Setelah Ganti Kepengurusan: MAPPAS Siap Jadi Lokomotif
Kemajuan Pariwisata Sumbar JAKARTA – Setelah melakukan kepengurusan yang berusia lebih kurang lima bulan, Masyarakat Peduli Pariwisata Sumbar (MAPPAS) dengan nahkoda barunya yang dipimpin Hj. Nur’aini B. Prabdanu, SE, MM, siap menjadi lokomotif bagi kemajuan pariwisata Ranah Minang. “Kami tidak ingin dikatakan kufur nikmat. Karena itu, MAPPAS sudah membulatkan tekad untuk memajukan segala potensi yang sudah dianugerahi oleh Allah SWT di Ranah Minang untuk kesejahteraan rakyat Sumatra Barat di masa mendatang,” kata Nur’aini dalam pidato pertamanya setelah dipilih menjadi Ketua Umum MAPPAS yang baru menggantikan gerbong ET Hadi Saputra, dalam acara buka puasa bersama para penggiat/pemeduli pariwisata Sumatra Barat, komunitas Rantaunet dan pengurus Masyarakat Peduli Kereta Api Sumatra Barat (MPKAS) di Restoran Kubang, Kalimalang, Jakarta Timur, Jumat (/8) malam. Dalam acara yang juga dihadiri Kasubdit Promosi Pariwisata Wilayah I, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Raseno Arya, Ketua LAKM Jakarta Lym Kampai bersama Sekretarisnya Azmi Dt. Bagindo, sejumlah tokoh rantaunet antara lain: Hilman, Darul Makmur, Asmun A. Sju’eib, Aslim Nurhasan, Ronald Chandra, pemerhati koperasi M.C.Baridjambek, Ketua MPKAS Chalik Kurnia, Sekjen MPKAS Yulnofrin Napilus dan Direktur Haluan Media Grup Desfandri, juga diumumkan pengurus inti yang akan menggerakkan MAPPAS tiga tahun ke depan. Pengurus inti MAPPAS yang beru terbentuk itu terdiri dari *Ketua Umum *Hj.* *Nura’ini B. Prabdanu, SE, *Sekretaris Jenderal* Ir. Dedi Yusmen dengan dua orang *Wakil Sekjen*: Arief Budiman S Rangkayo Mulia, Ir. Yasri Satria Hendra. *Bendahara Umum* dipegang oleh Reni Sisri Yanti dengan *Wakil Bendahara Umum* Bisratul Denty. Dibawahnya, MAPPAS menghadirkan enam direktur, masing-masing: *Direktur Lembaga Komunikasi dan Hubungan Masyarakat* dipercayakan kepada Syafruddin AL, *Direktur Lembaga Hukum dan Advokasi Wisata *dipegang oleh pengacara Anthony Hilman, *Direktur Departemen Penelitian dan Pengembangan Wisata*dipercayakan kepada DR. Sastri Sunarti Sweeney, *Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan SDM Wisata* dr. Putri Yoen A.Cosym, MARS, *Direktur Pemberdayaan Asset Wisata Bot Sosani Piliang*, dan *Direktur MAPPAS Tourism Watch *Yosfitra Yadi yang di rantaunet dikenal dengan identitas “Urang Bagak Baladiang”. Sebelum rapat kerja pada Oktober mendatang, kepengurusan ini juga akan dilengkapi dengan berbagai bidang yang diperlukan. Nura’ini menegaskan bahwa lembaga swadaya masyarakat (LSM) MAPPAS yang dipimpinnya dengan skuad yang juga baru tersebut akan berusaha tegak di antara “dua kaki” sebagai landasan dalam melaksanakan program, yaitu “berpikir” dan “bergerak”. “Kita pikirkan, lalu kita gerakkan,” katanya. Ia mengakui bahwa Ranah Minang itu tercipta ketika Tuhan tersenyum. Jadilah alam yang indah menawan. Ada gunung, ada danau, ada laut, ada lembah dan ada makanan yang enak-enak. Untuk menjadikannya sebagai obyek wisata yang menarik, ia perlu dikemas dan ditangani secara professional. Di sinilah Mappas ingin berperan untuk menyoraki, menggerakkan dan memotivasi masyarakat, para pelaku pariwisata dan bahkan para pengambil keputusan untuk bisa memanfaatkan anugerah Tuhan ini sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat banyak. Untuk itu, timpal Sekjen MAPPAS, Dedi Yusmen, “Kami tidak ingin memberikan harapan yang muluk-muluk. Kita harus segera berpikir dan bergerak. Akan kita mulai dari hal-hal yang kecil tapi focus. Semua program ke depan segera dirumuskan dalam rapat kerja usai lebaran mendatang”. Dedi menambahkan, pengurus MAPPAS yang baru adalah para penggiat dan pemerhati pariwisata. Mereka mengabdi secara sukarela dan komitmen yang penuh untuk pariwisata dengan prinsip gradual (bertahap) tapi terukur (focus dan jelas). Untuk itu, dalam jangka pendek ini, kata Dedi, ada lima program utama yang harus direalisasikan, yakni: mencari secretariat yang tetap dan pendataan anggota, sosialisasi MAPPAS dan pembuatan web/media online, legalisasi organisasi, Mukernas dan untuk masyarakat akan diawali dengan lomba membuat artikel wisata antar siswa SLTA Sumatra Barat. *Siap Dijadikan Partner* Kasubdit Promosi Wisata Wilayah I, Direktorat Pemasaran, Kembudpar, Raseno Arya, menyambut baik keberadaan MAPPAS sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bidang kepariwisataan tersebut. “Sebagai orang Padang yang ada di kementerian, saya memang sedih melihat Ranah Minang yang indah ini hanya dijadikan tempat berwacana tentang pariwisata. Sudah saatnya kita bergerak bersama untuk memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan potensi yang ada tersebut demi kebaikan dan kesejahteraan,” ujar Raseno. Raseno menyatakan siap menjadikan MAPPAS sebagai partnernya dalam memajukan dunia pariwisata Sumatra Barat. Selain akan memfasilitasi tempat untuk kegiatan diskusi untuk penyusunan berbagai program, pihaknya juga siap membantu pendanaan program-program yang dapat mempromosikan pariwisata dan menyiapkan masyarakat menjadi masyarakat Sumbar yang sadar wisata. Dia setuju dengan program yang kecil-kecil, tetapi memiliki nilai yang tinggi dalam menunjang kemajuan pariwisata. Misalnya saja, MAPPAS bisa mendorong pihak pengelola Bandara Internasional Minangkabau untuk menyediakan toilet yang berkualitas dan memotivasi masyarakat untuk tidak meludah dan membuang puntung rokok sembarangan. Bisa juga dalam bentuk memberikan penataran bagi para sopir taksi di Padang dan Bukittinggi tentang bagaimana memberikan pelayanan kepada tamu-tamu. “Para sopir taksi itu harus kita jadikan sebagai duta pariwisata Ranah Minang,” ujarnya. Dalam sesi Tanya jawab yang dipimpin Sekjen MPKAS “kakak kandung” MAPPAS, Yulnofrin, Ketua MPKAS Chalik Kurnia menyebutkan bahwa pariwisata Ranah Minang selama ini belum terdefinisikan dengan baik, sehingga pengelolaannya menjadi centrang perenang dan tanpa arah. Ia mengaku sangat punya harapan kepada MAPPAS untuk menjadi lokomotif kemajuan pariwisata tersebut. Tak usah dulu memikirkan kedatangan wisatawan mancanegara, mendatangkan satu juta perantau Minang saja setiap tahun ke kampong halaman sudah sangat baik. “Bila mereka belanja Rp1 juta saja perorang, maka nilainya sudah lebih dari separo APBD Sumatra Barat yang Rp1,8 Triliun itu,” katanya. Sejumlah hadirin, seperti Asmun Sju’eib, Syahrial Bogar, Aslim Nurhasan, juga menyampaikan banyak pemikiran untuk kepentingan pergerakkan MAPPAS ke depan. Selain adanya dukungan pemerintah, organisasi rantau lainnya, termasuk Saudagar Muda Minang juga bias dijadikan partner. “Lebaran nanti kita akan menggelar wilaturahim Saudagar Minang. Momentum itu bisa dimanfaatkan MAPPAS untuk menjalankan visi dan misinya,” sebut Aslim. --sal -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/