Memang benar. 
Kalau kita tanya kepada anggota Polsek,
tentang "gejolak sosial", konflik sosial
baik "vertikal" maupun "horisontal",
mungkin jawaban anggota Polsek:
"Di siko tanang2 se komandan ....."
 
Dan segala ilmu dari Prof Sarlito-pun,
menjadi barang tak berguna.
 
Tapi kalau pertanyaannya kita ubah:
"Di ma tampek-tampek nan acok tajadi
CAKAKBANYAK  .....?",
Maka anggota Polsek itu
akan garuk-garuk kepala, pusing!
Penyebab cakakbanyak bermacam-macam.
 
Kalau sudah terjadi cakak banyak,
pak Danramilpun ikut turun tangan.
 
Perlu tidaknya teori Prof Sarlito,
kita check dengan pertanyaan:
Ada tidak fakultas psikologi di Sumbar?
Kalau ada, kurikulum 
maupun kepustakaannya,
bertaraf lokal/tradisional, nasional atau
internasional?
 
Lantas masalah cakak banyak ini,
layak nggak dijadikan sasaran
penyelidikan para psikolog?
 
Silahkan klik:






http://www.google.co.id/search?sourceid=navclient&ie=UTF-8&rlz=1T4RNRN_enID432&q=cakak+banyak+sumbar
 
Wass, Jacky M.


--- Pada Sen, 4/7/11, Edi Has <edia...@yahoo.com> menulis:


Dari: Edi Has <edia...@yahoo.com>
Judul: [R@ntau-Net] PROF SARLITO.............................................
Kepada: "Rantau Net google" <RantauNet@googlegroups.com>
Tanggal: Senin, 4 Juli, 2011, 10:31 PM




Bung Prof Sarlito Yth:


Menaggapi pendapat  tulisan oleh Prof Sarlito 
ada kecemasan yang mengakibatkan terjadinya gejolak sosial dimasyarakat, 
itu adalah merupakan teori 
berdasarkan pengalaman yang terjadi 
didaerah lain, 
tapi didaerah Minang mungkin itu 
tidak mungkin terjadi, karena :
 
a. di Sumatera Barat hanya ada satu suku, 
satu bahasa, satu budaya, yaitu  Minangkabau.
 
b. di Sumatera Barat hanya ada satu agama 
yaitu agama Islam.
 
c. di Sumatera Barat hanya ada satu falsafah 
hidup yaitu 
"Adat basandi sayarak, sayarak basandi kitabullah"
 
d. Urang Minang menjunjung tinggi demokrasi, 
tagak samo tinggi, duduak samo randah.


Ndak usah cameh, bung Prof.


Eddy Has Dt Basa Nan Hitam
 


 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke