Assalamualaikum,wr,wb.

Pak Saaf, Adinda Firdaus HB dan Hadi Saputra nan ambo hormati.

Sato ambo sakaki jo topik nan Pak Saaf katangahkan diateh.

Ambo tamasuak nan agak pesisimis dengan perkembangan Gebu Minang dalam 5 tahun 
terakhir ko. Samo seperti Adinda Hadi nan mempertanyokan MASIH ADAKAH GEBU 
MINANG ? Apo dek karano ambo jauah dari Pusat Ibukota atau memang kesibukan 
kito 
masiang2 nan manjarek kito sahinggo kito indak bisa ber GEBU MINANG RIA. 
Rasonyo 
ambo sebagai Moderator RGM-GM salamo labiah 5,5 (limo satangah) tahun ko indak 
kurang info dan berita nan dilayangkan di milis Gebu Minang tersebut.

Batua juo kecek Pak Saaf, ber Minang-minang tingkek Nagari labiah smooth 
jalannyo bilo dibandiangkan pado tingkek Kabupaten atau Propinsi. Contoh nan 
disampaikan Pak Saaf adolah kebetulan kampuang atau nagari kami Sulik Aie atau 
nan labiah dikenal dengan organisasi SAS nyo. 


Jadi, reposisi nan diparalukan di Padang Panjang tgl 8-10 Juli 2011 bisuak 
kongkrit nyo seperti apo Pak Saaf ?

Mungkin itu sajo ciek tanyo ambo, semoga Pak Saaf bersedia manjaweknyo.
Sampai basuo di Padang Panjang.

Wassalam,
HM Dt.Marah Bangso (54+)

NB : Sakali lai maaf, nan bajelo indak ambo hapuih.




________________________________
From: Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com>
To: rantaunet rantaunet rantaunet <rantaunet@googlegroups.com>
Cc: Asril H. Tanjung <menaragad...@yahoo.com>; Ir. Raja Ermansyah JAMIN 
<hanni.ja...@gmail.com>; gebuminang pusat <gebuminangpu...@gmail.com>
Sent: Wed, June 15, 2011 12:51:43 AM
Subject: [R@ntau-Net] MASIH ADAKAH GEBU MINANG ?



Assalamu alaikum ww Dinda Hadi Saputra, Dinda Firdaus HB, dan para sanak 
sapalanta,

Agak terlambat saya menjawab email Dinda berdua di bawah ini.Saya menilai bahwa 
pertanyaan Dinda berdua tentang Gebu Minang menunjukkan kesungguhan dan harapan 
Dinda berdua, agar organisasi para perantau Minang yang kita dirikan bersama 20 
tahuh yang lalu ini bisa berjalan dengan lancar.

Izinkan saya menjawabnya dalam dua bagian, bahwa bagian umum, dan bagian khusus 
Gebu Minang.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi organisasi para perantau Minang 
hampir 
sama keadaannya dengan tatanan masyarakat Minang di Ranah, yaitu berbasis 
nagari. Pada umumnya organisasi perantau yang berjalan baik adalah yang 
berbasis 
nagari dan terdiri dari para anggota yang saling mengenal dan saling mengetahui 
satu sama lainnya. Suasananya amat akrab, dan pada umumnya bisa melaksanakan 
kegiatan rutinnya dengan lancar. Suatu contoh paling baik mengenai organisasi 
perantau yang berbasis nagari -- dan yang mungkin paling berhasil -- adalah SAS 
dari Sulit Air.
Satu tingkat di atasnya adalah organisasi para perantau yang berasal dari 
kabupaten atau kota yang sama, dimana suasana keakraban masih bisa dipelihara. 
Dua contoh dari organisasi perantau Minang tingkat kabupaten yang juga berjalan 
baik adalah PKDP dari Padang Pariaman, dan SSS dari  Solok.
Tidak demikian halnya dengan organisasi perantau Minang untuk tingkat Sumatera 
Barat. Mau atau tidak mau harus kita akui bahwa perasaan 'berminang-minang' ini 
jauh lebih lemah jika dibandingkan dengan perasaan berkabupaten dan perasaan 
bernagari. Sifatnya lebih abstrak dan lebih bersifat impersonal, sehingga kadar 
keakraban jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan organisasi para perantau 
pada tingkat kabupaten dan nagari.
Sekarang tentang Gebu Minang. Seperti kita ketahui bersama, Gebu Minang 
tidaklah 
tumbuh secara alamiah, tetapi sebagai respons terhadap anjuran pak Harto agar 
setiap orang Minang beriur seribu rupiah setiao bulan untuk membiayai 
pembangunan daerahnya dengan kemampuan sendiri. Gagasan ini baru, sehingga yang 
mendengar saran tersebut secara langsung di desa Aripan, Solok, termangu-mangu 
saja  menanggapinya.
Di atas kertas tentu saran tersebut masuk akal. Namun tidak demikian halnya 
ketika akan diambil langkah untuk mewujudkannya. Selama delapan tahun 
(1982-1989) tidak ditemukan cara bagaimana sebaiknya untuk mewujudkannya. Salah 
satu sebabnya adalah oleh karena kita orang Minang belum terbiasa 
'berminang-minang' pada tingkat provinsi ataupun pada tingkat Indonesia. 
Apalagi 
setelah diperhitungkan, ternyata ongkos menghimpun seribu rupiah sumbangan 
setiap bulan jauh lebih mahal dari uang seribu rupiah yang akan dikumpulkan. 
Oleh karena itu, ada dua langkah yang dipilih untuk melaksanakan gagasan 
tersebut : 1)  memilih para tokoh Minang yang masih menjabat dalam pemerintahan 
sebagai ketua umum Gebu Minang, yang memang sudah terbiasa bergerak di tingkat 
provinsi dan di tingkkat Indonesia; 2) membangun lembaga keuangan mikro bank  
perkreditan rakyat, yang bisa mewadahi harapan itu. Kedua langkah ini ternyata 
efektif, Gebu Minang berhasil memfasilitasi berdirinya 44 (empat puluh empat) 
bank perkreditan rakyat (BPR) berbentuk perseroan terbatas `atau koperasi, baik 
dengan cara mengurus akta notaris, menyelesaikan perizinannya, mencarikan 
pinjaman untuk tambahan modal, serta melatih dan mendidik dan melatih calon 
direksi serta staf.
Sesuai dengan bentuk badan hukumnya itu, perseroan terbatas dan koperasi 
tersebut dimiliki oleh para pemegang saham serta para anggota koperasi, bukan 
oleh Gebu Minang yang hanya menempatkan diri sebagai fasilitator saja.
Sekarang, setelah dua dasawarsa, sebagian besar BPR tersebut masih berjalan 
baik, sedangkan sebagian lagi berjalan tertatih dan bangkrut oleh karena 
mismanajemen. 
Pengalaman  menunjukkan bahwa ada batas dari dukungan keuangan yang bisa 
digalang dari para perantau ini. Walau pada mulanya direncanakan untuk 
mendirikan 100 (seratus) buah BPR, tetapi setelah 44 buah tersebut, dukungan 
para perantau ini sudah kehabisan nafas.[ Hal ini juga terjadi pada Dana Abadi 
Minangkabau Internasional yang diprakarasi Prof Buchari Alma dari Bandung.] 
Pada tahun 2001, di bawah kepemimpinan pak Fasli Jalal, Gebu Minang mengadakan 
reposisi, dengan menangani satu bidang yang belum banyak diperhatikan, yaitu 
bidang kebudayaan. Gebu Minang yang mulanya merupakan singkatan dari 'gerakan 
seribu rupiah minang', diganti menjadi singkatan dari 'gerakan ekonomi dan 
budaya Minang'. Reposisi ini dikukuhkan dalam Musyawarah Besar ke empat di 
Sawah 
Lunto, pada tahun 2005. 
Sudah barang tentu, sebagai organisasi yang terdiri dari para sukarelawan,  ada 
keterbatasan dalam ruang gerak Gebu Minang, yaitu sangat tergantung pada 
kesadaran dan kesediaan setiap sukarelawan itu sendiri. Jika banyak yang 
bersedia dan benar-benar bersifat sukarela, akan lancarlah kegiatan Gebu 
Minang. 
Bila tidak, maka kendorlah kegiatan Gebu Minang. [ Sudah barang tentu, krismon 
tahun 1997 memberikan pukulan besar terhadap kegiatan Gebu Minang. Jumlah 
pegiat 
dan donatur menyusut dengan tepat. Beberapa BPR terpaksa gulung tikar, oleh 
karena para nasabahnya -- tentu urang awak -- tidak mampu membayar kredit yang 
diterimanya.]
Pengurus Gebu Minang yang dihasilkan oleh Mubes ke empat di Sawah Lunto akhiur 
tahun 2005 dan mempunyai masa jabatan sampai akhir 2010, berjumlah 335 orang 
(tiga ratus tiga puluh lima) orang, yang diharapkan akan mengampu 72 (tujuh 
puluh dua) bidang, sesuai dengan yang diminatinya masing-masing.Namun, yang 
nyatanya rajin memberikan sumbangan dan  tenaganya setiap waktu adalah sekitar 
10-15 orang saja. 
Sudah barang tentu ada berbagai sebab mengapa demikian kecil jumlah para 
pegiatan Gebu Minang tersebut, salah satu di antaranya bersifak klasik, antara 
lain 1)  lebih kuatnya perasaan solidaritas pada tingkat nagari dan kabupaten 
daripada pada tingkat provinsi nan nasional; dan 2)  kesibukan masing-masing 
anggota pengurus serta kurangnya komunikasi. Menurut penglihatan saya, 
sekretariat Gebu Minang cukup rajin mengirimkan undangan rapat, namun yang 
memberkan respons ya sekitar 10-15 orang itu saja.
Apa yang sudah dihasilkan oleh kepengurusan Gebu Minang periode 2005-2010 ini. 
Menurut penglihatan saya, selain memelihara eksistensi Gebu Minang, juga cukup 
aktif memberikan bantuan kepada masyarakat kita di Ranah sewaktu terjadinya 
bencana alam, baik dalam bentuk makanan, pakaian,  maupun menurunkan tim medis, 
lengkap dengan dokter dan obat-obatnya, langsung ke daerah bencana. Selain itu 
ikut memprakarsai dirumuskannya iABS SBK sebagai jati diri dan identitas 
kultural Minangkabau, mulanya direncanakan`dalam bentuk Kongres Kebudayaan 
Miangkabau (KKM), kemudian terpaksa diubah formatnya menjadi Seminar Kebudayaan 
Minangkabau Gebu Minang (SKM GM). 
Apa alasannya Gebu Minang kok memprakarsai rumusan ABS SBK ini ? Sebabnya 
adalaha oleh ABS SBK tercantum sebagai dasar organisasi Gebu Minang, dalam 
Pasal 
4 Anggaran Dasar Gebu Minang 2005. Mengapa diadakan di Sumatera Barat ? Oleh 
karena sekuruh kegiatan Gebu Minang didedikaskan pada pembangunan Sumatera 
Barat, dan oleh karena -- ebntu saja __ ABS SBK tidak mungkin dirumuskan 
sendiri 
oleh Gebu Minang. SKM GM yang diselenggarakan medio Desember 2010 tersebut 
dihadiri oleh 1.000 orang, terdiri wakril-wakil Rantau`dan Ranah, tentu yang  
mendukung gagasan ini. Sebagai catatan, dapat saya sampaikan bahwa walaupun 
sedikit terlambar oleh karena berbagai hambatan teknis, seluruh dokumen penting 
dari SKM GM tersebut telah selesai dicetak dan secara bertahap sudah mulai 
disosialisasikan.
Sedianya Mubes ke lima Gebu Minang diadakan bulan desember 2010, tetapi oleh 
karena 'force majeur' yang mengaruskan empat kali penundaan KKM/SKM GM, maka 
Gebu Minang pada saat ini sedang mempersiapkan Mubes kelima, yang jika tidak 
ada 
halangan akan diadakan di STSI Padang Panjang tanggal 9-11 Juli ad. Seperti 
biasa, acaranya tediri dari laporan pengurus periode 20095-2010, pemandangan 
umum utusan, pembasahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, menyusun 
program kerja 2011-2016, dan memilih pengurus baru. Dapat saya tambahkan bahwa 
sehubungan dengan telah terjadinya demikian banyak perubahan, dalam Mubes 
kelima 
yad tersebut Gebu Minang bisa mengadakan  reposisi kembali, sesuai dengan kata 
pepatah: 'lapuak-lapuak dikajangi, usang-urang diperbaharui.'
Sekianlah khabar dari saya. Terlebih terkurang, saya minta maaf.

Email asli :
 
ET Hadi Saputra Wed, 25 May 2011 19:44:54 -0700
Assalamualaikum wr wb.
Saya juga menunggu jawaban dan verifikasi apakah Gebu Minang masih ada? Saya 
lihat Yayasan Gebu Minang memang masih ada tertulis dibeberapa BPR. Tapi 
Lembaga Gebu Minang tidak ada beritanya. Pernah saat Gempa ada spanduk Gebu 
Minang, dan saat KKM ada juga Gebu Minang. Namun yang pasti sejak 2007 saya dan 
teman2 yang termasuk diantara pengurus Gebu Minang yang tidak pernah (atau 
memang tidak dianggap) diundang rapat ataupun kegiatan Gebu Minang. Beberapa 
kawan juga bertanya, kemana mau 'mengadu' kalau ingin bertemu Gebu Minang? Saya 
hanya bisa jawab, ke Rumah Gadang di Surabaya saja, ada Gebu Minang Jawa Timur. 
Ketika ada yg bertanya masalah ideologi-politik-budaya Minang, saya bisa jawab: 
ke ayahanda Saafroedin Bahar saja di Malang. Ketika bertanya tentang Gebu 
Minang Pusat, saya hanya bisa diam.
Saya setuju dengan kakanda Firdaus HB, bahwa ada beberapa hal yg memang tidak 
perlu digembar gemborkan ketika kita mengerjakan sesuatu, apakah ini yg sedang 
terjadi dengan Gebu Minang?
Mudah2an semua memang sepaham dengan sebagian diantara kita; bahwa berbuat 
dengan orientasi hasil (result oriented) juga merupakan pilihan bijak. Dan 
mudah2an ini yg sedang terjadi di Gebu Minang.
Wassalam
ET Hadi Saputra Katik Sati
Sedang di Denpasar siap2 ke Jakarta
 
Wonderful Indonesia http://www.faceofindonesia.com 
http://hadi.serba.info
h...@serba.info
 
-----Original Message-----
From: "Firdaus HB" <daus...@yahoo.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thu, 26 May 2011 00:34:49 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Empat Mahasiswa Undangan dari 
SMAN1PariamanTerancamBatalkarena
 Miskin
 
Tks Pak Saaf, yg telah meneruskan email saya ke Ketua Gebu Minang Pusat dan 
Sekretaris Eksekutif nya.
 
Saya dan teman2 lainnya di Rantaunet ini akan menyimak kira2 kapan ada jawaban 
dari Gebu Minang Pusat dan bagaimana isi tanggapannya. Ini juga bagian dari 
Responsif nya Pengurus Gebu Minang Pusat. Apalagi yang mengabari adalah Pak 
Saaf selaku Ketua Pembina Pengurus Gebu Minang Pusat tsb.
 
 
Wassalam
Firdaus HB (43)
Ket. GMJT.
 
 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
 
-----Original Message-----
From: "Dr Saafroedin Bahar" <saafroedin.ba...@rantaunet.org>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 25 May 2011 14:56:48 
To: pusat, gebuminang<gebuminangpu...@gmail.com>; 
rantaunet@googlegroups.com.<rantaunet@googlegroups.com.>; H. Tanjung, 
Asril<menaragad...@yahoo.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: Hb, Firdaus<daus...@yahoo.com>; Ermansyah Jamin Ir Dt Tanmalimputi, 
Raja<hanni.ya...@gmail.com>
Subject: Fw: [R@ntau-Net] Empat Mahasiswa Undangan dari 
SMAN1PariamanTerancamBatal
 karena Miskin
 
Pak Asril, pak Jamin, Warni, saya teruskan email dari bung Firdaus HB ttg Dana 
Abadi yg digagas Gebu Minang, dgn tujuan a.l memberi beasiswa. Ada empat 
mahasiswa undangan dari SMAN 1 Pariaman yg dirasa layak mendapat bantuan.
Wassalam, 
Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.
 
-----Original Message-----
From: "Dasriel A Noeha" <dasrielno...@yahoo.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 25 May 2011 14:15:47 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Empat Mahasiswa Undangan dari SMAN
 1PariamanTerancamBatal karena Miskin
 
YPRN banyak teori, telat sudah pak,
 
Kami dari Forahmi sudah langsung bergerak hari ini dan insyaallah besok 1 
utusan ke Pariaman menyampaikan sumbangan utk anak2 itu
 
Maaf
DAN
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
-----Original Message-----
From: "Firdaus HB" <daus...@yahoo.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 25 May 2011 13:39:16 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Empat Mahasiswa Undangan dari SMAN 1
 PariamanTerancamBatal karena Miskin
 
Ass.W.W. Pak Saaf, Ajo Duta dan sanak sapalanta yth, tentu kita semua berharap 
anak cerdas dari keluarga kurang mampu ini tersalurkan cita2nya....saya punya 
pendapat dalam menghadapi hal ini :
1. Sebaiknya/seharusnya ini menjadi lahan amal bagi Organisasi Rantau 
dimana/dikota  apa anak tsb diterima.
2. Bagaimana khabar dengan Dana Abadi yg dulu (kalau tidak salah) digagas oleh 
Gebu Minang Pusat.
3. Jadikan berbagai persoalan di Ranah dan di Rantau ini menjadi Pembahasan 
Khusus bagi Gebu Minang Pusat, yg kita didaerah2 menunggu khabar langkah2 
bersama yg perlu kita lakukan. Begitu pula bagi organisasi2 Rantau lainnya 
termasuk Forum Sillaturrahim Saudagar Minang. Maupun Rantaunet.
 
Demikian ikut sumbangsaran ini.
 
Wassalam
Firdaus HB (43)
Ketua GMJT

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke