlimited >dengan biaya sebesar Rp 215.000,- per bulan (sudah termasuk ppn 10%), bisa >dimanfaatkan secara maksimal oleh perangkat nagari bersama-sama masyarakat >nagari. > > >Ke depan, pemuda nagari yang telah dilatih dalam pendampingan ini yaitu >sejumlah >30 pemuda nagari di ke 3 pemerintahan nagari ini, bisa melakukan sharing ilmu >yang sudah diperoleh selama pelatihan 3 minggu dengan 2 sesi setiap harinya >(sesi I : jam 15.00 - 17.00 wib, sesi II : jam 20.15 - 23.00 wib) selama 6 >hari >dalam sepekan (hari Jumat diliburkan) kepada masyarakat nagari dengan sasaran >utama adalah pemuda nagari dari rentang usia pendidikan SMP hingga usia 35 >tahun. > > >Tentunya, hal ini perlu sokongan penuh dari kalangan perantau, terutama >perantau >nagari-nagari yang telah dilakukan pendampingan, yaitu nagari Minangkabau, >Sungayang & Tanjuang. Setelah dirundingkan bersama, untuk nagari Sungai Patai >& >Andaleh Baruah Bukik yang berada dalam wilayah administrasi kec. Sungayang >kab. >Tanah Datar nantinya bisa memperlajari hal ini kepada 30 pemuda di ke 3 nagari >yang telah dilakukan pendampingan. > > >Salah satu hal yang menarik darii kegiatan pendampingan ini adalah, selain >mencoba merintis jembatan komunikasi dunia maya antara pemerintahan nagari >dengan perantaunya, fasilitas internet di pemerintahan nagari yang bisa >dipergunakan oleh masyarakat nagari diluar jam kerja bisa membantu masyarakat >nagari yang kurang mampu secara materi untuk tetap meneruskan pendidikannya ke >strata 1, dan tetap berdomisili di nagari sambil meneruskan produksi di >nagari-nagari yang umumnya bergerak di bidang pertanian, peternakan & UKM. > > >Yang menjadi pertanyaan mendasar adalah, apakah ada jejaring urang minangkabau >di UT ini, terutama sebagai guru besar, staf rektorat & dekanat yang mungkin >bisa dihubungkan dengan persatuan wali nagari di 11 Kabupaten Sumbar? Mungkin >ado dari angku, mamak, bundo ataupun adi dunsanak yang bisa memberikan >informasi >ataupun pencerahan seputar hal ini. Akhir kata, ambo mohon maaf pabilo ado nan >kurang berkenan, mohon tukuak jo bilai pabilo ado nan kurang. > > >wasalam > > >AZ/lk/33th >surau Mandahiliang kanagarian Tanjuang, Tanah Datar > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/